(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Sabtu, 29 Maret 2008

NIKMATNYA TIDUR DI ATAS BECAK

Ranjang mewah, atau tikar kasar, keduanya adalah sama. Mobil mewah, atau becak, keduanya juga sama. Rumah mewah di tengah kota , atau gubuk reyot dipinggir sawah, keduanya juga sama....

Saya membeli kursi makan satu set. Ketika kursi itu didatangkan ke rumah, ada tetangga sebelah rumah yang mengetahuinya. Beberapa hari kemudian ia 'bertamu' ke rumah saya, sambil menyengajakan diri untuk duduk di kursi makan yang baru kami beli itu. Duduk di kursi baru itu, ia bercanda dengan menggoyang-ngoyangkan tubuhnya.

Waduh, enaknya kursi ini. Empuk, nyaman, membuat orang kerasan saja ya. Wah, pasti dengan duduk dikursi ini makanan menjadi enak, makan tempe akan terasa sate ya...he he he,."

Pada waktu itu, di daerah saya, makanan sate dianggap sangat bergengsi. Sedangkan tempe sebagai makanan sehari-hari dianggap bermartabat jauh dibawah sate.

Demikianlah kata-kata yang secara spontan muncul dari ucapannya. Kata-kata itu tanpa sengaja tertanam begitu kuat di hati saya. Sehingga pada saat-saat tertentu, kata-kata itu sering muncul lagi. Bahkan kadang-kadang sebagai kata-kata yang memiliki makna.

Memang dalam waktu satu atau dua hari, ketika kami menikmati kursi baru tersebut, rasanya setiap makanan menjadi lebih enak dan lebih nikmat. Tetapi rupanya itu hanya berlaku sekitar tiga hari saja. Setelah terjalanani hari-hari berikutnya, perasaan kami kembali seperti semula. Lauk tempe , ya tetap seperti tempe ! Tidak seperti sate lagi...

Keberadaan 'lauk tempe terasa sate' paling-paling hanya berlaku 3 hari. Setelah itu tidak lagi Apalagi ketika perasaan sedang nggak enak. Lagi sedih. Lagi ada persoalan. Wah, wah,.. keadaan bisa terbalik. Makan sate jadi terasa tempe . Atau 'gula menjadi pahit rasanya'.

Artinya, 'hebat'nya dunia materi, seindah dan sebagus apapun, posisinya masih kalah, dan masih sangat jauh dibawah dunia non materi kita. Misalkan saja kita yang baru saja membeli baju bagus. Betapa senangnya hati. Apalagi kalau warna dan ukurannya cocok. Begitu 'PD'nya kita. Ke mana pun kita pergi, hati selalu gembira dan senang.

Kalau kita baru membeli mobil bagus, betapa nikmatnya duduk menyetir mobil itu. Hati berbunga-bunga. Mengemudikan mobil kemana saja tiada capek. Gembira dan bahagia.

Kalau kita baru membeli ranjang yang bagus, mungkin yang sedikit mewah dibanding milik kita sebelumnya, wah, betapa nikmatnya tidur di atasnya..

Beberapa hal tersebut di atas, sekedar contoh betapa saat-saat kita baru memiliki harta benda yang sebelumnya kita inginkan, begitu senangnya hati. Begitu gembira.

Tetapi setelah waktu berjalan 'sedikit' saja, ternyata telah terjadi perubahan rasa pada diri kita. Setelah apa yang kita inginkan sudah menjadi milik kita, ternyata hanya dalam hitungan hari saja, semua itu menjadi 'biasa' kembali tidak memberikan kontribusi perasaan bahagia lagi.

Kalau melihat dari beberapa hal tersebut, maka ada sebuah kesimpulan yang cukup menarik. Yaitu bahwa perasaan senang atau bahagia, ternyata letaknya hanya berada di angan-angan kita. Atau bahkan berada pada 'permainan' perasaan kita.

Apa saja yang kita miliki, akan menjadikan kita bahagia, jika kita bisa 'noto ati' dalam menyikapinya. Baju baru, mobil baru, ranjang baru, rumah baru, semua benda itu sekedar memberi kontribusi sesaat saja. Setelah itu tidak sama sekali. Dan kembali bergantung pada bagaimana kita bisa menata hati. Disinilah nampak bagaimana ajaibnya sang waktu.

Dengan berjalanannya sang waktu, maka perasaan bisa berubah. Sikap marah, bisa berubah menjadi sabar, perasaan gembira bisa berubah menjadi sedih. Semua berada pada kisaran sang waktu.

Saya teringat ketika dulu masih duduk di bangku SMP, banyak di antara teman-teman saya yang sekolah membawa sepeda pancal. Begitu keren dan bahagianya mereka. Begitu perasaan saya.

Ingin rasanya bisa sekolah membawa sepeda seperti mereka. Ketika saya sudah duduk di SMA, banyak sekali teman-teman yang ke sekolah membawa sepeda motor. Ah, begitu senang dan bahagianya hati ini jika bisa sekolah membawa sepeda motor seperti mereka...

Dan ketika saya berada di Perguruan Tinggi, ada diantara teman saya yang membawa mobil ketika kuliah. Betapa hebatnya. Mereka bisa membawa mobil ketika kuliah. Sementara saya tetap jalan kaki seperti dulu, ketika duduk di bangku Sekolah Dasar...

Tetapi setelah saya sedikit demi sedikit bisa membeli beberapa hal yang saya inginkan itu, ternyata perasaan bahagia seperti yang saya bayangkan waktu itu, tidak ada lagi. Kalaupun ada nilainya sudah merosot jauh dari bayangan semula. Jadi nilai bahagia pada sebuah material, begitu cepatnya terkikis oleh `waktu'.

Saya jadi teringat pada 'ilmu puasa'. Ketika seseorang sedang berpuasa, sering kita jumpai, pada siang harinya ia kepingin segala macam makanan yang enak-enak. Misalnya : ketika seseorang pada siang hari kebetulan melihat ice juice kesukaannya, ia akan membayangkan betapa nikmatnya apabila nanti malam, ia bisa minum ice juice tersebut.

Jika pada siang ia melihat nasi gudeg kesukaannya, ia juga akan membayangkan betapa nikmatnya apabila nanti malam ia mendapatkan nasi gudeg itu.

Demikian pula dengan makanan atau minuman lainnya. Ia akan membayangkan betapa nikmat saat 'nanti' malam itu telah tiba.

Tetapi rupanya suasana hati kepingin bahagia itu 'hanya' terjadi pada waktu siang saja. Yaitu ketika seseorang bisa ber'imajinasi' tentang bahagia.

Apa yang terjadi? Setelah sampai waktunya, semua keinginan itu nilainya merosot tajam. Rasa ice juice, kalau sudah sampai waktunya, tidak 'sehebat' yang dibayangkan sebelumnya. Rasa nasi gudeg, atau makanan apa saja setelah kita dapatkan, ternyata rasanya juga biasa-biasa saja. Itulah umumnya perasaan manusia.

Apa saja yang belum berada di tangan, nampaknya sangat indah dan mempesona, seakan-akan kita pasti akan bahagia jika mendapatkannya. Tetapi setelah kita dapatkan semua itu ternyata biasa-biasa saja. Dan kembali kita kepingin lagi dengan sesuatu yang belum kita dapatkan. Demikian seterusnya. Sehingga kepuasan pun tak akan pernah kita dapatkan. Kebahagiaan yang dikejar-kejar itu, ternyata hanya terdapat dalam bayangan saja.
Kata Allah dalam Al Qur'an al Kariim
QS. Al-Alaq : 6-7
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.

Kita diingatkan oleh Allah Swt, bahwa jika manusia berada dalam keadaan serba cukup, sering tidak bisa melihat kecukupan yang ada pada dirinya. Yang nampakjustru 'milik' orang lain. Sehingga dengan berbagai cara dikejarnya sesuatu yang belum jadi miliknya itu.
Maka oleh Al-Qur'an orang-orang itu disindir sebagai orang yang melampaui batas..

Tentu, hal itu insya Allah tidak terjadi bagi orang yang beriman. Karena selalu menyandarkan semua persoalannya pada Allah Swt. Seorang yang beriman, insya Allah mampu melihat apa yang telah diperolehnya sebagai anugerah yang digunakan untuk kepentingan di jalan Allah. Sehingga akan selalu membantu manusia lainnya yang memerlukan uluran tangannya.

Sekitar sebulan yang lalu, saat hari sudah mulai malam, saya pergi ke sebuah pasar yang letaknya berada di dekat tempat tinggal saya. Ketika itu di pojok serambi sebuah toko, terlihat oleh saya seorang tua tertidur pulas di atas becaknya.... Nikmat sekali nampaknya.

Entah karena capek atau nunggu penumpang, pak tua ini tidur begitu pulas. Sampai sedikit mendengkur. Saya perhatikan, dalam tidurnya itu, bapak tua itu berselimutkan kain sarung, dan berbantalkan tangannya sendiri. Dengan posisi badan yang agak terbungkuk karena tempat duduk becak tidak bisa memuat seluruh tubuhnya.

Begitu besar kekuasaan dan keadilan Allah Swt, Dia memberikan anugerahNya kepada pengayuh becak, dengan suatu nilai yang tidak dimiliki oleh orang yang serba kecukupan.

Orang yang serba kekurangan itu, mampu meraih nikmatnya tidur di tengah keramaian orang-orang yang lagi berbelanja. Dengan begitu nyamannya. Sementara banyak orang yang ranjangnya mewah, tetapi ia tidak mendapatkan nikmatnya tidur, seperti yang dimiliki bapak tua pengayuh becak itu.....

Dengan uang, memang kita bisa membeli ranjang atau tempat tidur yang mewah beserta dengan segala aksesorisnya. Tetapi uang itu tidak bisa membeli nikmatnya tidur seperti yang diperagakan oleh pak tua pengayuh becak itu.

Andaikata nikmat tidur harus dibeli dengan uang, sungguh kasihan orang yang tiada punya kekayaan untuk membelinya....

Jika ada seseorang bisa tidur nyenyak di dalam kamar mewahnya, sementara ada seorang lain yang juga bisa tidur nyenyak di dalam gubuk reyotnya maka rumah mewah dan gubuk reyot itu pun menjadi sama.

Berarti, kamar mewah, gubuk reyot, dan becak, menjadi sama. Karena semuanya bisa menjadikan seseorang tertidur nyenyak di dalamnya...

Sungguh sifat Adil dan Kasih Sayang dari Sang Maha Pencipta, telah kita temukan pada diri tukang becak yang sedang tertidur pulas ini
Dengan menyaksikan seseorang yang bisa tidur pulas di atas becaknya, sungguh kita kembali bertemu dengan Kekuasaan Allah Swt.

QS. Al Baqarah : 115
"Timur dan barat adalah kepunyan Allah, oleh sebab itu kemana saja engkau hadapkan mukamu, disana akan bertemu dengan Allah, sesungguhnya Allah Maha Luas kekuasaanNya dan Dia Maha Mengetahui."

MELIHAT PERISTIWA DI 'ALAM GAIB'

Bisakah kita melihat 'makhluk' dimensi lain? Bagaimana rupa mereka itu? Apakah mereka juga memakai kendaraan seperti kita? Apakah mereka juga bersosialisasi? Apakah mereka juga bisa terluka ?

Inilah sebuah peristiwa yang sangat unik. Bukan penggalan cerita televisi, yang lagi 'musim' menceritakan keberadaan alam gaib. Seperti sinetron Jinny oh Jinny, tuyul mbak yul, Jin dan Jun, atau sinetron sejenisnya....

Waktu itu sore hari, hujan sedang rintik-rintik membasahi bumi. Matahari sudah turun di ufuk barat, menunjukkan waktu maghrib hampir tiba. Para binatang ternak sudah masuk ke kandangnya masing-masing, bahkan yang namanya ayam, tidak berani lagi berkeliaran di pelataran karena matanya tidak lagi bisa melihat ketika senja telah tiba.

Para santri dan jamaah masjid keluar dari rumahnya untuk menuju masjid atau mushalla atau surau tempat mereka melakukan shalat berjamaah. Pada saat itu saya sedang berada di perjalanan. Kendaraan yang saya kemudikan melintasi sebuah daerah yang tidak asing bagi saya. Saya sering kali melalui jalan tengah kota .

Mobil bergerak perlahan, karena cuaca lagi remang-remang disertai hujan rintik. Di depan sebuah bangunan yang agak tua, tiba-tiba kipas pembersih kaca mobil sebelah kiri terlepas dan jatuh.
Maka dengan perlahan saya hentikan mobil. Kira-kira berjarak lima puluh meter ke depan. Saya pun mencari kipas yang terjatuh.

Anehnya, dalam waktu yang cukup lama, saya tidak juga menemukan kipasnya. Bahkan sampai berjalan dengan jongkok dalam jarak yang cukup jauh dari kejadian itu, tidak juga benda itu saya temukan.

Hari sudah mulai gelap. Suara adzan maghrib dari surau terdekat lamat-lamat sudah mulai menghilang. Mungkin, orang–orang di masjid sudah mulai melakukan shalat berjamaah.

Karena sampai jauh tidak juga saya temukan benda yang saya cari itu, maka dengan agak frustasi saya kembali ke tempat mobil yang saya hentikan itu.

Saya memutuskan balik ke mobil. Ketika berjalan ke arah mobil, dari arah belakang saya melaju sebuah mobil berwarna putih. Kira-kira hanya berjarak satu meter dari tempat saya berjalan.

Persis di samping saya, mobil putih itu menabrak dua orang yang lagi menyeberang jalan. Maka terjadilah peristiwa tabrakan itu dengan diikuti suara yang sangat keras.

Tentu saja saya terkejut. Kejadiannya sangat tiba-tiba. Saya saksikan semua kejadian itu dengan begitu jelas. Mobil berwarna putih itu berhenti sekitar satu meter dari tempat saya berdiri.

Yang tragis adalah, di bawah ban mobil depan masih tergeletak seorang wanita tua. Ia mengenakan kain panjang bermotif batik. Darah berceceran di sekitar tubuhnya. Sementara, seorang lelaki tua juga tergeletak di depan mobil dengan jarak sekitar dua meter dari mobil itu. Di dekat laki-laki itu terdapat keranjang yang berisi beberapa kain yang juga tercecer berserakan di tengah jalan. Sungguh pemandangan yang sangat menggiriskan hati di cuaca yang agak remang-remang.

Begitu paniknya saya menyaksikan kejadian itu. Tak ayal lagi saya berteriak minta bantuan orang-orang di sekitar. Saya bergegas menghentikan setiap mobil yang lewat agar menolongnya. Saya masih ingat bahwa mobil yang saya hentikan waktu itu, yang pertama kali lewat adalah mobil kijang warna biru metalik. Kemudian mobil taft warna hijau tua. Kemudian masih ada dua mobil lagi di belakangnya yang ikut berhenti.

Ketika saya menghentikan mobil taft warna hijau tua itu saya sempat memegang tangan seorang laki-laki yang duduk di kursi depan sebelah kiri, dan saya tarik dia supaya keluar dari mobilnya untuk menolong kecelakaan itu.

Bahkan saya sempat mencegat mobil angkutan umum di deretan paling belakang. Saya masuk ke dalam mobil angkutan itu. Di dalamnya banyak sekali penumpang duduk berjubel. Saya minta tolong pada mereka, tetapi para penumpang itu tidak memperdulikan saya, mereka hanya berdiam diri tanpa komentar apa-apa.....

Sayapun turun dari angkot itu dan saya bergegas lagi menuju ke tempat kecelakaan yang jaraknya hanya beberapa meter. Saya berjalan agak cepat kearah kejadian dengan menerobos keramaian orang-orang yang berkerumun. Sambil sesekali menoleh kearah belakang, kalau-kalau ada bantuan lain yang datang menolong.

Ketika sampai di titik kejadian, setelah melewati kerumunan banyak orang, saya menjadi terbengong dan terpaku. Ternyata orang yang tertabrak itu sudah tidak ada lagi di tempatnya. Tidak ada darah. Tidak ada keranjang. dan tidak ada pakaian yang tercecer.

Saya menoleh ke arah mobil warna putih itu. Ternyata mobil itu juga tidak ada. Mobil kijang biru, juga tidak ada. Mobil taft juga tidak ada. Termasuk angkutan umum yang disesaki penumpang...

Saya pun menoleh ke tempat orang-orang yang berkerumun. Ah, mereka juga tidak ada semuanya.... Keadaan di jalan itu sunyi senyap. Tak ada seorangpun yang berdiri disitu. Tak ada sebuah pun mobil yang lewat. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan baru terjadi sebuah peristiwa. Saya terkesiap, tidak mampu berkata-kata. Apa sebenarnya yang sedang terjadi ...?

Di tengah-tengah kondisi hati yang berkecamuk, saya melihat di dekat kejadian itu ada sebuah warung kecil. Di dalamnya ada seorang bapak tua yang berjualan rokok. Dia menggunakan ikat kepala, layaknya orang yang berasal dari daerah jawa tengah. Orang tua itu sedang asyik mengisap rokoknya, sambil melayangkan pandangannya lurus-lurus kedepan, seperti orang yang lagi melamun.

Saya dekati bapak tua itu, dan saya pun bertanya kepadanya : "...Pak, kemana orang-orang itu semua, bapak melihat kejadian tadi? 'Orang tua itu tidak sedikit pun menoleh ke arah saya. Tapi ia menjawab :kejadian apa? Saya sejak tadi di sini tidak ada kejadian apa-apa...! "

Bulu kuduk saya berdiri, mendengar jawaban itu. Saya usap kedua mata saya, saya cubit lengan saya. Saya tidak sedang bermimpi. Tapi saya baru saja menyaksikan suatu peristiwa yang luar biasa.

Akhirnya dengan perasaan yang tidak karuan, saya cepat-cepat pulang menuju rumah. Saya masih penasaran. Keesokan harinya pagi-pagi sekali saya menuju ke tempat kejadian itu untuk mencari kembali kipas kaca mobil yang terlepas tadi malam. Sekalian sambil ingin menyaksikan ulang bekas peristiwa tadi malam. Sesampai di tempat kejadian itu saya bertambah merinding...!

Ternyata, selain kipas mobil tidak saya temukan, satu lagi yang membuat saya termangu adalah, di tempat itu ternyata sunyi sekali. Tidak ada seorang pun yang berjualan, tidak ada bekas-bekas kecelakaan, bahkan penjual rokok beserta warungnya pun tidak ada ...!

Saya tetap penasaran. Saking tidak kuatnya menahan gejolak hati, keesokan harinya saya bercerita kepada beberapa orang teman dekat.

Satu hal lagi yang membuat bulu kuduk menjadi berdiri...!
Ketika saya bercerita tentang hal itu, ada seseorang yang memberikan kesaksiannya. Ia pernah diberi tahu oleh orang tuanya, bahwa di tempat kejadian yang saya ceritakan itu memang pernah terjadi peristiwa yang persis seperti apa yang saya lihat itu. Tetapi katanya, peristiwa itu sudah terjadi sekitar dua belas tahun yang lalu.... Subhaanallah! Mendengar kesaksian itu semua orang saling pandang....! Berbagai perasaan berkecamuk jadi satu. Antara percaya dan tidak percaya. Antara heran dan penasaran.

Ada satu lagi yang lebih aneh, ternyata penjual rokok beserta warungnya itu juga misterius. Ia tidak mengetahui kalau ada kejadian yang `begitu hebat' di dekatnya! Berarti antara penjual rokok dan kecelakaan itu terjadi pada dua dunia yang berbeda, sebab mereka tidak saling mengetahui....

Pembaca, dari kejadian itu, apa yang terpikir di benak kita? Semoga kita semakin mengakui bahwa betapa kecilnya diri kita ini.

Ada satu kesimpulan menarik darinya, yaitu ternyata ada dunia lain yang sedang berlangsung di samping dunia kita ini. Allah Swt telah sedikit membuka tabir tentang rahasia alam ciptaanNya yang luar biasa itu kepada kita semua.

Bahwa di balik dunia kita, ternyata memang ada suatu kehidupan lain. Bahwa kehidupan itu, satu dengan lainnya, berada pada tingkatan atau pada dimensi yang berbeda. Sehingga penjual rokok yang penuh misteri itupun tidak mengetahui terjadinya kecelakaan yang ada di dekatnya.

Antara peristiwa kecelakaan, dengan penjual rokok itu, terpisah oleh sebuah tabir. Saat saya menyaksikan kejadian itu, rupanya Allah sedang menyingkap tabir itu sedikit, sehingga saya bisa 'menonton' dunia yang tidak sama secara bersamaan di waktu maghrib itu....

Terjadi adanya relatifitas waktu antara kejadian yang saat itu saya saksikan dengan kejadian sesungguhnya, yang katanya peristiwa itu terjadi sudah dua belas tahun yang telah lalu.( ...wallahu ‘alam )

Waktu maghrib adalah waktu khusus yang mungkin harus diperhatikan oleh setiap manusia. Saat itu matahari telah turun, dimana akan terjadi pergantian dari siang menuju malam. Waktu semacam itu oleh agama kita disebut waktu maghrib, yang perlu sekali pada saat itu manusia menyembah dan mengagungkan Tuhannya. Allaahu Akbar..!

Dengan mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, membuktikan bahwa manusia tak mempunyai daya apa-apa. Saya jadi teringat petuah para orang tua kepada anak-anaknya di zaman dahulu. Jika waktu senja telah datang, jika waktu shalat maghrib telah tiba, janganlah lagi ada yang diluar rumah...masuklah ke dalam rumah, cepat ambil air wudhu' untuk melakukan shalat maghrib dalam rangka mengabdi dan menyembah kepada Tuhannya langit dan bumi ini.

Semoga dari peristiwa aneh tersebut, kita dapat mengambil positifnya. Semoga kita bertambah yakin akan datangnya hari perhitungan, yang akan terjadi pada dunia lain setelah terjadinya hari berbangkit kelak.

Semoga semua itu akan menjadikan kita semakin yakin akan Kekuasaan Allah yang tiada terhingga. Dan semoga menjadikan kita semua lebih berhati-hati dalam menjalani hidup ini... Insya Allah..

DO'A SEORANG TUKANG BECAK

Pak Samin, seorang tukang becak. Ia sudah lama menggeluti pekerjaannya. Dan mempunyai prestasi yang cukup mencengangkan. Sejak kecil ia tidak pernah mengenal bangku sekolah. Tetapi kini ia telah menjadi seorang sukses dengan menikmati kehidupan hari tuanya yang penuh damai dan sejahtera.

Cerita ini saya dapatkan dari seorang kawan, ketika kami ngobrol. Pak 'DJ' Kawan saya ini, dengan penuh antusias menceritakan 'sejarah'nya Samin.

Pak Samin mempunyai dua orang anak lelaki, yang dua-duanya kini sudah menjadi perwira Angkatan Darat. Kedua anak tersebut lulus SMA, dan dua-duanya masuk pendidikan militer, AKABRI.

Sebagai seorang yang tidak punya biaya, untuk bisa menyekolahkan kedua orang anaknya pak Samin mencari biaya dengan cara yang lain. Cara apa yang bisa diterapkan oleh seorang tukang becak seperti dia? Ia tidak punya pekerjaan sampingan. Juga tidak berpendidikan?

Ketika pak DJ bertanya, "...pak Samin!, kok bisa ya, bapak menyekolahkan kedua anak bapak, sampai di AKABRI? Wah, berapa biaya yang bapak keluarkan, dan bagaimana cara bapak mendapatkan biaya itu ?"

"Pak DJ, saya ini kan tukang becak, dari mana saya dapatkan biaya? Sejak anak saya sekolah di SMP, saya sudah kewalahan mencarikan biaya. Tetapi alhamdulillah sejak saat itu saya bisa terus menyekolahkannya dengan cara saya sendiri. Yaitu saya terus berdo'a tidak kenal putus sepanjang hari dan malam. Itu saya lakukan selama puluhan tahun. Sejak saya menyadari bahwa tidak mungkin saya mencari biaya sendiri untuk menyekolahkan kedua anak saya. Tentu harus ada yang menolong saya untuk menyekolahkan."

Tanya pak DJ : Siapa yang bapak maksud dapat menolong untuk mencarikan biaya itu? Siapa lagi kalau bukan Gusti Allah kang Maha Kuasa? katanya.

Pak DJ berdecak kagum. ''pak Samin, kalau boleh saya tahu, do'a apa yang bapak sampaikan selama puluhan tahun itu, sehingga bapak bisa seperti ini?" Jawab pak Samin : "..saya juga ngggak bisa do'a yang panjang-panjang pak. Saya hanya berdo'a kepada Gusti Allah yang Maha Kuasa, agar kami sekeluarga mendapatkan ridhaNya..."

Pak Samin menambahkan: "...Saya menangis sepanjang malam untuk mendapatkan ridhaNYa, selain itu tidak! Saya tidak pernah minta untuk mendapatkan biaya sekolah. Saya tidak pernah untuk minta agar saya kaya, bahkan saya tidak berani minta agar saya bahagia...saya takut minta yang macam-macam, saya hanya minta untuk mendapatkan ridhaNya saja..."

Mendengar jawaban itu, pak Dj termangu. Dan terdiam dalam seribu bahasa. Sungguh luar biasa do'a itu. Seorang yang miskin, yang secara ekonomi serba kesulitan dalam hidupnya. Tetapi do'a yang dipanjatkannya bukan minta kemudahan dalam kehidupan. Yang diminta sangat simpel. Tetapi justru nilainya jauh lebih tinggi dari kebutuhannya saat itu. Yang dimintanya adalah keridhaan Allah Yang Maha Kuasa....subhaanallah.

Kalaulah Allah Swt, sebagai Dzat Yang Berkuasa atas segala sesuatu sudah meridhainya, maka tak ada kata mustahil. Semua yang mengatur Dia. Apa yang dibutuhkan oleh hambaNya, Dialah yang memproses.

Jika seorang yang dicintaiNya sedang membutuhkan biaya, maka Dialah Dzat Yang Maha Kaya itu. Jika seorang HambaNya sedang kesulitan akan sesuatu, maka Dialah yang akan memudahkannya. Dengan menjadi hambaNya, sungguh manusia akan mendapatkan sesuatu dariNya sebelum ia memintanya.

Hadits Qudsi:
'Apabila seorang hamba datang kepadaku, dan ia sibuk mengingatKu sampai lupa memohon keperluannya sendiri, maka Aku akan memberikan sesuatu yang terbaik baginya sebelum minta kepadaKu."
(HR. Bukhari, Baihaqi)

Sungguh kita semua menjadi malu kepada diri sendiri. Kita sering minta kepada Allah yang macam-macam, lebih-lebih ketika kita sedang dirundung kesulitan.
Do'a pak Samin sungguh sangat indah dan sangat universal. Ia 'hanya' meminta ridha. Dengan mendapatkan ridhaNya itulah, insyaAllah semua kebutuhan manusia akan terkandung di dalamnya. Dan itu telah dibuktikan oleh seorang tukang becak yang luar biasa

Sebagai tetangga, pak DJ kagum luar biasa. Dan sangat bangga serta sangat bersyukur punya tetangga seperti pak Samin. Pak Samin kini menjadi orang yang bahagia dalam kehidupannya. Ia menempati rumah yang cukup layak. Bapak dari dua orang perwira....

SEBUTIR DEBU DI KEDIPAN MATA

Betapa kalang kabut orang yang matanya kemasukan debu. Terasa perih. Mengganjal. Sakit, berurai air mata. Dan, tidak bisa melihat apa Baja.

Lebih kalang kabut, kalau debu tidak juga mau keluar. Ditiup, tak mau keluar. Dirambang air juga tak mau keluar. Dikucek-kucek, semakin perih. Mata memerah berurai air mata. Tak bisa melakukan aktifitas apa-apa. Bahkan berkedip pun terasa sakit. Sungguh tersiksa...

Tapi betapa jarangnya kita berpikir, seandainya mata kita terganggu seperti itu. Sangat merepotkan dan tersiksa. Siapakah yang bisa menolong kita selain Allah? Barangkali anda akan mengatakan, "bukankah dokter bisa menolong kita"?

Ya, kalau dokter itu pun dicobai oleh Allah dengan problem mata seperti itu, tidak ada yang bisa menghalangi. Betapa banyaknya, dokter jantung terkena penyakit jantung. Dokter saraf terkena penyakit saraf. Dan dokter mata terkena penyakit mata. Tidak ada yang bisa menjamin, bahwa dokter adalah jaminan atas segala problem kesehatan kita.

Itu baru persoalan sebutir debu masuk mata. Belum lagi, soal-soal yang lebih serius berkaitan dengan kesehatan mata kita. Banyak sekali penyakit mata aneh-aneh yang diderita oleh manusia di muka bumi ini.

Sehingga, soal kedipan mata saja, sebenarnya adalah persoalan yang serius dalam kesehatan kita. Bayangkan kalau anda tidak bisa berkedip. Apa jadinya? Setiap kedipan itu membawa nikmat tiada berhingga bagi kesehatan mata kita.

Berkedip adalah mekanisme untuk menetralisir kembali kondisi mata yang kering dan kelelahan. Orang yang melotot terus di depan komputer selama berjam-jam dianjurkan untuk sering berkedip-kedip agar matanya tidak cepat rusak.

Radiasi layar komputer yang mengenai mata kita terus menerus akan menyebabkan pemanasan terhadap kornea mata. Ini bisa menyebabkan kekeruhan dalam jangka panjang. Dengan sering berkedip, mata kita akan basah dan sejuk kembali.

Coba bayangkan, setiap kedipan mata itu, Allah memberikan nikmat dan penjagaan kepada mata kita. Dengan ketelitian yang sangat tinggi. Kandungan air, protein, dan mineral yang terdapat di dalam air mata kita itu terukur dengan cermat. Setiap berkedip Allah mengusap bola mata kita. Subhanallah. Tapi kita tidak merasakannya. Biasa saja.

Coba hitung berapa kalikah Allah mengusap mata kita lewat kedipan itu dalam sehari semalam. Saya hitung, dalam setiap menit, seseorang bisa berkedip antara 60 sampai 80 kedipan. Anggap saja 70 kedipan. Maka dalam 1 jam kita berkedip sebanyak 4.200 kali. Dalam sehari, di luar tidur, kita berkedip sekitar 16 jam x 4200 = 67.200 kali.

Dalam setahun kita bekedip 24.192.000 kali. Dan pada orang yang berumur 40 tahun, mereka sudah berkedip sekitar 967,68 juta kali. Subhanallah. Hampir 1 miliar kali Allah mengusap mata kita agar tidak cepat rusak dan sakit, sehingga merepotkan pemiliknya. Pernahkah kita berterima kasih? Tidak. Kalau pun ada, sangatlah jarang. Tapi, Allah tetap saja menyayangi kita. Memberikan kemampuan berkedip untuk menjaga kesehatan mata kita.

Maka betapa indahnya kalau setiap bangun tidur membuka mata, di pagi hari, kita lantas teringat kepada nikmat Allah yang demikian besar itu. Allah memberikan ijin agar kita masih bisa membuka mata, dan berkedip.

Belum lagi kita bicara hidung, telinga, lidah, mulut, gigi, jantung, liver, ginjal, otak dan lain sebagainya. Bertriliun-triliun kondisi kesehatan kita dikendalikan oleh Allah dengan kecermatan yang tiada tara .

(QS. An Nanl : 18)
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

BERWUDLU MENJELANG TIDUR

Pernahkah Anda berpikir, boleh jadi tidur kita malam ini adalah tidur yang terakhir. Esok hari semua orang di sekitar kita terbangun. Tapi kita tidak. Betapa tipisnya batas antara hidup dan mati. Keduanya dipisahkan hanya oleh tidur.

Beberapa waktu yang lalu, saya punya tetangga, sebut saja namanya Pak As. Dia orang yang aktif. Usianya 45 tahun. Anaknya empat. Fisiknya sehat. Banyak kegiatan. Di kampung, maupun di pasar, dia sangat menonjol. Pagi hari hampir tidak pernah terlambat shalat subuh di masjid.

Suatu ketika, seusai shalat dhuhur di masjid, Pak As tidak kembali ke pasar untuk menjaga toko. Entah kenapa, hari itu ia ingin di rumah saja. Makan bersama keluarga, shalat Dhuhur, dan kemudian istirahat menunggu shalat Ashar.

Shalat Ashar dilakukannya di masjid. Pulang shalat Ashar dia tidur. Tidak biasanya, sore itu ia tidur sangat lelap, sampai menjelang maghrib. Tak ada tanda-tanda apa pun sebelumnya. Menjelang maghrib ia dibangunkan oleh keluarganya. Tapi, innalillahi ternyata ia tidak bisa bangun lagi. Kembali kepada Sang Pencipta, untuk selamanya.
Saya tercenung. Betapa cepat datangnya kematian. Tidak ada tanda-tanda. Tidak didahului 'kata pengantar'. Tanpa ijin, dan tanpa permisi. Maunya tidur, kebablasan mati...!

Tapi saya juga 'iri' sama Pak As. Enak sekali cara matinya. Banyak orang menjelang mati mengalami penderitaan yang menyakitkan. Ia mati, sambil 'tidur-tiduran'. Sesudah shalat Ashar, dalam keadaan berwudlu. Ah, sungguh nikmat...

Saya jadi teringat ucapan bapak saya. Beliau mengajarkan hadits rasulullah saw kepada saya agar selalu berwudlu sebelum tidur.
" Jika engkau akan tidur; berwudlu'lah seperti wudlu untuk sembahyang, kemudian berbaringlah pada pinggang sebelah kanan..."
( HR.Bukhari, Muslim )

Mungkin, maksud bapak saya, jika kebablasan mati, kita dalam keadaan berwudlu. Bertemu Allah dalam kondisi tersuci. Betapa indahnya...

Apalagi, jika berangkat tidur, kita berdoa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Beliau mengajarkan agar menjelang tidur kita berserah diri kepada Allah. "Bismika allahumma ahya wabismika amuut..." Dengan NamaMu ya Allah aku hidup, dan dengan NamaMu aku mati...

Sungguh tidur yang tenang. Tidur yang aman. Dan tentram. Semua kita pasrahkan kepada Allah. Termasuk hidup dan mati kita. Karena kita tahu, bahwa hidup dan mati ini memang bukan milik kita. Ini semua milik Allah. Kapan pun Dia mau mengambilnya kita serahkan dengan sepenuh hati. Seikhlas-ikhlasnya.

Nah, karena dalam tidur kita kehilangan kesadaran sepenuhnya, maka kita pun tidak tahu apakah kita masih bisa sadar kembali atau akan 'tidur' selama-lamanya. Siapa yang berani menjamin bahwa kita besok pasti akan terbangun kembali? Tidak ada. Seorang dokter yang paling hebat pun, tidak berani menjamin bahwa orang yang tidur itu pasti akan bangun kembali di esok hari.

Paling-paling dia hanya berani berkata: mungkin atau mudah-mudahan, esok dia bangun seperti sedia kala. Hidup kita ini hanya bermain-main dengan kemungkinan dan probabilitas. Tidak ada yang pasti. Segala kepastian itu hanya milik Allah saja. Maka sandarkan saja kepada Allah yang Maha Berkuasa. Di Genggaman TanganNya-lah hidup dan mati kita berada...

Begitu terbangun dari tidur di esok hari, kita sangat bersyukur. Karena ternyata Allah masih mengijinkan kita untuk menikmati hidup. Kita masih diberi kesempatan umur. Padahal orang-orang di sekitar kita, boleh jadi telah diputuskan.

Maka, orang yang demikian akan berucap alhamdulillah begitu terbangun dari tidurnya. Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw, bahwa setiap bangun dari tidur kita dianjurkan untuk mengucapkan: alhamdulillahillaadzil ahyaana ba'da maa amaatana wa ilaihi nusyuur. Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku dari matiku dan kepadaNya kita bakal kembali.

Rasa syukur tiada berhingga kita sampaikan kepadaNya sesaat setelah terbangun dari tidur. Kita bisa tersadar kembali dari tidur lelap. Dari rasa 'lenyap' semalaman. Betapa besarnya Kasih dan SayangNya kepada kita. Padahal, kita kan sudah 'hilang' dan tidak merasakan apa-apa selama beberapa jam...

Tidak cuma itu, kita juga diberi ingatan kembali olehNya. Bayangkan jika bangun tidur kita kehilangan ingatan. Betapa menderitanya. Kita tidak ingat lagi istri dan anak-anak kita. Kita tidak ingat lagi sahabat-sahabat dan teman sekerja. Kita tidak ingat lagi makanan kesukaan. Kita tidak ingat lagi semua yang ada di sekitar.

Oh, betapa tersiksanya. Kita kehilangan seluruh keindahan yang ditaburkan Allah di alam sekitar dan di sepanjang kehidupan yang telah kita jalani. Alhamdulilah, Allah masih mengembalikan ingatan.

Betapa besar kasih sayangNya kepada kita...
Kita pun masih diijinkan untuk menikmati berbagai hal yang terkait dengan kesehatan. Masih diijinkan untuk bisa melihat dan membuka mata. Bagaimana jadinya, jika bangun tidur kita tidak bisa melihat indahnya dunia. Tidak bisa mendengar merdunya suara. Tidak mampu menggerakkan anggota badan. Tidak bisa turun dari pembaringan. Tidak bisa berjalan. Dan seterusnya. Dan seterusnya.
Tidak akan ada habisnya kita sebutkan kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada kita. Semuanya karena Dia sangat menyayangi kita. Maka, itulah yang diajarkan Rasulullah saw kepada kita agar selalu mengingat setiap kenikmatan yang tiada terkira itu.

Itulah tanda, bahwa kita senantiasa ingat kepada Allah. Mau tidur ingat. Bangun tidur juga ingat. Bahkan di dalam tidur pun kita telah berserah diri kepadaNya. Inilah makna Dzikir yang sesungguhnya. Dalam keadaan apa pun. Termasuk di dalam tidur lelap semalaman...

Judi togel Malaysia dibongkar

PATI - Judi toto gelap (togel) yang diduga menggunakan jaringan warga negara Indonesia yang bekerja sebagai TKI di Malaysia dibongkar oleh anggota Kepolisian Resor (Polres) Pati.

Dihubungi Wawasan, kemarin, Kapolres Pati AKBP Hilman Thayib melalui Kasat Reskrim AKP Sulkhan SH mengatakan, pihaknya telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pengecer judi togel yang diputar di Malaysia tersebut.

Dua orang yang sampai Kamis (28/3) masih menjalani proses penyidikan di Mapolres Pati, menurut kasat reskrim, masing-masing Ahmad Nasir (43) dan Indriyana (41), keduanya warga Desa Sewaduk, Kecamatan Wedarijaksa, Pati.

Dikatakan, kedua tersangka ditangkap di dekat Pasar Wedarijaksa. Bersama keduanya, lanjut dia, juga diamankan barang bukti berupa daftar angka-angka yang bisa dipilih para calon pembeli kupon togel.

Ditambahkan, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya dari dua orang tersangka itu, yaitu lembaran uang kertas yang akan digunakan untuk membeli kupon togel Malaysia dengan nilai sebesar Rp 222.000.

Menurut kasat reskrim, peredaran judi togel yang diundi di Negara Malaysia tersebut kemungkinan menggunakan jaringan para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia.

Dititipkan
Menurutnya, peredaran judi seperti itu diperkirakan banyak beredar di wilayah Pati yang warganya banyak bekerja di Malaysia. Biasanya, imbuh AKP Sulkhan, para pembeli kupon togel itu menitipkan kepada orang yang sudah dikenal dan sedang bekerja di Malaysia melalui telepon.

"Para pengecer itu hanya bermodal kepercayaan. Sebab mereka tidak langsung memberikan kupon yang memang hanya beredar di Malaysia. Para pembeli hanya menitipkan uang dan kemudian melalui jasa pengecer dititipkan kepada orang lain, " ujarnya.

Dari pengakuan tersangka, lanjut kasat reskrim, hadiah togel tadi memang sangat menggiurkan. Satu kupon untuk pilihan dua angka, hadiahnya bisa mencapai 60 kali lipat dari jumlah uang yang dibayarkan. "Untuk tiga angka, hadiahnya malah sampai 350 kali lipat," katanya. Juk-ip

Pupuk Dilarikan ke Daerah Lain

REMBANG - Komisi B DPRD menemukan adanya dugaan penyelewengan distribusi pupuk urea subsidi di Kabupaten Rembang. Ketua Komisi B DPRD Maliki Nurudin, kemarin mengatakan, hasil tinjauan lapangan sejumlah pengecer seringkali tidak menurunkan pupuk dari distributor ke tempat penjualan.

”Yang kami lihat di sejumlah pengecer, pupuk yang disalurkan distributor sebagian besar tidak diturunkan ke tempat penjualan, tapi langsung dimasukkan ke dalam truk dan dilarikan ke daerah lain. Aksi semacam ini yang kami duga memicu kelangkaan pupuk selama ini,” terangnya.
Maliki mengatakan, Komisi B juga mendapatkan laporan dari petani mengenai aksi lain yang dilakukan pengecer. Ada sebagian pengecer yang memberikan sebagian jatah pupuknya kepada pengecer di daerah lain yang sedang mengalami kekosongan stok.
Ini dilakukan pengecer agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. ”Ketika suatu daerah kosong pupuk, har(H19-76)
Suaramerdeka

Ombak Besar Terjang Pantai Rembang, Nelayan Kalang Kabut

REMBANG - Ombak besar kemarin menerjang kawasan pantai Rembang. Tak urung kedatangan ombak setinggi tiga meter yang mendadak itu membuat nelayan di sepanjang pantai kalang kabut menyelamatkan perahunya.
Sunardi (44) nelayan Desa Pandean Kecamatan Kota menuturkan, kedatangan ombak itu sangat di luar dugaan nelayan. Pasalnya, sebelum ombak besar datang cuaca terbilang sangat cerah.

”Sekitar pukul 09:30-an, tiba-tiba datang angin kencang disertai dengan ombak setinggi satu meter. Sekitar 15 menit kemudian, ombak sudah mencapai ketinggian hampir tiga meteran,” terangnya.
Ketika ombak membesar, dia bersama sejumlah nelayan lainnya langsung menceburkan diri ke laut untuk mengamankan perahu cukrik yang ditambatkan di sepanjang pantai. Meski nelayan sudah berusaha sekuat tenaga menyelamatkan perahunya, namun ombak besar itu sempat membuat sejumlah perahu nelayan rusak. ”Kerusakan ombak kali ini masih cukup ringan. Kerusakan diakibatkan benturan kapal dengan pinggir pantai yang landai,” katanya.
Kalang Kabut
Kedatangan ombak yang mendadak itu juga membuat sejumlah awak buah kapal (ABK) kapal mini purseseine yang dilabuhkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung kalang kabut. Pasalnya, kata Arifin (38) salah satu ABK, tiga buah kapal dengan nama lambung Kigolo, Lancar, dan Jaya Utama sempat terseret hingga nyaris menghantam pembatas pantai yang terbuat dari beton.
”ABK dibantu warga sekitar yang berjumlah 20-an orang langsung mengencangkan tali tambatan kapal. Kalau tali tambatan tidak dikencangkan, tiga kapal itu bisa menabrak beton pembatas dan membahayakan warung-warung yang ada disekitarnya,” jelasnya.
Sedangkan Wawan (23) warga Tasikagung mengatakan, ombak berangsur-angsur mereda sekitar pukul 11:30. Dia mengatakan meski diterpa ombak besar, namun aktivitas pelelangan ataupun kegiatan melaut tidak terganggu sama sekali.
”Kebetulan hari ini (kemarin, red) pengangkutan ikan dari kapal ke tempat pelelangan ikan (TPI) sudah dilakukan sebelum ombak besar datang. Dengan demikian, kedatangan ombak itu tidak sempat menganggu aktivitas pelelangan,” tutur Wawan. (H19-54)
Suaramerdeka

Pencuri motor babak belur dimassa

PATI - Seorang tersangka pencurian kendaraan bermotor, Nurkholis (27), Rabu (26/3), harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati. Tersangka curanmor yang berasal dari Desa Kasreman, Kecamatan Rembang tersebut harus dilarikan ke rumah sakit, setelah babak belur dihajar massa di depan Pasar Kertomulyo, Kecamatan Margoyoso, Pati.

Peristiwa itu terjadi dua hari lalu, tepatnya pukul 05.30, saat Nur Kholis diketahui warga hendak melakukan aksinya mencuri sebuah sepeda motor milik Idhul Fitri (47), warga Langgenharjo, Kecamatan Margoyoso.

Karena aksi tersangka yang dilakukan di depan pasar itu diketahui salah seorang warga, sekitar lima puluhan warga langsung langsung mengerubuti tersangka dan mengeroyoknya.

Kapolres Pati, AKBP Hilman Thayib melalui Wakapolres Kompol Carto Nuryanto, saat dihubungi wartawan membenarkan hal itu. Dikatakan, setelah mengetahui kejadian itu, polisi langsung mengamankan tersangka.

"Tersangka sempat dibawa anggota ke Puskemas Margoyoso untuk mendapatkan perawatan, tetapi karena kondisinya perlu penanganan lebih intensif, akhirnya dirujuk ke rumah sakit," kata Wakapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Sulkhan.

Ditambahkan, dari data yang ada di kepolisian, ternyata tersangka diduga telah melakukan aksi pencurian sepeda motor di 16 TKP. Enam di antaranya, ungkap wakapolres, dilakukan di wilayah Kabupaten Rembang.

Untuk wilayah Kabupaten Pati, jelas wakapolres, tersangka diduga telah melakukan aksi curanmor setidaknya sebanyak delapan kali. Empat di antaranya dilakukan di wilayah Kecamatan Juwana. Juk-ip

Mantan anggota BPD polisikan Kades

PATI - Sembilan mantan anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Rabu (26/3), datang ke Mapolres Pati. Kedatangan mereka untuk memberikan keterangan atas laporan mereka tentang kasus pemalsuan tanda tangan BPD oleh kepala Desa Tlogosari.

Menurut Abdul Wahid, salah seorang mantan anggota BPD Tlogosari yang ditemui Wawasan, kemarin, pihaknya memang telah melaporkan Kepala Desa Tlogosari, Ikhsan Bisri ke kepolisian setelah mengetahui adanya SK Bupati tentang perpanjangan jabatan kepala desa dengan dasar ada surat BPD yang menyatakan mendukung kebijakan tersebut.

Dikatakan, pihaknya baru mengetahui adanya SK Bupati Nomor 141/1116/2005 tentang Penyesuaian Masa Jabatan Kepala Desa Tlogosari tersebut, pihaknya langsung dituduh warga telah mendapatkan sogokan dari kepala desa untuk mendukung keluarnya SK tersebut.

"Itu terjadi karena dalam foto kopian SK Bupati tertanggal 25 Februari 2008 itu, disebutkan bahwa dasar keluarnya SK Bupati itu adalah adanya surat persetujuan BPD. Disebutkan bahwa surat persetujuan BPD itu dibuat pada 1 April 2005 dengan nomor 03/IV/BPD/2005," ujar Abdul Wahid.

Setelah mengetahui adanya SK Bupati Nomor 141/1116/2005 tentang Penyesuaian Masa Jabatan Kepala Desa Tlogosarii, pihaknya bersama delapan orang mantan anggota BPD Tlogosari yang lain langsung melaporkan hal ini ke kepolisian.

Setelah dicek, ternyata tidak ada seorang pun dari sembilan orang anggota BPD yang saat ini ikut datang ke mapolres merasa telah menandatangani surat persetujuan perpanjangan masa jabatan kepala desa.

"Gara-gara ada SK Bupati itu, kami sempat diminta oleh warga untuk membuat surat pernyataan bahwa kami sebagai anggota BPD benar-benar tidak menerima sogokan dari kepala desa untuk menyetujui perpanjangan masa jabatan kepala Desa Tlogosari," ujar Abdul Wahid.

Menurut dia, sebelumnya pihaknya telah menemui kabag pemerintahan Setda Pati, tetapi tidak ada jawaban yang tegas. "Bahkan kami tidak diberi kesempatan untuk melihat surat BPD yang dijadikan dasar keluarnya SK Bupati," ujarnya. Juk-ip

Awal Tanam, Petani Kesulitan Pupuk

PATI-Setelah dihadapkan dengan bencana banjir beberapa waktu lalu,
kini petani di sebagian Kecamatan Jakenan dihadapkan dengan persoalan
kesulitan mendapatkan pupuk urea.

Dalam beberapa pekan terakhir, petani terpaksa menunda pemupukan untuk
tanaman padinya.Jasmin, petani asal Desa Kalimulyo, Kecamatan Jakenan
mengemukakan, dirinya belum bisa memupuk tanamannya karena belum
kebagian urea. Padahal, umur tanamannya telah mencapai sebulan.

"Saat butuh pupuk, malah barangnya tidak ada. Kalaupun ada hanya di
kios di luar pengecer resmi dan harganya melebihi HET (harga eceran
tertinggi-Red) ," ujar dia, Rabu (26/3).

Lebih lanjut, petani yang memiliki lahan kurang dari satu hektare ini
menjelaskan, urea PKT yang dibeli dari kios tersebut seharga Rp 75
ribu/sak. Dia terpaksa membelinya lantaran barang di pengecer resmi
kosong.

Keluhan serupa diungkapkan petani Desa Sembaturagung, Kecamatan
Jakenan Sukardi. Menurutnya, dia juga tak punya pilihan lain untuk
membeli pupuk di kios non pengecer resmi agar tanaman padinya tetap
bisa dipupuk.

"Kalau menunggu di pengecer resmi waktunya lama dan tidak tentu. Dan
jika sudah antre belum tentu kebagian karena jumlahnya terbatas," katanya.
Antrean penebusan urea kemarin tampak di pengecer resmi UD Mulya Tani
Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan. Puluhan petani rela menunggu
giliran beberapa waktu untuk mendapatkan pupuk.

"Kalau tidak antre tidak bisa dapat. Ini saja datangnya terlambat,
karena tanaman saya sudah berumur sebulan tapi belum bisa mindoni
(pemupukan kedua-Red)," tandas petani setempat Supar.

Sesuai Jadwal

Terpisah, Kepala Cabang Pemasaran PT Pertani (Persero) Pati Mulyanto
mengatakan, distribusi yang dilakukannya telah sesuai jadwal yang ada.
Sehingga, kelangkaan yang dikeluhkan masyarakat tersebut adalah tidak
benar.
"Kami gilir pengirimannya di Kecamatan Jakenan, Pucakwangi, dan
Juwana. Ini demi pemerataan karena kebutuhannya serentak," jelas dia
saat ditemui di Kantornya.

Untuk memperlancar dan meratakan peyaluran, pihaknya saat ini telah
menambah pengecer resminya menjadi 33 kios. Bersamaan dengan itu,
pihaknya juga memperketat pengawasan kepada para pengecer tersebut
agar penyaluran pupuk tidak salah sasaran.

"Kalau masalah banyaknya urea PKT di kios nonpengecer resmi itu di
luar kewenangan kami. Sebab, pengecer kami benar-benar dipantau dan
jika terbukti melanggar aturan akan kami tindak tegas,"
tandasnya.(H49- 36)http://www.suaramerdeka.com, LINTAS MURIA, 27 Maret 2008

Jumat, 28 Maret 2008

Wudhu yang mempunyai nilai perubahan pada diri.

Berwudhu merupakan salah satu perintah kewajiban bagi ummat Islam
sebelum melakukan ibadah solat wajib maupun solat sunnat.

Hai orang orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan
solat,maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku ,dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki (
ALMAIDAH ayat 6 )

Setelah kita lakukan wudhu dengan tata tertib yang wajib maupun yang
disunnatkan maka dengan keimanan dan kerendahan hati kita
menengadahkan tangan seraya berdo'a :

Saya bersaksi tidak ada Tuhan yang sebenarnya patut disembah kecuali
Allah yang Maha Esa,tidak ada sekutu Baginya dan saya bersaksi bahwa
sesungguhnya Muhammad hambaNya dan utusanNya,Ya Allah jadikanlah
saya orang yang taubat dan Orang yang suci.
( hadist Riwayat Ahmad,Muslim,dan Tirmizi )

Do'a inilah yang setiap saat kita baca,kita ucapkan selalu setelah
berwudhu,yang tanpa kita sadari ucapan tersebut merupakan
ikrar ,menjadi orang yang bertaubat ,orang yang suci.

Ciri-ciri orang yang taubat sesuai wudhu yang dilakukan, sudah
barang tentu tidak akan pernah melakukan kembali perbuatan -
perbuatan yang di larang oleh Allah Swt, sehingga wudhu yang kita
lakukan memang benar benar menjernihkan kembali segala perbuatan
salah terhadap dosa muka ,tangan, telinga dan kaki.

Dosa Muka yang hasil perbuatannya selalu berdusta,munafik,menipu dsb,

Dosa tangan yang selalu mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang
mendatangkan dosa seperti mencuri,menerima yang bukan hak,dsb

Dosa telinga yang selalu mendengarkan perkataan yang tidak baik.

Dosa kaki yang selalu berjalan kepada perjalanan ke tempat tempat
maksiat.

Kalau memang disadari sepenuhnya do'a yang kita sebut maka ia akan
melakukan perubahan diri,kembali kepada pedoman hidup Alqur'an dan
sunnah rasulullah

Ya Allah jadikanlah saya orang yang taubat dan Orang yang suci.

Doa ini akan terwujud apabila kita menyadari sepenuhnya seluruh
anggota wudhu yang kita basuh baik yang sunnat maupun yang wajib
kembali kejalan yang diridhoi Allah.SWT.

Mulut yang selalu dusta atau Ghibah,mencela orang lain,merendahkan
diri orang lain,merasa paling benar , melepaskan amarah yang tak
terkendali , kita rubah menjadi selalu Zikir ,Istiqfar,atau membaca
Alqur'an

Mata yang biasa melihat yang haram kita rubah memandang alam ini
sebagai nikmat dan Bukti adanya Allah,dengan melihat keindahan dan
kerusakan
Kerusakan alam yang terjadi sesungguhnya itu adalah nikmat bagi
orang yang mengetahui
Kerusakan,bencana:banjir,gempa tanah longsor ini menjadi iktibar,
kapanpun Allah berkehendak jadi maka jadilah ia.sehingga menambah
keimanan kita kepada Allah yang masih memberikan kesempatan bagi
kita yang hidup untuk keluar dari kehidupan yang zulumat menuju
kehidupan yang nur.
Keindahan Alam seperti danau Toba,parapat dan lainnya ini menjadi
Bukti Allah itu Maha berbuat untuk kesenangan pandangan mata
hambanya.

Hidung yang biasa menimbulkan rasa benci Menjadi Rasa syukur
Kita sangat bersyukur kepada Allah kita masih diberikan kesempatan
untuk bertaubat karena keluar dan masuknya pernapasan melalui hidung
sampai detik ini masih bisa kita rasakan.

Tangan yang biasanya kita gunakan untuk merusak kita gunakan untuk
mengerjakan hal hal yang bisa membuat jasa jasa baik kepada orang
lain, dimanapun kita berada,dirumah,dilingkungan
masyarakat,dilingkungan kita bekerja, dimana saja dan dalam situasi
apapun yang mengarah kepada ibadah

Jujur berbuat terhadap perintah kewajiban merupakan inti sari dari
perlakuan baik ( ini juga merupakan ibadah )

Telinga yang biasa mendengar cerita kosong kita gunakan untuk
mendengarkan nasihat nasihat yang baik untuk mendapatkan pengertian
Agama.

Kaki yang biasa berjalan ketempat yang haram merubah sikap berjalan
untuk melakukan ibadah.


Ya Allah jadikanlah saya orang yang taubat dan Orang yang suci.

Marilah sama sama kita koreksi diri kita sudah berapakah usia kita
saat ini,terwujudkah maksud tujuan wudhu yang kita lakukan selama
ini, terwujudkah doa yang kita ucapkan, ?
Berhari - hari , berbulan bahkan bertahun tahun sudah kita basuh
muka ,tangan dan kaki kita ini toh masih melakukan perbuatan dosa.

Pernahkah kita memandang alam ini, memandang masa depan akhirat,bagi
diri kita bagi anak anak kita,bagi masyarakat ?

Sudah berapa banyakkah perjalanan yang kita lakukan untuk
memperbaiki ibadah kita untuk memperbaiki sikap kita,untuk
memperbaiki bacaan alquran kita,untuk memperbaiki cara berzikir
kita,untuk memperbaiki kesucian hati kita sesuai dengan permohonan
doa kita ?

Wudhu merupakan awal untuk berhadapan dengan Allah,
Orang yang bersih orang yang suci akan mudah berhampiran dengan
Allah Swt.

Wajarlah kalau banyak do'a pengharapan kita kepada Allah sulit
terkabul ,sehingga mengakibatkan keimanan kita jadi luntur, bahkan
ada yang datang kepada orang lain untuk meminta dido'akan sehingga
mendatangkan kepuasaan tersendiri apabila yang dimintakan itu
terkabul.

Yang sangat disayangkan orang tersebut merasa senang dan memuji
orang yang didatangi,kalau tidak karena dia ,mana bisa aku menjadi
begini ,seharusnnya yang dipelajari apa sebab orang yang kita
datangi itu mudah terkabul do'anya,sebab beliau juga hamba Allah,

wah diakan memang sudah diberi petunjuk ,sudah menjadi pilihan Allah,

Jawaban ini merupakan jawaban orang yang tidak percaya keMaha
besaran Allah,kemurahan Allah,Allah itu mengabulkan do'a hambanya
apabila ia dekat lebih dekat dan lebih dekat dan selalu membersihkan
diri.

Mari sama sama kita awali diri kita untuk melangkah
selanjutnya ,dengan menyadari sepenuhnya terhadap perbuatan awal
kita untuk berhadapan dengan Allah dengan berwudhu yang sebenar
benarnya wudhu,wudhu yang mempunyai nilai perubahan diri kearah
yang diridhoi oleh Allah S.W.T

Ayo merubah diri tanpa menunggu hari esok,jarum jam tidak akan
pernah menunggu kita,ia tetap bergerak meninggalkan kita.

http://rizalpulungan.blogspot.com
http://asahanku.datadiri.com

Kelembutan seorang Ibu

"Kasih Ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali, bagai Sang Surya menyinari dunia"

Petikan lagu di atas adalah sebuah pengungkapan tentang bagaimana kasih seorang ibu kepada anaknya. Dari generasi ke generasi tak pernah ada ibu yang tidak mencintai anak yang telah di kandung dan di besarkannya. walaupun sekarang banyak ibu muda yang tidak bertanggung membunuh bayi yang telah dikandungnya.


Kasih sayang seorang ibu adalah tulus dan murni. Kadang aku merasa tidak bisa jauh darinya dan selalu ingin mendekapnya. Ibunya ibuku (baca : nenekku) juga sangat sayang dengan ibuku (baca : anaknya).

Sekarang ini aku benar-benar ingin mengingat bagaimana indahnya kasih dari seorang ibu. Ibuku selalu memberikan senyuman hangatnya setiap pagi saat membangunkanku. Mencium keningku saat aku mau berangkat sekolah. Ibu selalu ada setiap aku butuh sandaran untuk menangis. Ibu selalu ada setiap aku sedang bahagia. Ibu selalu memberiku dorongan dan semangat untuk maju. Ibu adalah wanita mulia yang mendidik, merawat dan membesarkan aku dengan penuh cinta. Ibu merupakan teman sejatiku.

Hari ini nenekku sedang terbaring sakit di rumah sakit. Aku melihat cinta seorang anak (baca : ibuku) selalu setia menemani nenekku yang sedang terbaring lemah itu. Kadang aku sedih melihat keadaan nenekku, karena dokter pernah berkata, "Mbah dulu ngendika, mbok bilih mboten wonten pengin wonten ing rumah sakit napa wonten dalem?" Pertanyaan dari dokter itu membuat ibu dan anak2 mbah yang lain harus mempersiapkan hati. Termasuk aku sebagai cucu harus siap dengan keadaan ini.

Aku berharap ada banyak doa dan dukungan dari kalian semua untuk kesembuhan nenekku. Aku masih berharap untuk sebuah mukjizat. Semoga nenekku lekas sembuh. Amien...

Kamis, 27 Maret 2008

RAHASIA DZIKIR

Ada sebuah kejadian yang sangat unik, dan terus akan saya ingat untuk selamanya. Sebuah pelajaran istimewa dan sangat berharga, yang kejadian semacam itu, hanya bisa saya jumpai dalam literatur diskusi-diskusi lama. Tetapi saat itu saya betul-betul menjumpai dan sekaligus merasakan dalam kehidupan nyata.

Pada hari itu, ada seseorang yang menemui saya. Saya agak heran karena saya tidak begitu kenal dengan laki-laki yang masih muda tersebut. Ia memakai pakaian yang menunjukkan sebagai seorang muslim. Setelah berbincang-bincang sebentar, saya mulai bisa menyimpulkan bahwa ternyata ia adalah seorang kiai muda, yang cukup disegani didaerahnya. Di samping itu, ia juga seorang da'i yang sering memberikan petuah di masyarakat sekitarnya.

Setelah beberapa saat kami terlibat dalam pembicaraan perkenalan, tiba-tiba ia mengajukan pertanyaan, apakah saya masih punya seorang ayah? Saya jawab, oh iya, saya punya ayah. Dimana beliau sekarang? "tanya lelaki itu. Beliau ada di rumah, tetapi beliau saat ini agak sakit."Jawab saya.

Lelaki muda itu melanjutkan, saya ingin sekali bertemu dengan ayah anda, apakah bisa saya bertemu dengan beliau? Kalau memang itu keinginan bapak, nanti kita bersama-sama menemui ayah saya..." jawab saya.

Akhirnya, sekitar pukul empat sore saya bersama dengan orang itu menuju rumah, untuk menemui ayah yang memang sedang sakit. Sesampai di rumah, langsung saja ia saya antar ke kamar ayah, dimana saat itu ayah sedang berbaring atau bahkan lagi tidur.

Kami menunggu di sebelah pembaringannya, tidak berani mengganggu. Saya lihat orang itu sesekali nampak berdo'a sambil berjongkok di dekat kaki ayah saya yang sedang tertidur. Saya tidak tahu apa yang dido'akan oleh orang tersebut. Apakah ia mendo'akan agar ayah saya lekas sembuh atau do'a yang lain.

Selang beberapa saat, tiba-tiba ayah saya membuka mata, beliau memandang ke arah saya, dan juga ke wajah orang tersebut yang masih berjongkok di dekat kaki ayah saya.

Tiba-tiba ayah saya berkata perlahan kepada saya :''..nak, tolong ambilkan segelas air putih... "saya bergegas ke belakang sambil bertanya kepada ayah. Apakah ayah lagi haus. Atau ingin minum obat... ?" Oh, tidak. Ini kan ada tamu, ia ke sini mau mencari ilmu...," jawab ayah saya. Saya heran dengan perkataan ayah.

Setelah saya ambilkan segelas air putih, oleh beliau air di gelas itu diberi do'a, dan diberikan lagi ke saya, sambil beliau berkata “...berikan air putih ini kepadanya, kasihan, ia lagi haus....Tolong, sampaikan kepadanya, bahwa dzikir itu letaknya di hati. Bukan di mulut, bahkan mata berkedip itu dzikir, apabila hatinya ingat kepada Allah Swt. Setelah berkata begitu, ayah saya langsung tidur lagi, seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu...”

Di kamar itu begitu sunyi, sehingga sangat jelasnya suara ayah saya. Saya tidak tahu bagaimana perasaan orang itu mendengarkan dialog kami. Yang jelas ia tidak beranjak dari tempatnya. Ia tetap berjongkok sambil menundukkan kepala.

Setelah saya menerima segelas air putih itu, saya berikan air itu kepada orang tersebut, dan ia meminumnya sambil terus berjongkok. Saya lihat di sudut kelopak matanya ada setitik air mata, yang dicobanya untuk tidak jatuh.

Setelah beberapa saat kami dalam kebisuan, ayah juga tidur dengan nyenyaknya. Sementara kami juga tidak berani mengganggunya. Cukup lama kami menunggu. Tetapi ayah tetap tidak bangun. Nampaknya beliau tertidur dengan begitu nyenyaknya. Setelah agak lama, orang itupun mohon diri untuk pulang, sambil berkata kepada saya pelajaran yang saya cari sejak dulu, baru ini saya mendapat ilmu yang sangat berarti bagi hidup saya. Tadi adalah pelajaran rahasia yang tidak setiap orang bisa menangkapnya. Saya akui bahwa saya sering melakukan dzikir tetapi rupanya yang saya lakukan itu salah. Saya berdzikir hanya sebatas mulut saja..."

Terima kasih, tolong sampaikan kepada beliau, saya tidak berani pamit, takut mengganggu beliau yang saat ini sedang asyik berdzikir dalam tidurnya..."

Orang itu bangkit dan bergeser perlahan dari tempatnya, ia sangat takut mengganggu ayah yang lagi tidur. Dan ia pun mengucap salam, sambil berjalan pulang...

Sungguh, saya masih terkesima dengan kejadian istimewa itu. Semoga apa yang disampaikan ayah saya, meskipun hanya satu kalimat, akan menjadikan ilmu yang bermanfaat fid dunyaa wal aakhirat... Amiin ya rabbal Alamin...(Firliana Putri)

TAHAJUD CINTA

Sebelum memejamkan mata untuk tidur dalam rangka mengakhiri aktifitas 'dua puluh empat jam' ini, mari kita melihat dan merenungkan suasana tahajud kita masing-masing.

Apakah tahajud kita sebagai tahajudnya seorang hamba yang mencintai penciptanya, ataukah sekedar tahajud tanpa makna. Yang melakukan shalat hanya sekedarnya, setelah itu selesai dan bangga, karena sudah melaksanakan sebuah 'ritual' shalat tahajud. Untuk mengetahui hal itu, marilah kita mencoba mengukur diri masing-masing.

1. Tentang niat,
Apakah yang melatarbelakangi kita bangun malam?
Apakah kita shalat tahajud karena terpaksa. Mungkin dikarenakan saudara kita, anak kita, istri / suami kita, atau ada orang dekat kita, yang bangun malam melakukan shalat tahajud. Dan kita pun ikut bangun malam lalu kita lakukan shalat tahajud itu.

Ataukah tiba-tiba kita ingin ke kamar mandi, lalu kita sekalian mengambil air wudhu' dan kitapun melaksanakan shalat tahajud.
Atau kita sebelum tidur sudah berdo'a kepada Allah, agar Allah membangunkan diri kita untuk melakukan shalat tahajud.

Apapun yang menyebabkan kita bangun malam, dan kita lanjutkan dengan shalat tahajud, maka semuanya merupakan perilaku istimewa di hadapan Allah. Karena kita melakukan sesuatu yang memang istimewa.

Kalau kita hitung, pada saat di sepertiga malam menjelang pagi, sekitar jam tiga malam wib, kira-kira ada berapa orang yang bangun untuk melakukan shalat tahajud? Misalnya di sebuah kota ? Atau di sebuah kampung? Sungguh amatlah sedikitnya!

Tetapi marilah kita melihat diri kita masing-masing! Dimanakah posisi kita? Apa yang menyebabkan kita melakukan shalat tahajud? Apakah demi kecintaan kita kepada Allah Swt, sehingga kita begitu rindunya ingin bertemu denganNya, ketika semua orang lelap dalam tidurnya? Ataukah karena alasan lainnya? Setiap posisi itu tentu mempunyai nilai yang berbeda...

2. Tentang pakaian,
Setelah kita melakukan wudhu' di waktu malam yang cukup dingin itu, ketika kita mengambil pakaian untuk melakukan shalat, apakah kita mengenakan pakaian yang seadanya saja, ataukah pakaian tidur saja. Ataukah kita mengenakan pakaian yang bagus, yang bersih, dan yang Allah menyenanginya.

Ketika suatu saat kita shalat tahajud, dan waktu itu pakaian yang kita kenakan adalah pakaian yang seadanya saja, maka bandingkanlah dengan ketika kita pergi ke masjid untuk melakukan shalat jum'at. Begitu indah pakaian kita, begitu harum tubuh kita...

Untuk siapa pakaian kita yang bagus dan indah itu? Kalau untuk Allah Swt, mengapa ketika shalat tahajud sendirian saat tidak ada orang yang melihatnya, kita justru mengenakan pakaian yang tidak indah? Seorang yang mencintai sesuatu, tentu ia akan memberikan yang terbaik buat si Dia...

3. Tentang bacaan dan gerakan,
Demikian juga tentang bacaan dan gerakan shalat yang kita lakukan di malam hari, ketika semua orang tidak ada yang mengetahuinya. Bagaimana kondisi kita?

Apakah bacaan kita begitu `mesra' saat kita bertemu dengan Dzat yang kita cintai, ataukah bacaan kita terburu-buru agar shalat cepat selesai?

Apakah gerakan shalat kita begitu sempurna layaknya seorang prajurit yang sedang berada di hadapan komandannya, ataukah gerakan kita semaunya saja?

Setelah kita mengembara mulai saat bangun pagi, selanjutnya melakukan perjalanan seharian di luar rumah, dan akhirnya kembali lagi ke rumah untuk tidur lagi, begitu seringnya kita bertemu dengan Allah Swt dalam berbagai macam peristiwa. Maka harapan kita tentulah saat ini kita telah menjadi seorang hamba yang begitu dekat dengan Allah Swt. Kecintaan dan kerinduan kepada Allah Swt akan tercermin dalam tahajud kita.
Tahajud cinta seorang hamba adalah tahajud kerinduan, bukan tahajud paksaan. Tahajud cinta seorang hamba adalah tahajud yang mencerminkan jiwa yang tenang, dan hati yang tentram,..

Itulah saat ending yang paling indah dalam hidup kita selama dua puluh empat jam setiap hari. Kalaulah ending hidup setiap hari, kita disuruh Rasul untuk dekat dengan Allah dalam tahajud, maka demikian pula dengan ending hidup seluruhnya, kitapun harus berupaya untuk dekat dengan Allah Swt.

Orang yang berhasil dalam hidupnya, adalah mereka yang pada akhir hayatnya dipanggil oleh Allah Swt, dengan panggilan yang sangat mesra :
"yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah,irji’i ilaa rabbiki raadhiyatam mardhiyyah, fad khulli fii tibaadii wad khulii jannatii.."
Inilah tanda cinta yang sebenar-benarnya cinta...(Firliana Putri)

MEMBUNUH NYAMUK DI TENGAH MALAM

Jam dinding tepat menunjukkan pukul 02.30. Tanpa terasa saya terbangun dari tidur. Saya dikagetkan oleh dengungan suara seekor nyamuk yang mau hinggap di tubuh.

Secara reflek tangan saya bergerak. Dan 'plak'. Seketika matilah nyamuk tersebut oleh kedua tangan saya yang menepuknya.

Setelah terbangun dari gangguan nyamuk tadi, saya menuju kamar mandi, mengambil air wudhu dan kembali ke kamar tidur. Berikutnya saya mengambil sajadah, dan saya 'terperangkap' dalam khusyu'nya tahajud malam.

Selesai melakukan shalat, dzikir yang cukup panjang mewarnai malam itu. Ditengah basahnya lidah menyebut asma Allah, tiba-tiba saya teringat akan nyamuk yang saya bunuh tadi. Dan tak tertahankan lagi, mata basah oleh penyesalan yang mendalam.

Rasa salah yang begitu besar, telah menyelinap di hati yang paling dalam. Saat itu diri ini merasa berdosa, sebab telah membunuh seekor nyamuk yang telah berjasa besar. Nyamuk itulah justru yang telah membangunkan saya dari tidur lelap agar bisa tahajud malam. Agar bisa mendekati Sang Khaliq. Agar bisa mencintai Sang pengasih. Tetapi 'pahlawan' itu terbunuh dalam 'tugas mulia'nya ketika membangunkan manusia dari kekhilafannya. Maka bertambah berderailah air mata penyesalan, disela-sela dzikir asmaul husna.

Keesokan harinya, ketika saya berusaha mengulang untuk merekonstruksi kejadian malam itu, tidak sebutir air matapun yang menetes. Mengapa? sebab suasana sudah berubah. Saya termenung memikirkan kejadian semalam itu.

Pertanyaan yang selalu muncul adalah mengapa pada malam itu, saya bisa menangisi seekor nyamuk? Padahal ia membawa penyakit, padahal gigitannya mendatangkan rasa sakit. Apa yang menyebabkan saya menjadi menyesal setelah membunuh nyamuk itu?

Pertanyaan demi pertanyaan, muncul di benak saya. Manakah yang benar? Apakah yang terbunuh malam itu, ia adalah seekor binatang jahat yang akan mendatangkan kerugian karena gigitan atau penyakit yang dibawanya, ataukah justru ia adalah seekor binatang kecil sebagai sosok pahlawan yang rela mati demi kepentingan seorang manusia agar bisa bertemu dengan Tuhannya.

Yang jelas, suasana malam hari yang hening akan menyebabkan seseorang bisa berfikir dengan begitu jernihnya tanpa dipengaruhi oleh dunia yang penuh dengan tipu daya.

Sungguh sangat masuk akal kalau Rasulullah saw, menganjurkan kita agar sering bangun di sepertiga malam terakhir, agar kita mendapatkan suatu anugerah yang luar biasa. Bahkan dalam bulan ramadhan ada suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan....

Tetapi memang sungguh berbeda, calon penghuni neraka, dan calon penghuni surga. Ada sebagian orang yang menggunakan waktu malamnya untuk mendekatkan diri pada Ilahi. Dia bangun tengah malam, diambilnya air wudhu' untuk mensucikan dirinya, setelah itu ia asyik tenggelam dalam shalat tahajudnya. Kenikmatan yang didapatnya tak dapat diutarakan dengan kata-kata....

Sementara, di tempat lain banyak juga orang-orang yang menggunakan waktu malamnya yang sangat berharga itu, untuk melakukan perbuatan maksiat yang dilarang oleh Penciptanya. Padahal semua fasilitas untuk berbuat maksiat itu adalah didapat karena kasih sayang Tuhannya.

Apakah kesehatannya, apakah rezekinya, atau kesempatannya, atau umurnya. Semua yang dipakai untuk pergi menuju tempat 'terlarang' itu berasal dari Tuhan sang Penciptanya. Pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah, Manakah yang lebih pintar?

Apakah orang-orang yang menggunakan waktu malamnya untuk menuju keridhaan Allah, dengan melakukan dzikrullah,

Ataukah orang-orang yang menggunakan waktu malamnya untuk menuju tempat atau melakukan perbuatan yang dilarang Allah.
Dan kita pun tinggal memilih, berada pada golongan manakah diri kita? Kata Allah Swt, dalam Surat
Al-Hasyr : 20
"(sungguh), Tiada sama penghuni neraka dengan penghuni syurga. Penghuni syurga itu adalah orang-orang yang beruntung..."

NASEHAT SANG IBUNDA

Jam menunjukkan pukul 23.00. Tapi mata belum juga bisa terpejamkan. Setelah menyaksikan adegan istimewa yang disuguhkan Allah Swt di dinding kamar saya, bagaimana upaya seekor cicak menyambut rizkinya. Tiba-tiba tanpa sengaja pikiran saya melayang jauh ke masa lampau. Waktu itu bertepatan dengan hari ke sebelas bulan ramadhan.

Sosok ibu kami, pada masanya, beliau tidak pernah merasakan bagaimana menjadi seorang murid. Beliau tidak pernah sekolah. Walaupun hanya setingkat sekolah dasar. Tetapi cara-cara beliau mendidik dan memberi pelajaran kepada kami, sungguh sangat mengesankan dan membuat kami selalu kagum pada beliau. Diantara sekian banyak pelajaran kehidupan yang kami terima, ada satu hal yang terus saya ingat, apabila pikiran terbayang pada beliau.

Pada sore hari yang cerah, saya mau mengambil buah jambu yang ada di halaman rumah kami. Buah jambu itu tampak sudah matang dan begitu menggairahkan. Perlu diketahui bahwa pohon jambu yang kami tanam di depan rumah kami adalah buah 'jambu jepang', istilah orang kampung. Pohon itu sangat langka pada saat itu.

Di kampung tempat kami tinggal hanya ada satu pohon itu saja. Sehingga semua orang yang melihatnya kepingin sekali merasakan bagaimana rasa buah `jambu jepang' tersebut. Pohon itu kalau berbuah juga tidak terlalu banyak. Kadang-kadang satu pohon hanya ada satu atau dua buah saja yang masak. Perlu diketahui pula bahwa buahnya sangat kecil hanya sebesar buah kelengkeng saja. Tetapi baunya harum dan rasanya manis.

Pada hari itu, buah jambu yang masak ada dua buah. Ketika sore itu saya mau mengambil buah yang sudah ranum, ibu melarangnya. Sehingga saya agak kecewa karenanya.

Kata saya : '..mengapa bu, saya tidak boleh mengambil buah tersebut? Kan itu milik kita. Kalau tidak cepat diambil nanti kan membusuk?"
Jawab ibu : "Nak, kita kan sudah pernah makan buah tersebut. Walaupun dengan menunggu dalam waktu yang cukup lama. Dan memang kadang-kadang kita hanya bisa makan satu atau duah buah saja yang sedang masak. Tetapi tetangga depan rumah kita itu, belum pernah mencicipinya. Kemarin ibu lihat anaknya pingin sekali mengambil jambu itu. Karena itu janganlah diambil. Berikan buah jambu itu kepada mereka. Agar hatinya senang...

Kembali mata saya berkaca-kaca, mengingat peristiwa sederhana itu. Sebuah peristiwa yang mungkin setiap orang akan pernah menjumpainya dalam keluarganya masing-masing. Atau dalam lingkungan lainnya, dengan model yang berbeda.

"Dahulukanlah orang lain... ! Begitulah kira-kira inti pelajaran istimewa yang saya terima dari beliau Mengenang peristiwa itu, saya jadi teringat sebuah riwayat yang menceritakan tentang seorang sahabat yang oleh rasulullah disuruh menjamu tamunya. Ceritanya, di rumah sahabat tersebut tidak terdapat sesuatu makanan, kecuali makanan milik anaknya. Karena sang pemilik rumah ingin lebih mengutamakan tamunya dari pada keluarganya, ia memberikan makanan milik anaknya tersebut kepada tamunya dengan cara yang sangat luar biasa.

Yaitu ketika waktu makan bersama tamunya, sang pemilik rumah pura-pura makan juga, padahal piringnya kosong. Mengapa pura-pura? Supaya sang tamu tidak mengetahui kalau pemilik rumah sebenarnya tidak ikut makan. Untuk maksud itu, maka lampu di dalam rumahnya dipadamkan. Pura-pura kehabisan minyak. Setelah suasana menjadi gelap, maka mereka 'makan' bersama-sama. Sang tamu makan sungguhan, sang pemilik rumah makan pura-pura, padahal perutnya sangatlah laparnya.

Peristiwa itu begitu luar biasanya, sehingga turunlah ayat Al-Qur'an surat Al-Hasyr (59) : 9, sebagai penghargaan terhadap peristiwa tersebut.
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Kalaulah sampai Allah Swt, menurunkan sebuah ayat lantaran peristiwa tersebut, sungguh betapa hebatnya kejadian itu sehingga perlu diabadikan dalam kitab suci akhir zaman ini. Agar bisa dicontoh dan diteladani oleh umat manusia.

Demikian pula banyak pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh Rasulullah saw, agar kita selalu berbuat baik kepada orang lain, serta memiliki sifat murah hati terhadap orang lain.

Anas bin Malik ra, berkata, bahwa rasulullah saw itu, tidak pernah diminta kecuali selalu memberi. Pernah datang seorang lelaki kepada Rasulullah untuk meminta, maka beliau memberikan kambing-kambing yang banyak yang berada diantara dua gunung, kambing sadaqah. Maka lelaki itu pulang dan ia berkata kepada kaumnya...

Wahai kaumku, masuk Islamlah kalian semua! Sesungguhnya Muhammad itu amat pemurah. Ia memberi dengan pemberian yang sangat banyak, tidak pernah takut melarat...(Firliana Putri)

Hasil Konferensi Pers Bupati Pati Oleh fahrurrozi zawawi

Saudara-Saudara yang berbahagia,

Belakangan ini saya kembali dituduh berbuat macam-macam oleh warga saya sendiri. Saya dikatakan KKN karena mengangkat sanak-saudara saya di beberapa pos di pemerintahan kabupaten. Saya dituduh memalsukan ijazah STM. Kesalahan baca saya Ass. Wr. Wb. beberapa tahun lalu juga diungkit-ungkit lagi. Dan, kebijakan saya memperpanjang SK Kepala Desa baru-baru ini.

Melalui kesempatan baik ini, ijinkan saya memberikan klarifikasi supaya isu-isu tidak berdasar itu tak berlanjut sehingga bisa mengganggu stabilitas kabupaten yang sama-sama kita cintai.

Pertama, soal mengangkat sanak-saudara menjadi PNS. Perlu diketahui bersama, bahwa yang menjadi bupati adalah saya. Istri saya, anak saya, saudara saya, mertua saya dan tetangga saya adalah orang lain. Mereka warga negara biasa seperti juga Saudara. Nah, kalau Saudara mempunyai hak menjadi PNS, kenapa anak dan ponakan saya tidak? Apakah ada aturan yang melarang anak dan ponakan saya menjadi PNS? Bukankah, UUD 1945 yang menjadi dasar kita hidup berbangsa dan bernegara menegaskan dalam Pasal 27 Ayat (2) bahwa Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal 28D juga menyebutkan, Ayat (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Dan, Ayat (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Saya paham aturan hukum dan etika agama. Saya bisa dinyatakan bersalah apabila saya mengangkat anak dan saudara saya melalui cara-cara yang tidak benar. Inkonstitusional. Tapi, bila melalui mekanisme yang benar, kenapa mesti diributkan? Atau kalau ternyata mereka tidak layak, bolehlah disalahkan. Namun jika mereka mumpuni, apa yang salah?

Dulu, ketika awal-awal menjadi presiden, Pak Habibie juga diperlakukan seperti saya ini. Adik dan anaknya disuruh mundur dari jabatannya karena dianggap KKN, sampai-sampai Pak Habibie mengeluh. “Kok begini makna KKN. Padahal Fani Habibie dan Ilham Habibie adalah orang-orang yang layak, dan mereka memperoleh jabatan itu lantaran usaha mereka sendiri. Kasihan! Gara-gara posisi saya sebagai presiden, mereka menjadi korban,” katanya.

Dan, kalau kita buka kitab suci Al-Qur’an, kita bisa temukan cerita Nabi Musa yang minta kepada Allah agar dalam menjalankan tugas menghadapi Fir’aun, ia dibantu seorang teman. Yang diminta Nabi Musa bukan orang lain, tapi saudara kandungnya sendiri, yaitu Nabi Harun.

Surat Al-Qashash Ayat 34-35 “Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)- ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku. Kami (Allah) akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang menang".

Coba, apakah Nabi Musa melakukan KKN? Tentu tidak. Karena saudaranya memang mampu, bicaranya lebih fasih daripada Nabi Musa.

Saudara-Saudara,

Mari kita tengok di negara yang menjadi guru demokrasi seantero dunia, Amerika. Setelah George Bush (Senior) lengser dari jabatan presiden tahun 1993, setahun berikutnya Bush Yunior terpilih sebagai Gubernur Texas. Dan saat Bush menang pada periode kedua tahun 1999, adik kandungnya, Jeb Bush terpilih sebagai Gubernur Florida. Pada tahun 2000, Bush Yunior terpilih sebagai presiden sampai sekarang ini. Apakah keluarga Bush melakukan KKN? Tidak.

Jadi, tolong kata KKN dipahami dengan sebaik-baiknya! Jangan karena tidak suka atau iri lalu kita menafsiri KKN seenak sendiri, tapi merugikan pihak lain.

Selanjutnya, masalah memalsukan ijazah STM. Isu ini muncul pertama kali tahun 2001 setelah saya menang pilkada. Saya ini betul-betul lulusan STM. Silakan dicek! Tanyakan kepada kepala sekolah, lihat di Nomor Induk Sekolah!

Sebenarnya saya bisa saja menggugat pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong itu, tapi saya masih bisa menahan diri. Saya tidak bisa berbuat seperti Presiden SBY yang menggugat Syamsul Maarif karena menyebarkan fitnah soal pernikahan Pak SBY sebelum masuk AKABRI.

Mestinya, kawan-kawan tidak cukup bicara kesana-kemari soal ijazah saya. Silakan persoalkan keabsahan ijazah saya di meja hijau! Biarlah pengadilan yang membuktikan kebenarannya.

Soal STM kok bisa masuk kuliah hukum, jelas pertanyaan itu muncul didasari ketidakpahaman sistem pendidikan kita. Lihatlah Pak Akbar Tandjung yang S-1 lulusan Teknik UI tapi bisa melanjutkan S-3 di UGM Jurusan Ilmu Politik. Setahu saya, Indonesia sama dengan negara-negara di dunia pada umumnya yang tak mempersoalkan zig-zag dalam pendidikan. Beda dengan di Timur Tengah yang pendidikannya lurus. Misalnya, yang bisa masuk kuliah di Al-Azhar adalah lulusan SMA Al-Azhar. Yang bisa masuk SMA Al-Azhar adalah lulusan SMP Al-Azhar, dan seterusnya.

Saudara-Saudara,

Kalau sampai ijazah STM saya palsu, berarti saya telah melakukan dosa besar. Saya membohongi rakyat. Saya juga membohongi universitas yang menerima saya sebagai mahasiswa Hukum. Apakah sebagai orang yang beragama, saya tega melakukan hal itu? Astaghfirullah. ..

Kemudian yang ketiga mengenai salah baca beberapa waktu yang lalu, baik oleh saya maupun istri saya. Kami ini orang yang jujur, apa adanya. Kami membaca sesuai yang kami ketahui. Kami tak biasa menyingkat-nyingkat . Dan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan tak mengajarkan kata disingkat-singkat. Adanya Ass. Wr Wb, ya itu yang kami baca. Lagi pula masalah begini saja kok dipersoalkan. Tak ada hubungannya dengan rakyat banyak. Masih banyak urusan yang perlu dibahas, bukan seperti soal kecil begini.

Dan, yang membaca apa adanya terhadap teks pidato juga bukan hanya saya. Kemarin lusa mantan ibu negara yang juga calon presiden Amerika, Hillary Clinton juga salah. Dia bercerita bahwa saat kunjungan ke Bosnia pada Maret 1996 dia disambut hujan peluru begitu turun dari pesawat. Ternyata, arsip-arsip berita mengenai kunjungan itu menunjukkan hal sebaliknya. Setelah terbongkar ketidakbenaran kisah itu, Hillary pun kemudian mengaku kalau pernyataan itu keliru. “Saya bicara jutaan kata selama sehari. Jadi, kalau saya salah omong, itu hanyalah kekeliruan,’’ katanya.

Saudara-Saudara,

Terakhir soal perpanjangan SK Kepala Desa. Saya tegaskan kembali, jika kebijakan saya itu salah, silakan gugat saya di Pengadilan Tata Usaha Negara! Negara kita negara hukum, biarlah pengadilan yang memutuskan. Tidak hanya soal kepala desa, semua kebijakan saya, bila dipandang salah, silakan digugat! Saya siap menghadapinya.

Saya sadar, banyak orang yang tidak suka saya. Tapi, sebanyak-banyaknya orang yang tidak suka saya, jauh lebih banyak yang suka. Buktinya saya bisa terpilih sebagai bupati. Dalam pilkada 2001, saya memperoleh 29 suara dari 45 anggota DPRD, mengalahkan Pak Slamet Warsito yang hanya mendapat 14 suara dan Pak Toha Dahlan 2 suara. Dan, dalam pemilihan bupati periode kedua, saya menang 46.41 % mengalahkan Pak Slamet Warsito, Pak Kotot dan Pak Sujoko. Apakah ini tidak cukup menjadi bukti bahwa saya banyak didukung rakyat? Bukankah suara rakyat adalah suara Tuhan (vox populi vok dei).

Sebetulnya, masih banyak yang ingin saya sampaikan, tapi saya tak ingin mengambil waktu Saudara-Saudara terlalu banyak.

Demikian, terima kasih atas kesabaran Saudara mengikuti konferensi pers ini. Bila ada hal-hal yang dirasa kurang memuaskan, silakan ditanyakan di lain kesempatan.

BUPATI

Jalur Kabupaten Blora - Rembang sudah dibuka

REMBANG - BLORA - Mandor lapangan mitra kerja Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Pati, Saman Hudi, mengatakan perbaikan jalan Blora-Rembang yang longsor berat kini memasuki proses pelebaran dan pemadatan.
Dalam perencanaannya, ruas jalan bagian barat akan dilebarkan lima meter dari kondisi sekarang, sehingga pemadatan dilakukan secara maraton di titik-titik rawan ambles.

Menurut Saman Hudi, selain pemadatan dibuat pagar pengamannya dan memberi tanda lampu di empat titik dengan kemampuan masih separuh jalan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Blora AKP Yudhi Priantono, mengatakan lalu lintas semua jenis kendaraan lewat jalur Blora-Rembang sudah dibuka.
Kendaraan roda empat jenis truk sudah bisa lewat namun sopir harus tetap hati-hati, karena pemadatan belum maksimal antre satusatu dengan model buka tutup, jelasnya, Rabu (26/3) pagi tadi.
Perlu talud
Terpisah anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora, Suhada Hassan, mengusulkan agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Binas Marga tetap membuat talud di lokasi tanah longsor.
"Di lokasi itu, pada 2002 lalu sudah longsor. Penyebabnya talud tidak maksimal, agar tidak ambles lagi perlu dibuat talud yang lebih baik," katanya.
Ditambahkan Sekretaris Komisi C DPRD ini, sejauh ini dampak longsornya jalur Blora-Rembang mengakibatkan transportasi angkutan umum bus antarkota dalam provinsi (AKDP), tidak berjalan optimal. Para sopir bus baik dari Kota Blora dan Rembang terpaksa mengoper para penumpang di Desa Ngampel.
Untuk menuju pemberhentian bus baik dari Blora maupun Rembang, para penumpang harus berjalan sekitar 50 meter. Kondisi itu juga menyulitkan para pedagang yang membawa banyak barang dagangan.
Sutari (52), pedagang sayur dari Bulu, Rembang, mengaku harus menggunakan jasa buruh panggul/angkut untuk membawa barang-barang kulakan, sekali angkut bias Rp 2.000 sapai Rp 3.500.
"Padahal biaya transportasi Mantingan-Blora yang terpotong di Ngampel harus ada biaya tambahan kini menjadi Rp 4.000 sampai Rp 5.000, dari sebelumnya hanya Rp 3.000," ungkap Suryanti, bakul sembako asal Mantingan, Rembang. K-9/Ct
Wawasandigital

Kapal Mini Sarang Tak Pakai Dempul

TEMPAT yang dinamai galangan itu sangatlah sederhana. Atapnya terbuat dari janur yang disangga dengan bambu-bambu. Sedangkan dasarnya hanyalah pasir putih pantai. Di galangan yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Sarang itu, Umam (32) nampak serius memeriksa kayu sepanjang tiga meter dengan ketebalan 10 sentimeter.

Sesekali dengan seutas benang, dia mengincar kesikuan kayu itu. Setelah dirasanya cukup siku, pria kelahiran Desa Karangmanggu, Kecamatan Sarang itu kemudian memanggil tiga orang rekannya. Matahari bersinar sangat terik ketika ke empat orang itu menaikkan kayu ke atas titian bambu setinggi kurang lebih dua setengah meter. Keringat deras membasahi kaus ke empat orang itu.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk mengangkat kayu itu hingga mencapai titian bambu. Setelah posisi kayu dirasakan pas, Umam kemudian memerintahkan ketiga rekannya untuk merekatkan kayu itu ke kerangka kapal dengan mengunakan sekrup besi.

Umam adalah salah satu dari segelintir ahli pembuat kapal Mini Sarang yang tersisa. Dia mengaku keahlian membuat kapal itu didapatkannya dari orang tuanya. ”Sejak kecil saya ikut orang tua yang juga membuat kapal. Lama kelamaan, saya bisa membuat kapal mini sarang sendiri,” jelasnya.

Tanpa Dempul

Untuk membuat kapal Mini Sarang, Umam mengaku masih menggunakan alat-alat dan cara-cara tradisional. Alat modern seperti gergaji ataupun pasah listrik, hanya sesekali saja dipergunakannya. ”Untuk membuat kapal seperti ini, saya juga tidak memakai sket. Semua saya kerjakan dengan menggunakan feeling dan alat-alat tradisional seperti benang dan penyiku,” terangnya.

Dia mengatakan, dalam pembuatan kapal mini sarang yang paling sulit adalah saat merekatkan kayu-kayu pada lambung kapal. Kayu-kayu itu harus dibuat dan direkatkan pada presisi yang tepat tanpa meninggalkan lubang sekecil apapun. ”Kapal mini sarang itu memiliki ciri khas tidak memakai dempul. Karena itu, setiap kayu yang direkatkan harus tepat tanpa ada celah atau lubang,” tutur Umam.
Meski tidak memakai dempul, dia mengatakan, kapal mini sarang buatannya bisa bertahan hingga puluhan tahun. ”Asalkan dengan perawatan yang sesuai, kapal seperti ini sangatlah kuat,” katanya.

Untuk membuat sebuah kapal dengan dibantu enam orang, katanya, membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat bulan. Setiap kapal, katanya, dihargai Rp 800.000.000. ”Harga itu sudah termasuk pemasangan mesin,” tegasnya. (Mulyanto Ari Wibowo-36)
Suaramerdeka

Rabu, 26 Maret 2008

MEREGUK KENIKMATAN INDIVIDU

Bukan hanya ‘bertugas’ menjadi wakil Allah di muka Bumi, manusia juga didesain Allah untuk memperoleh kebahagiaan dan mereguk berbagai kenikmatan yang dihamparkan di sekitarnya. Allah menciptakan segala sumber kenikmatan yang bisa diperoleh manusia kapan saja, dan dimana saja di muka Bumi ini. Hal ini, dideklarasikan olehNya dalam Al-Qur’an.

QS. Al Baqarah (2): 29
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

QS. Ali Imran (3): 14
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah ternpat kembali yang baik.

Allah katakan, bahwa segala yang diciptakan di muka Bumi adalah untuk kesenangan dan kebahagiaan manusia. Seluruhnya. Dan di ayat berikutnya, di atas, Allah kemudian merinci berbagai kenikmatan itu. Bahwa Allah menjadikan keindahan dan ketertarikan pada wanita-wanita, anak-anak, berbagai jenis perhiasan, kendaraan, bisnis, dan berbagai kekayaan harta benda. Itulah kesenangan duniawi.

Ya, Allah yang Maha Pemurah menciptakan segalanya ini untuk kebahagiaan manusia. Kita merasakan kesenangan dan kenikmatan ketika memiliki semua itu. Semakin banyak semakin senang dan nikmat.

Akan tetapi Allah mengingatkan bahwa yang lebih baik dan lebih nikmat adalah ketika kita mengaitkannya dengan Allah. Dikembalikan kepada Allah. Dimengerti bahwa semua itu berasal dari Allah, milik Allah, dan bakal kembali kepada Allah. Jika suatu ketika, semua dimintaNya kembali, maka kita pun mengikhlaskannya.

QS. Ar Ra'd (13): 26
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

Ya, Allahlah yang memiliki semuanya. Dia pula yang meluaskan atau menyempitkan rezeki seseorang. Karena itu jangan sampai kita lalai dan terpedaya.

Kenikmatan duniawi, meskipun itu disediakan Allah untuk kebahagiaan kita, seringkali bisa menyebabkan penderitaan. Hanya orang-orang yang bijak saja yang tahu dan bisa mengendalikan diri untuk tidak terjebak pada kehidupan duniawi secara berlebihan.

Hal ini pun pernah menimpa nabi Sulaiman. Kesenangannya pada kuda, telah menyebabkannya lalai mengingat Allah. Maka, beliau pun mengorbankan kuda-kuda itu sebagai bukti ketaatan dan keikhlasannya kepada Allah yang bakal mengantarkannya kepada kenikmatan dan kebahagiaan yang lebih besar.

QS. Shaad (38): 32
Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda-kuda pilihan) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan".

Pada dasarnya manusia memang memiliki rasa kenikmatan duniawi sebagai anugerah dan fitrah dari Allah. Ini sangat manusiawi. Artinya, adalah manusiawi dan fitri jika kita suka kepada harta benda, rumah, kendaraan, istri, suami, anak-anak, dan berbagai perhiasan duniawi. Itu adalah salah satu bentuk kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita. Allah menjadikan semua itu indah dan menyenangkan bagi manusia.

Bahkan, sampai di surga nanti pun, ukuran dan parameter kebahagiaan yang digambarkan Allah adalah itu-itu juga. Di antaranya adalah harta benda dunia seperti emas, perak, sutera. Atau makanan minuman lezat seperti buah-buahan, susu, madu dan sebagainya. Atau, kepuasan hubungan antar manusia, seperti istri, suami, orang tua, anak-anak, dan para sahabat serta handai taulan. Begitulah memang fitrah kita.

Sebagian dari nikmat itu bisa kita dapatkan di dunia. Dan di akhirat nanti, kita akan memperoleh dengan kualitas yang jauh lebih membahagiakan.

Maka kehidupan dunia pun adalah kehidupan yang berisi kebahagiaan dan kenikmatan. Karena itu, janganlah kita abaikan atau lupakan. Malahan, kita diperintahkan Allah untuk mencarinya. Agar kita bahagia di dunia. Hanya saja, kita harus ingat bahwa dunia hanyalah kehidupan sementara. Kehidupan yang sesungguhnya adalah nanti di fase akhirat. Karena itu Allah selalu mengingatkan agar kita lebih proporsional dalam menyikapi dunia.

QS. Al Hadiid (57): 20
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(firliana Putri)

Untukmu Sahabat

Seorang SAHABAT dengan potensi tinggi, mengeluh berat setelah pindah-pindah kerja di lebih dari lima tempat
Tadinya, saya fikir ia mencari penghasilan yang lebih tinggi.
Setelah berganti istri sejumlah tiga kali, dengan berbagai alasan yang berbau tidak cocok, ia kemudian merasa capek dengan kegiatan berganti-ganti pasangan ini.
Digabung menjadi satu,Bercermin dari semua inilah, maka sering kali saya ungkapkan di depan lebih dari ratusan forum,

Sayangnya, Padahal,Anda boleh berpendapat lain, namun pengalaman, pergaulan
dan bacaan saya menunjukkan dukungan yang amat kuat terhadap pengandaian burung bersayap sebelah terakhir.
hampir tidak pernah saya bertemu pemimpin berhasil tanpa kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
tidak pernah saya temukan keluarga bahagia tanpa kesediaan sengaja untuk 'berpelukan' dengan anggota keluarga yang lain.
orang sehebat Nelson Mandela dan Kim Dae Jung bahkan mau ……… berpelukan bersama orang yang dulu pernah menyiksanya
Ia tidak saja merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mentransformasikan kegagalan menjadi keberhasilan, namun juga membuat semuanya tampak indah dan menyenangkan
Rugi besarlah manusia yang selama hidupnya tidak pernah mengenal cinta
Ini semua, mendidik saya untuk hidup dengan pelukan cinta.
Di pagi hari ketika baru bangun dan membuka jendela, saya senantiasa berterimakasih akan pagi yang indah. Dan mencari-cari lambang cinta yang bisa saya peluk. Entah itu pohon bonsai di halaman rumah, ikan koi di kolam, atau suara anak yang rajin menonton film kartun. Begitu keluar dari kamar tidur, akan indah sekali hidup ini rasanya kalau saya mencium anak, atau istri.

Melihat burung gereja yang memakan nasi yang sengaja diletakkam di pinggir kali , juga menghasilkan pelukan cinta tersendiri. Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang.

Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang.

Namun, begitu saya ingat karyawan dan karyawati bawah yang bekerja penuh ketulusan, dan menghitung jumlah perut yang tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan, energi pelukan cinta entah datang dari mana.


Tuhan memang tidak pernah melahirkan manusia yang sempurna.
Mau belajar, berjuang, berdoa, bermeditasi atau sebesar dan sehebat apapun usaha kita, semuanya akan diakhiri dengan jumlah sayap yang hanya sebelah
Ok SAHABATS,(Nanang Setiawan)

TUKANG BECAK

Suatu malam Ada seorang tukang becak yang sejak sore tidak mendapat penumpang. Ketika IA dalam perjalanan pulang, Ada seorang wanita yang memanggilnya. Lalu IA pun berhenti Dan wanita itu pun naik.
Tukang becak bertanya, "Mau kemana, 'Dik?"

Dan wanita tersebut berkata,"Jalan aja, Pak, nanti saya beritahu."
Ketika sampai didekat kuburan, is wanita menyuruh tukang becak itu berhenti, "Stop, bang!",katanya.

Pada saat is wanita turun, tukang becak melihat kalau kaki wanita itu tidak menyentuh tanah. Lalu is tukang becak berteriak, "Kuntilanak! !!"
Dengan spontan is wanita itu menjawab, "Biarin, daripada 'lu cuma tukang becak!"(Bambang Adhi)

Pengumuman Untuk Anda Semua

Jika anda menerima panggilan telepon dari seseorang dengan no.telp
Yang tidak dikenal atau terdaftar, berkata bahwa dia (pria/wanita)
Berasal dari divisi engineering/ teknisi perusahaan salah satu
Vendor/operator cellphone yang ingin memeriksa sambungan telepon atau
Sinyal atau dengan alasan apapun,

Dan selanjutnya dia berkata bahwa
Kita harus menekan tombol # 90 atau atau nomor apapun (bisa juga
Dengan kode huruf), secepatnya matikan/putuskan sambungan telepon
Tersebut tanpa menekan tombol yang mereka minta karena saat ini Ada
Penipu-penipu yang menggunakan peralatan dimana jika anda menekan
Tombol Z atau maka penipu-penipu tersebut dapat mengakses SIM
Card telepon Kita Dan mereka dapat menggunakan line anda dengan Dan
Atas biaya anda.

Mohon forward email ini kepada seluruh teman anda untuk mencegah
Tindak kriminal ini.. Dan juga Ada beberapa issue lainnya.

Jika anda menerima telepon di telepon genggam/cellphone Dan layar
Cellphone anda menampilkan display seperti ini : (LAN).

JANGAN MENERIMA SAMBUNGAN TELEPON TERSEBUT, HARAP
LANGSUNG MATIKAN
TELEPON ANDA DENGAN MENEKAN TOMBOL POWER(ON/OFF)
CELLPHONE ANDA.

Karena jika anda menerima sambungan telepon tersebut maka cellphone
Anda akan terkena virus. Virus ini akan menghapus seluruh IMEI Dan
Informasi IMSI dari cellphone Dan SIM card anda,dimana selanjutnya
Anda akan terputus hubungan sama sekali dari vendor/operator manapun.
(dimana anda harus mengganti cellphone Dan SIM card anda dengan yang
Baru).

Informasi ini telah dikonfirmasi dengan Motorola and Nokia. Saat ini
Terdapat lebih dari 3 juta telepon genggam/cellphone yang terkena
Virus ini. Anda pun dapat membaca berita ataupun informasi mengenai
Hal ini di situs web CNN.

MOHON PESAN INI DAPAT DILANJUTKAN KEPADA TEMAN-TEMAN
ANDA.

Kind Regards,
PT Siemens Indonesia

TECHNICAL Department
Siemens Business Park Building C Level
Jl. M.T. Haryono Kav. 58-60
Jakarta 12780, INDONESIA

Harga urea Rp 88 ribu/zak, Pupuk bersubsidi kembali langka

PATI - Memasuki masa pemupukan tanaman padi sekarang ini, para petani di beberapa desa kembali kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi. Sejumlah pengecer resmi urea PKT mengaku, tidak memiliki stok untuk dijual kepada para petani.

Kondisi seperti itu di antaranya terjadi di Desa Bodeh Kecamatan Pucakwangi. Petani tidak bisa mendapatkan pupuk urea bersubsidi, produksi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Akibatnya, para petani harus membeli pupuk urea lain, produksi PT Kujang dan PT Pusri, dengan harga di atas harga pupuk bersubsidi.

Menurut seorang petani di Desa Bodeh yang dihubungi Wawasan Minggu (23/3) kemarin, sudah sekitar dua minggu ini para petani di desanya kesulitan mendapatkan pupuk PKT. Padahal umur tanaman padi yang ditanam petani rata-rata sudah mencapai tiga minggu, ungkap Gianto.

Petani terpaksa memilih membeli pupuk urea buatan PT Kujang dan PT Pusri yang saat ini juga banyak beredar di desanya. Dikatakan, harga satu zak pupuk urea Kujang saat ini mencapai Rp 84 ribu per zak.

Harga itu lanjutnya, memang cukup tinggi dan memberatkan para petani. Padahal harga pupuk urea PKT bersubsidi sesuai HET yang ditetapkan pemerintah saat ini hanya Rp 60 ribu per zak.

Lebih mahal
Sementara itu harga pupuk urea PT Pusri, dibeli dengan harga lebih mahal lagi. Menurut Gianto, satu zak berisi 50 kg pupuk urea buatan PT Pusri harganya mencapai Rp 88 ribu per zak.

"Kondisi yang terjadi pada saat ini hampir sama dengan yang kami alami pada saat musim tanam pertama lalu. Saat itu pupuk urea PKT juga tidak ada di pengecer, pupuk urea Pusri harus dibelih lebih mahal lagi, sebesar Rp 90 ribu per zak," terangnya.

Sementara itu Wakil Bupati Pati, Kartina Sukawati SE MM, kepada Wawasan berharap peran yang lebih optimal dari tim pengawas distribusi pupuk.

"Jika setiap musim tanam petani harus menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi, ini tentu perlu menjadi perhatian kita semua. Karena itu itu kita berharap pihak distributor dan produsen lebih ketat dalam mengawasi distribusi pupuk sampai ke tangan petani," lanjutnya. Juk/ar

Penutupan tempat karaoke NGARUS ditolak

PATI - Sekitar 75 orang pemuda yang mengaku mengandalkan pekerjaan di sejumlah tempat hiburan malam, Senin (24/3) kemarin datang ke Kantor Kabupaten Pati. Mereka menolak kebijakan penutupan tempat hiburan karaoke yang kemungkinan akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten (pemkab).

Puluhan pemuda yang menolak penutupan tempat karaoke itu akhirnya ditemui pejabat terkait di ruang pertemuan Kantor Sapol PP Pati. Selain ditemuai Kepala Satpol PP, Puji Priyono, juga hadir menemui pendemo, Kepala Kantor pelayanan terpadu (Kanyandu), Asmaun, dan Kasat Intelkam Polres Pati, AKP Jenda Pulung.

Dalam kesempatan itu, salah seorang perwakilan pemuda, Sus Apriyadi, membacakan pernyataan sikap. Intinya, "Kami meminta agar pemerintah kabupaten tidak menutup delapan tempat karaoke yang ada di pertokoan Puri," ujarnya.

Dikatakan, Sus, keberadaa tempat hiburan malam tersebut telah memberikan pekerjaan kepada para pemuda di sekitar lokasi. Salah satunya, tambah warga Ngarus tersebut, sebagai penjaga keamanan, tukang parkir, dan pemandu karaoke.

Disampaikan pula, penutupan tempat hiburan itu dikhawatirkan akan menghilangkan pekerjaan puluhan orang yang selama ini menggantungkan pekerjaan di delapan tempat karaoke tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Satpol PP, Puji Priyono, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini masih mengkaji keberadaan tempat karaoke tadi, baik dengan pertimbangan ketentuan yang berlaku atau kondisi yang ada saat ini.

"Untuk memutuskan kebijakan soal penutupan tempat karaoke, pemerintah perlu melakukan beberapa pertemuan lagi. Nanti akan diundang berbagai kelompok, termasuk para pemilik toko yang ada di sekitar pertokoan Puri," terangnya.

Disesalkan
Sementara itu Kasat Intelkam Polres Pati, AKP Jenda Pulung mengatakan, pihaknya sebenarnya menyesalkan aksi yang dilakukan puluhan pemuda tadi karena tidak ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian sebelumnya.

"Kami harapkan lain kali jika akan melakukan aksi penyampaian aspirasi di tempat publik terlebih dulu ada pemberitahuan ke kepolisian. Dengan demikian petugas bisa mel-akukan pengamanan. Meski demikian, saat ini kami bersedia hadir di tempat ini karena kami berharap semua pihak bisa saling menghargai," ungkapnya.

Ditambahkan, pihaknya juga berharap pemuda yang menolak penutupan tempat karaoke juga memperhatikan kepentingan warga lainnya. "Kita juga harus melihat kepentingan orang lain, apakah keberadaan tempat karaoke di sekitar Puri dan Ngarus telah mengganggu warga lain atau tidak," imbuhnya. Juk/ar
 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua