Minggu, 28 Oktober 2007
Hilanglah 1 hari berhargaku
sebutir peluru melesak kedalamsetiap rongga-rongga kehidupan manusia. hempasan sayap-sayap pedang terasa "ngeri" mencabik-cabik setiap jiwa-jiwa yang mati. mati akan ras, mati akan karsa, sehingga bercampurlah debu-debu kerinduan kepada sebuah kehidupan yang terlewatkan. ya, inilah kehidupan yang terlewatkan...
pernah nggak kita terpikirkan akan sebuah kata yang mampu memisahkan antara kerinduan? sebuah kata yang mampu mencabik-cabik jiwa yang hampa? sebuah kata yang mampu menghancurkan sebuah harapan yang berharga? sebuah kata yang mampu membedakan antara denyutan dan kebisuan? berat terasa hari-hari yang sepi akan sebuah karya abadi. berat terasa ketika tali terputuskan suci. berat, ketika sebuah jiwa tak mampu menopang sebuah raga.
duri tajam tak akan lagi indah terasa. kebekuan sunyi begitu hampa dalam setiap tetesan-tetesan embun dikala hari sebelum senja. putih, bersih, terpampang disetiap rona mata berkaca-kaca. kelam dalam, sebuah anugrah yang harus kita terima. apa yang kita kasihi, apa yang kita miliki, diperebutkan setelahnya.
ketika kumandang adzan menggema, dan suara-suara gemuruh tanah menutup sinar mentari, apa jadinya kita yang hanya termanggu seorang diri? sepi.... hanya putih, hitam sebuah warna kehidupan yang ada. tanpa secuilpun permata... tanpa seutas katapun yang mampu terucap dalam kebekuan kita. sunyi, hampa... "apa kata dunia?" kita bahkan tak mampu membalasnya....(inggatlah mati, sebelum apa yang kita miliki sirna tanpa kata. inggatlh mati, jangganlah sampa 1 hari kita yang berharga harus hilang sia-sia. inggatlah mati, sebelum kebekuan menyelimuti diri. dan yang terakhir... berbuatlah sesukamu, tapi inggat, kau pasti akan mati!) semoga kita semua menjadi sadar dan kembali kejalanNya....Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar