(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Jumat, 09 November 2007

Rekaman Genetika



Mekanisme yang kedua adalah rekaman lewat genetika. Seperti telah saya jelaskan di depan bahwa manusia memiliki 'mata rantai' pembawa sifat di dalam sel-sel tubuhnya, yang disebut Gen. Pembawa sifat tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 31.000 gen yang tersebar di seantero sel di tubuh kita.

Tugas utama genetika ini sebenarnya untuk menjaga garis keturunan seseorang. Dengan adanya gen-gen ini maka sifat-sifat seseorang akan diwariskan secara turun temurun kepada anak-anaknya, kepada cucunya, kepada cicitnya dan seterusnya. Tentu, keturunan tersebut hanya menerima warisan sebanyak separo dari bapaknya, dan separo lagi dari ibunya.

Akan tetapi, kini mulai muncul gejala-gejala dalam penelitian bahwa gen-gen tersebut bisa dipengaruhi dari luar. Baik yang berupa pengalaman hidup seseorang yang sangat ekstrem maupun oleh rekayasa tertentu lewat kegiatan biomolekuler.

Ada seseorang yang dulunya sangat pemarah, kasar dan memiliki tingkat emosi tinggi; tetapi karena mengalami suatu kejadian yang sangat berkesan dalam hidupnya, dia bisa berubah menjadi seorang yang penyabar.

Hal ini, kalau kita tinjau dari sisi biomolekuler, ternyata terjadi karena adanya pergeseran peran salah satu jenis gen (MOA) di dalam tubuhnya. Dan. kondisi yang demikian nantinya akan diwariskan kepada anak turunnya. Berarti, pergeseran sifat tersebut berpengaruh juga pada susunan genetikanya. Dan tentu ini akan dibawanya sampai mati, dan kemudian menjadi 'acuan' ketika dia dibangkitkan kelak.

Selain itu, tentu saja, adalah perubahan- perubahan yang dilakukan secara rekaya genetika. Perkembangan ilmu rekayasa genetika ini sangat pesat pada dekade terakhir. Seorang ahli biomolekuler bisa mengubah ubah sifat-sifat permanen yang dimiliki oleh makhluk hidup tertentu. Kebanyakan telah dilakukan pada tumbuhan dan hewan, seperti pada padi, kedelai, tembakau dan lain lain yang disebut sebagai tanaman Transgenik. Atau juga pada hewan percobaan seperti yang talah dilakukan pada domba Dolly, dengan proyek cloning.

Akan tetapi, kini telah dilakukan berbagai pada manusia, agar bisa merekayasa gen-gennya. Kebanyakan untuk tujuan kesehatan. Misalnya untu pengobatan kanker. Sebab telah ditemukan gejala, bahwa
kanker itu sebenarnya dipicu dari gen seseorang. Karena itu sulit diobati. Benjolannya sudah dipotong lewat sebuah operasi, ternyata masih tumbuh juga. Ini karena, pertumbuhan benjolan tak terkendali itu 'diperintahkan' dari susunan genetikanya.

Maka, kini muncul usaha-usaha untuk menghentikan 'perintah' itu lewat rekayasa genetika. Susunan gen-gennya dipengaruhi dari luar, sehingga gen yang memerintahkan pertumbuhan tak terkendali itu berubah menjadi ‘jinak’. Tidak liar lagi. Dan itu, akan terekam terus sampai diturunkan kepada anak cucunya.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa genetika kita ternyata menjadi salah satu media perekam atas segala perbuatan yang kita lakukan. Namun, tugas utama bukan untuk merekam seluruh perbuatan kita, melainkan untuk menjaga 'garis sifat' dari seseorang kepada anak cucunya. Dan kemudian, kelak, akan berperan sebagai 'acuan' untuk kebangkitan seseorang pada Hari Kiamat.

Jika tidak ada perekam sifat ini, maka 'kelahiran kembali' kita di Akhirat kelak menjadi kacau. Sifat-sifat yang kita miliki bisa tertukar dengan manusia lain, atau bahkan makhluk lain yang sama-sama berbahan dasar DNA atau protein jasmani seperti kita. Allah telah menciptakan sistem genetika untuk 'menjaga' garis sifat seseorang, sebagaimana Dia firmankan berikut ini.
QS. Qaaf (50) : 4 - 5
“Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat).”
“Sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau.”

Kondisi 'kacau balau' pada saat berbangkit itu ternyata benar benar terjadi. Dan hal itu digambarkan oleh Allah sebagaimana di atas, disebabkan oleh dosa-dosa, yang kita lakukan. Itulah yang saya sebutkan sebagai terlahir kembali dalam keadaan cacat: buta, bisu, tuli dan lain sebagainya. (dahlia Putri)

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua