Senin, 26 November 2007
TERSUSUN DARI DNA YANG SAMA
Ada realitas yang mengejutkan pada makhluk hidup di muka Bumi ini, ketika ditinjau dari sudut pandang biomolekuler. Yaitu, ternyata materi penyusun terkecil seluruh jenis makhluk hidup ini adalah sama: DNA.
Ini mengingatkan kita bahwa semua bangunan yang ada di lingkungan perumahan kita tersusun dari ‘batu bata’ yang sama. Kayu yang sama. Semen, batukali, dan pasir yang sama.
Ya, Bahan bakunya sama. Bahkan tukang dan arsiteknya pun ternyata juga sama. Yang berbeda adalah desain jadi bangunan itu. Ada yang berlantai satu, dua, atau tiga. Ada yang dicat merah, hijau ataupun biru. Ada yang pakai garasi mobil atau cuma parkiran sepeda motor. Ada yang punya halaman luas, atau tak ada halaman sama sekali. Dan lain sebagainya.
Manusia, binatang dan tumbuhan, ternyata adalah ‘bangunan’ yang berbeda, tapi bahan bakunya sama. Di antaranya adalah air, udara, dan berbagai mineral Bumi. Atau dalam skala yang lebih khusus: DNA.
DNA adalah rangkaian molekul protein kompleks yang tersusun dari sejumlah asam amino. Susunan asam amino itu membentuk kode-kode yang memiliki arti dan bermakna ‘perintah’ bagi sel. Baik pada tumbuhan, hewan maupun manusia.
Bentuk dan fungsi-fungsi sel ketiga makhluk hidup itu memang berbeda. Akan tetapi, sekali lagi, penyusunnya sama. Mekanisme pembentukannya sama. Punya kode-kode genetika.
Jangankan antara tumbuhan, hewan dan manusia; di dalam tubuh manusia sendiri pun sebenarnya sel-selnya berbeda. Semua itu karena triliunan sel tubuh kita memiliki fungsi yang berbeda-beda. Misalnya sel tulang, sel darah, sel kulit, sel rambut, sel kuku, sel usus, dan lain sebagainya, semuanya berbeda. Kenapa? Karena masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Namun demikian, DNA penyusunnya sama. Hanya, perintah yang keluar berbeda.
Dalam karyanya yang memperoleh penghargaan internasional, Kazuo Murakami, Ph.D dari Jepang mengatakan bahwa DNA setiap sel kita itu sebenarnya sama. Semuanya mengandung sekitar 3-5 milyar kode genetika.
Dengan kata lain, gen rambut sama dengan gen tulang, sama dengan gen darah, sama dengan gen kulit, dan semua bagian tubuh kita. Akan tetapi kenapa mereka bisa membentuk sel yang berbeda-beda? Bukankah rambut kita berbeda dengan tulang, berbeda dengan darah dan seterusnya?
Ya, semua itu karena ada perintah untuk membuat sel yang berbeda-beda sesuai fungsinya. Yang menurut istilah Murakami berbentuk perintah ‘nyala-padam’.
Seandainya perintah ‘nyala-padam’ ini tidak berfungsi, maka tubuh manusia tidak akan berbentuk seperti ini. Tidak ada sel-sel tulang, tidak ada sel-sel darah, sel-sel daging, kulit, otot, rambut dan sebagainya. Semuanya sama.
Jadi, sekitar 70 triliun sel kita itu akan berbentuk sama. Misalnya daging semua. Maka kita tidak lebih hanya seonggok daging berbobot 70 kg. Tanpa otak, tanpa tulang, tanpa rambut. Dan seterusnya. Tentu saja tidak bisa disebut manusia.
Semua itu tidak terjadi, karena perintah genetika yang ada di dalam inti sel itu secara sangat cerdas memerintahkan untuk berbagi pekerjaan. Ada sel-sel yang membentuk jaringan tulang. Ada yang membentuk jaringan otak, jaringan tempurung kepala, jaringan jantung, paru, pencernaan, sampai jaringan kuku jari kaki.
Ini memang sangat menakjubkan! Bagaimana mungkin sel yang tadinya sama itu bisa melakukan koordinasi sedemikian cerdasnya? Contoh konkretnya adalah perkembangan janin dalam rahim seorang ibu.
Awalnya adalah sebuah sel. Hasil gabungan antara ‘seekor’ sel sperma ayah dan ‘seekor’ sel telur seorang ibu. Penggabungan itu memunculkan sebuah sel yang disebut stem sel. Alias sel yang menjadi cikal bakal manusia. Bentuknya sama dengan sel yang telah kita bahas di depan, yang secara umum memiliki membran sel, sitoptasma dan inti sel. Dan di dalam inti sel itu terdapat rangkaian genetika dengan kode-kode sebanyak 3-5 miliar.
Keanehan mulai terjadi, ketika gen di dalam inti sel itu memerintahkan dirinya sendiri, supaya stem sel membelah. Awalnya membelah secara kembar. Artinya, stem sel melakukan penggandaan terhadap dirinya sendiri secara persis. Seperti fotokopi saja layaknya. 1 sel menjadi 2 sel, menjadi 4 sel, menjadi 8 sel, 16 sel dan seterusnya.
Tapi pada pembelahan yang semakin banyak itu tiba-tiba terjadi pembagian tugas. Ada yang bertugas membentuk sel-sel kepala, badan, tutang, kaki, tangan, mata, rambut dan seterusnya. Di sinilah muncul keanehan itu. Pembelahan yang mirip fotokopi itu tidak berlanjut, melainkan menjadi pembelahan dengan tugas khusus. Sel-sel itu tiba-tiba memadamkan sebagian perintah dan menyalakan perintah yang lain.
Pada sel-sel rambut misalnya, perintah yang muncul dari inti selnya adalah perintah untuk menghasilkan zat-zat kimiawi yang sesuai dengan kebutuhan membentuk rambut. Sedangkan, perintah yang menyuruh pembentukan sel darah menjadi padam.
Sebaliknya, pada sel-sel yang harus membentuk sel darah, perintahnya menjadi demikian aktif, tapi memadamkan perintah pembentukan rambut. Demikian pula yang terjadi pada pembentukan sel otak, hanya zat-zat yang diperlukan untuk pembentukan otak saja yang terus diproduksi, sedangkan perintah pembentukan tulang tidak boleh terjadi di otak.
Demikian seterusnya, terjadi pembagian tugas yang sangat mencengangkan dengan ketelitian tak terbayangkan. Bahkan juga dengan kecepatan luar biasa. Hanya dalam waktu sembilan bulan, dari 1 sel menjadi 3 triliun sel dengan fungsi yang berbeda-beda. Tetapi membentuk koordinasi yang luar biasa dalam tubuh seorang manusia. Organisme paling cerdas di muka Bumi ini...!
Saya hanya ingin mengatakan kepada anda semua, bahwa triliunan sel di tubuh kita ini sebenarnya berasal dari sel yang sama. Sampai sekarang juga masih sama, ditinjau dari susunan genetika yang ada di dalam intinya.
Gen yang ada di dalam sel-sel kulit, sama dengan yang ada di sel tulang, sama dengan yang ada di sel daging dan otot, sama dengan yang ada di sel kuku dan seterusnya. Semuanya membawa perintah yang sama yaitu sekitar 3-5 miliar perintah.
Karena itu, para ahli kloning bisa mengambil sel kita yang mana saja untuk ‘melakukan’ kloning itu. Dari inti sel kulit kita, hasilnya akan sama dengan mengambil dari sel tulang kita, misalnya. Yang diambil adalah inti selnya yang berisi perintah genetika itu. Lantas ditanamkan ke sel telur seorang wanita yang sudah dibuang intinya. Maka, sel telur itu akan berkembang sesuai perintah inti sel yang berasal dari orang yang dikloning tadi. Tak peduli apakah dia laki-laki atau pun perempuan.
Jika inti sel yang dikloning itu berasa dari wanita, maka bayi kloning itu akan terlahir sebagai wanita persis sumbernya. Sebaliknya, kalau inti sel yang ditanam tadi berasal dari seorang pria, maka bayi yang terlahir itu bakal berkelamin laki-laki seperti asalnya.
Artinya, semua sel di tubuh kita - kecuali sel reproduksi - memuat semua informasi yang ada di dalam intinya.
Lantas apakah maksud dari semua penjelasan ini? Saya hanya ingin mengatakan, bahwa semua tubuh kita adalah berasal dari DNA yang sama. Tapi sel yang terbentuk bisa berbeda.
Demikian pula antara manusia, hewan dan tumbuhan. DNA kita adalah sama, tetapi kita menjadi makhluk yang berbeda. Berbeda bentuknya, berbeda kualitasnya, berbeda fungsinya, dan berbeda dalam banyak hal lainnya.
Kalau begitu, benarkah kita - tumbuhan, binatang dan manusia - ini berasal dari sel yang sama di masa lalu? Seperti asal muasal tubuh manusia yang juga berasal dari stem sel?
Jawabnya, kita bahas pada bagian-bagian berikutnya...! (Firliana Putri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar