(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Selasa, 22 April 2008

Biar Kugantikan Ibu Oleh : Aninditya. S

Sore tak seindah sore sore yang lalu, disebuah pelataran rumah aku duduk merenung, ditemani dengan hembusan angin yang membelai rerumput seketika terlihat didepan mata. Tatapan ku masih tertatap pada sebuah bangku santai didepan teras rumah ini, bangku itu sudah berdebu. Yang biasa terduduk disitu, termemnung disitu, bercanda dan bersenda gurau disitu, kini sedang berbaring di ranjang rumah sakit yang penat dengan bau obat. Sesekali ku meneteskan air mataku, sesekali aku mengusapnya, sesekali aku tak tahan membendungnya. Duhai air mata, apakah tak kau rasakan betapa perihnya hati ini harus selalu kehilangan. Tapi dibalik keperihan ini ku yakin Allah menggantikan dan membayar semua ini dengan yang lebih dari pada yang aku derita saat ini, karena Aku dan keluargaku sedang berjual beli dengan Rabbku.

Tiba – tiba telpon rumahku berdering, membuyarkan semua perasaan sedihku. Jantungku langsung berdegup tak karuan, kuharap ini kabar baik.


“Assalamu’alaikum”
“wa’alaikumsalam warohmatullah” suara ini sangat kukenal.
“Paman Abdilah? Subhanallah, begitu senangnya diri ini mendengar suara mu, apakah kau baik – baik saja ? bagaimana dengan Hasan?”tanyaku tak sabar mendengar kabar adikku,“Hasan SYAHID, Allahu Akbar” seru Paman disebrang sana! Suaranya bergetar ketika menyampaikan kabar itu, entah ini kabar duka atau bahagia,Mataku tak kuat membendung butiran butiran air didalamnya. Aku kaget bukan main, seperti petir disiang hari menyambar kepalaku, ini suda kesekian kalinya aku seperti ini, tapi tetap saja tidak menjadi suatu kebiasaan buatku. Ya Allah, apakah karena lemah imanku?….

“Raihana?…..halo….kamu masih disitukah nak?”pertanyaan paman tak kuat aku jawab. Aku hanya mendengarkan dengan menahan tangisku ini, seakan akan semua organ tubuhku lepas dari tempatnya.“aku tau kau masih mendengarkan perkataanku ini, paman harap kau kuat menghadapi semua ini. Ingat nak, Allah telah menanti kita sebagai para SYAHID dan SYAHIDAH. Tahankan amarahmu, berhusnudzhonlah padaNya!”perkataan paman membuat diriku sedikit lega. “Jazakallah Khoir wajadza

Paman”“Assalamu’alaiki”“’Alaykasalam” Ayah dan Harun kakak pertamaku, mereka sudah syahid. Ayah syahid ketika mengaktifkan BOM digedung para pemikir handal yahudi untuk mencegah perilaku zionis mereka, meledakan bom bersama dengan dirinya, Harrun kakak pertamaku, dia masih sangat muda saat itu dia berumur 20 tahun dan syahid melalui intifaddah seusai sholat jum’at tiga tahun lalu, karena beberapa butir peluru bersarang dikepalanya. Hasan, ya Tuhan, adikku ini terlalu belia umurnya saja masih 16 tahun, 4 bulan lalu dia ngotot untuk ikut bersama paman di markas perbatasan, dan akhirnya diapun syahid dihari genap aku berumur 19 tahun. Ya Allah, kuharap dengan umur ku yang kian hari kian bertambah selelu ada perubahan perubahan yang baik.

Jam dinding pun berbunyi, membuyarkan semua harap dan do’aku. Ibu, ya Allah….aku harus menjenguk ibu dirumah sakit, sudah 15 hari dia berada dirumah sakit karena penyakit gagal ginjal yang dia derita, tapi Allah sungguh Maha baik, Dia meyempurnakan kedua ginjalku sehingga aku bisamenggantikan ginjal ibu yang sudah rusak, dan aku rela untuk menggantikan ginjalku, ya ibu,,,,, biar kugantikan ginjalmu yang rusak itu.

Hari ini matahari sangat menyengat, aku masih harus berfikir merangkai kata-kata untuk menyampaikan berita duka ini, kematian Hasan! Bagaimana cara aku menyampaikanya kepada ibu ? ya Allah, berikan petunjukMu agar aku kuat menyampaikan berita duka ini.

Ku mulai memasuki ruangan – ruangan yang bau obat menyengat dimana mana, beberapa sudut ruangan berlumuran darah, inilah kenyataan yang selalu terjadi setiap hati, penembakan masal, pelecehan seksual, penghinaan yang nyata! Inilah palestina, negeriku dan negeri para kaum muslim. dimana penjajahan secara legal dilakukan oleh negeri tetangga bernama Israel, mereka begitu keji ketika melakukan penindasan, seperti anjing menggerogoti tulang tanpa perasaan sedikitpun. “Assalamu’alaikum ibu…” suara ku membangkitakan kedua matanya yang masih terpejam. “Raihana? Wa’alaikumsalam” ibu menjawab salamku dengan senyuman yang menyimpul dibibirnya.“bagaiamana kabarmu hari ini nak ? apakah ada berita dari mujahidah pembebas?” subhanallah, ibu! Dalam keadaan tak berdayapun kau masih menanyakan tentang ummat? Sungguh Allah memberikan aku ibu yang begitu mulia.“Bu, ibu harus sehat dulu, baru kita fikirkan rencana di Mujahidah Pembebas, bagaimana ibu mau bergerak, sedangkan raga ibu saja lemah seperti ini?” “Kamu betul Raihana! Tapi sepertinya untuk sembuh hanya kejaiaban dari Allah, Raihana….ginjal ini sudah tak kuat lagi berfungsi…” belum selesai ibu berbicara aku langsung memotongnya.“Ibu, aku sudah mendapatkan orang yang akan menggantikan ginjal ibu. Ginjalnya sehat bu. Dan cocok untuk menggantikan ginjal ibu yang rusa” ibu langsung terdiam, dia menatapku dalam, aku serba salah jadinya.melihat tatapan ibu yang begitu tajam, aku tak bisaberbohong,“iyya bu, Ginjal raihana yang akan menggantikan ginjal ibu yng rusak. Dan Alhamdulillah ginjal ku sehat dan sangat baik kondisinya”ibu meneteskan air matanya, dia terharu melihatku. Dan memelukku erat. “Raihana, ma’afkan ibu. Ibu harus menolaknya. Teruskan perjuanganmu nak!”“ibu, bukannya alangkah indah ketika kita berjuang bersama?”“Raihana, kau masih terlalu muda untuk meninggakan dan menderita nak, jalanmu masih panjang!” “Ibu, kita tak tau tQada Allah akan membawa kita kemana? Semua GHAIB, dan ini adalah jalan yang Maha besar bu, aku melakukan inipun dengan pertimbanagn istikharahku bu!”ibu memelukku dengan erat, “ibu, percayakan padaku. Kita berjuang dalam keluarga berdua, karena Hasan sudah syahid!”“Alhamdulillah….” Subhanallah, kata kata itu yang keluar dari mulut ibuku. Aku benar – benar mengaguminya. Dia benar benar wanita terhebat yang ada di bumi ini, dialah Khodijah masa kini. Semoga Allah mempertemukannya dengan wanita termulia yaitu khadijah.

Segala sesuatunya telah dipersiapkan, oprasi pemindahan ginjal akan dilakukan, detik detik mengangkan segera berlangsung. Dalam detik, menit, dan jam yang berlalu ini. Aku hanya memohon yang terbaik padaNya, karena Dia adalah sebaik-baiknya pemutus perkara.

(beberapa jam kemudian)

Mataku terbuka, aku belum menyadari aku berada dimana. Saat ini cahaya terang mengelilingiku. Kaget bukan kepalang aku melihat sosok Ayah, Kak Harun dan Hasan berdiri dihadapanku. Ya Rabb,,,inikah keputusan terbaikmu…seketika semuanya menjadi gelap, dan aku sedang tersengguk menangis didepan makam ibuku.

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua