(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Senin, 14 April 2008

DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG

1. Pelajaran Penting ke-1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ? Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ?

Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong
senyuman,atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan
dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya
lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin numpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup,
ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh
seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an,yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an!)
khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku.Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dantidak mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda
Ny.Nat King Cole.
Catatan :
Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA


3. Pelajaran penting ke-3

Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman
eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki
umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel,
dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air
putih dihadapannya.
Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?"
katanya. "35 sen..." balas si
pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan
mempelajari koin-koin
di kantongnya.... "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya
lagi.
Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai
banyak...
dan pelayan ini mulai tidak sabar. "30 sen" kata si pelayan sambil
uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya.
"Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas
kuitansi di atas meja
dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream,
bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk
membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi
tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 3 buah koin 10-sen
dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae,
karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang
"layak" ......


4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan

Kita Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan
sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian
bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa
pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan
melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang
Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada
satupun yang
mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.
Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur
mayur.
Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya,dan
mencoba
memindahkan batu itu kepinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan
batu
besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya,ternyata
ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat
Raja.
Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan
batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang
kita
tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan,tersembunyi
kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.


5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di
sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang
bernama Liz,
seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan
sembuh,
hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang
secara
mujizat sembuh dari penyakit yang sama.
Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit
itu.Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut
ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada
kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum
mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal
tersebut....
asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah,
si kecil
ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya.
Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan
senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam
suara
yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"
Rupanya si kecil sedikit salah pengertian.
Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan
jiwa
kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya....
============================================================================
Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,
Menari & menyanyilah seolah tidak ada yang menonton.

DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua