Jumat, 28 September 2007
Ditemukan, Semut Pembangun Jebakan
Spesies semut yang sangat pintar lagi kejam ditemukan di hutan Amazon. Mereka bekerja sama membangun lubang-lubang jebakan seperti yang dibangun di abad pertengahan. Jebakan tersebut akan melumpuhkan mangsa tak berdaya sebelum dipotong menjadi beberapa bagian.
"Untuk pertama kalinya kami melihat semut yang mampu membangun perangkap untuk menjebak dan menagkap mangsanya," kata Jérôme Orivel, peneliti dari Universitas Toulouse, Perancis yang mempublikasikan laporan tersebut dalam jurnal Nature.
Semut pekerja spesies Allomerus decemarticulatus yang hidup di tanaman Hirtella physophora, menggunakan sedikit serat tanaman untuk membangun perangkap berlubang-lubang dengan sabar dan cekatan.
Jenis semut yang dipelajari di Guyana Perancis ini juga memelihara jenis jamur di sekitar sarangnya. Peneliti meyakini bahwa jamur tersebut dibawa oleh ratu semut dari satu tempat ke tempat yang lain. Jamur tumbuh menyebar di atas permukaan jebakan untuk memperkokoh strukturnya sekuat fiberglass. "Menggunakan jamur untuk membangun jebakan yang lebih kuat adalah sesuatu yang menkajubkan," kata Orivel.
ist.
belalang yang berukuran besar tak luput dari jebakan
Semut-semut tersebut berlindung di dalam lubang kematian yang terbuka lebar bagi calon mangsanya, belalang, kupu-kupu, atau jenis serangga lainnya. Saat kaki serangga masuk ke dalam lobang, mereka langsung menyerbu, menahan kaki, lengan, dan antena hingga tak mampu bergerak. Sementara semut yang lain menggigit dan melukai mangsanya sampai tak berdaya.
Mangsa yang berhasil terjebak akan segera lumpuh dalam waktu cepat. Tetapi, sesudah penangkapan yang kejam, proses selanjutnya berjalan lambat. mangsa tersebut kemudian dipotong menjadi beberapa bagian atau langsung dipindahkan ke sarang. "Serangga kecil akan segera dibawa ke sarang, tetapai serangga besar akan dibiarkan selama 12 jam sebelum dibawa ke sarang," kata Oliver.
Dengan jebakan tersebut, tidak ada batas ukuran serangga yang bakal jadi mangsa, selama serangga tersebut memiliki tungkai yang kecil dan tidak mampu mengatasi serangan mendadak.(Nature/BBC/Wah)
[mediaindo.co.id]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar