Jumat, 28 September 2007
Khitan Mencegah HIV/AIDS
Laki-laki yang dikhitan (disunat) diperkirakan berada pada posisi enam kali lebih kecil kemungkinan terjangkit virus HIV/AIDS dibandingkan dengan pria yang tidak berkhitan.
Itulah hasil riset yang dilaksanakan oleh para ilmuwan di India. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet di Inggris, tisu kulit ujung kemaluan sangat mudah terjangkit HIV.
Penelitan terbaru ini, yang diperkuat oleh riset terdahulu di Afrika, dilaksanakan di kalangan lebih 2,000 laki-laki di India.
Para periset mengatakan, khitan hanya mengurangi bahaya terjangkit AIDS --sedangkan penyakit-penyakit seksual lainnya tidak terpengaruh.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa khitan (sunat) tampaknya memperendah peluang terjangkit HIV.
Berbeda
Ketika AIDS pertama kali muncul di Afrika, para periset menemukan penyakit itu lebih banyak melanda bagian timur dan selatan benua itu ketimbang di belahan barat.
Perbedaan dalam perilaku seksual merupakan anggapan banyak orang sebagai penyebab perbedaan tingkat infeksi itu.
Tetapi sebagian ilmuwan mengatakan bahwa oleh karena khitan lebih lazim di Afrika barat, tampaknya ancaman penularan HIV bisa dikurangi. Sebab, kulit ujung kemaluan lebih mudah menerima virus itu dibanding bagian lain dari penis.
Riset terbaru yang dilaksanakan di kalangan 2,000 laki-laki di India itu, persis memperlihatkan kesimpulan ini.
Khitan kelihatannya hanya bisa melindungi orang dari HIV, sedangkan penyakit-penyakit hubungan seksual lainnya tetap saja akan menular seperti biasa, kata para periset.
Mereka yakin hal ini disebabkan kulit ujung kemaluan mengandung sel-sel yang menjadi sasaran HIV.
[BBC]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar