(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Rabu, 31 Oktober 2007

MEREKONSTRUKSI MANUSIA PERTAMA


Dewasa ini, planet Bumi dihuni oleh sekitar 6 miliar manusia! Kalau kita runut ke belakang, pastilah jumlahnya semakin sedikit. Seratus tahun yang lalu misalnya, jumlah penduduk Bumi hanya berkisar 1,5 miliar. Jadi, kini sudah berlipat 4 kali hanya dalam kurun 1 abad terakhir.

Kalau kita teruskan merunut ke belakang, kita akan memperoleh data yang semakin mengerucut - semakin kecil. Dan suatu ketika, kita akan ‘bertemu’ dengan nenek moyang pertama manusia, yaitu pasangan legendaris, yang kita kenal sebagai Adam & Hawa.
Semua agama-agama besar di dunia sepakat bahwa kita adalah keturunan Adam & Hawa. Asal muasal populasi manusia di muka Bumi. Spesies tertinggi yang menguasai planet Biru yang sangat indah mempesona.

Dibandingkan dengan makhluk lainnya di muka Bumi, manusia memang sangat istimewa. Ia menempati urutan pertama dalam segi apa pun. Dari segi jumlah misalnya, manusia adalah spesies dengan jumlah terbesar, mengalahkan jenis binatang atau tumbuhan apa pun, termasuk jumlah ternak dan unggas yang kita pelihara. Enam Miliar manusia adalah jumlah material yang kira-kira setara dengan 300 juta ton biomassa.


nusia memang sangat istimewa. l Bagi pakar biokimia, ini adalah sebuah proses yang menakjubkan. Berbagai zat biokimiawi dikonsentrasikan untuk membentuk onggokan-onggokan biomassa sebanyak itu, dengan proses yang sangat terencana, dan terstruktur dengan sempurna. Tentu saja melibatkan bioenergi yang sangat besar untuk menciptakannya.

Dari segi bentuk fisik, manusia juga paling indah dan mempesona, dengan segala aksesoris penampilannya. Bahkan hingar bingar kehidupan manusia dewasa ini adalah budaya yang sangat menonjolkan pesona fisik manusia.
Tak ada makhluk seindah dan seluwes manusia dalam penampilan fisiknya. Beragam budaya di seluruh dunia membuktikan hal itu. Mulai dari seni berpakaian, sampai pada beragam seni budaya yang mempesona.

Dari fungsi otaknya, manusia bahkan menjadi makhluk yang tiada bandingnya di alam semesta. Peradaban manusia selama berabad-abad adalah produk fungsi 'organ berbentuk bubur' di dalam tempurung kepala manusia yang kita sebut otak. Justru di sinilah letak keunggulan spesies manusia dibandingkan spesies makhluk lainnya penghuni planet Bumi.

Kemajuan yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya, adalah produk dari fungsi otak manusia yang memiliki kecanggihan jauh di atas makhluk lainya.

Manusia benar-benar menjadi aktor utama dalam kehidupan di muka Bumi. Pemimpin kolektif atas segala fasilitas kehidupan yang telah tersedia setara ajaib di planet istimewa ini.

Maka, tidak heran, kita seringkali bertanya-tanya: bagaimana kita bisa muncul di permukaan Bumi sebagai aktor utama? Kapan semua itu mulai terjadi? Darimana? Dimana? Dan sebagainya. Dan seterusnya...

Pertanyaan mendasar ini dijawab oleh berbagai agama keturunan nabi Ibrahim - Yahudi, Nasrani, dan Islam - dalam kitab-kitab sucinya. Diceritakan bahwa kita semua ini adalah anak keturunan sepasang manusia legendaris bernama Adam & Hawa. Sayangnya, penjelasan yang ada demikian singkat dan ringkas. Sehingga muncul berbagai tafsir tentang asal-usul keberadaan manusia pertama itu.
Cerita yang bertebaran sangat beragam. Mulai dari yang bersifat dongeng, legenda, dogma, tafsir bahasa, sampai pada penelusuran yang bersifat ilmiah. Semuanya belum memberikan gambaran yang jelas tentang informasi yang diinginkan. Sejarah manusia seperti terbentur pada suatu dinding tebal yang sulit ditembus. Seakan-akan Tuhan sengaja mengaburkan sejarah awal munculnya spesies manusia di planet Bumi ini.

Tetapi anehnya, dalam kitab Al Qur’an, Allah seperti memancing kita semua itu memahami lebih jauh tentang proses munculnya peradaban manusia di planet ini. Berulangkali Allah bercerita tentang makhluk yang namanya Adam itu. Puluhan kali. Apalagi tentang munculnya manusia keturunan Adam, jumlahnya ratusan kali.

Karena itu, tidak heran perdebatan tentang sejarah kemunculan manusia di muka Bumi ini menjadi cerita dan diskusi panjang yang tiada habisnya. Di satu sisi, kita memang ingin tahu bagaimana asal muasalnya. Sedangkan di sisi lain kitab-kitab suci agama kita tidak memberikan penjelasan secara terinci, kecuali hanya ‘sinyal-sinyal’ yang semakin membuat kita penasaran.

Maka, agaknya kita disuruh untuk merunut dan mencari sendiri informasi tentang asal-muasal penciptaan manusia. Dan yang menarik, perkembangan ilmu pengetahuan manusia semakin lama semakin mendekati ‘tirai pembatas’ kaburnya sejarah kita sendiri. Yang di balik itu kita bakal bertemu dengan sebuah surprise tentang sejarah ‘drama superkolosal’ di planet istimewa ini.

Allah, rupanya sedang ‘menunggu’ manusia di suatu ‘terminal ilmu’ yang kita sendiri bakal terbelalak menyaksikan kecanggihan kerja dan Keagungan Sang Pencipta. Dia bakal memamerkan kepada kita bagaimana rumit dan canggihnya proses penciptaan spesies istimewa bernama manusia, yang tak lain adalah kita sendiri...

Semoga Allah berkenan
membimbing kita untuk memahaminya. Bismillahi...



LEGENDA MANUSIA PERTAMA

Kisah Adam & Hawa sudah sedemikian melegenda. Sehingga hampir semua kita menerima begitu saja. Meskipun, banyak di antara cerita itu yang tidak masuk di akal. Ya, legenda memang tidak harus masuk akal. Cukup kita terima saja.

Di antaranya yang paling sering kita dengar adalah bahwa Adam diciptakan Tuhan dari tanah liat yang dibentuk seperti boneka. Kemudian ditiupkan kepadanya Ruh, sambil diucapkan Kun fayakun. Maka jadilah Adam manusia dewasa yang hidup seketika itu juga.

Selanjutnya, Adam ditempatkan di dalam surga. Ia hidup sendirian di dalam taman dan istana yang indah. Tapi ia merasa kesepian karena tidak ada kawannya. Maka, Tuhan pun menjadikan calon istrinya - Hawa. Caranya, Tuhan mengambil salah satu tulang rusuk Adam. Kepada tulang rusuk itu Tuhan mengucapkan kata yang sama - Kun - maka jadilah Hawa sebagai manusia dewasa yang hidup.

Hawa menemani Adam di dalam surga yang indah. Surga itu berada di langit. Atau, di alam yang entah berada dimana. Tak ada yang tahu. Bahkan, tak perlu tahu.

Di surga itu Adam dan Hawa hidup bahagia serba berkecukupan. Sampai suatu saat datang-lah iblis menggoda mereka. iblis masuk ke dalam surga menyamar sebagai ular. Dan membisiki Adam serta istrinya untuk memakan buah dari sebuah pohon terlarang.

Sebenarnya Tuhan telah melarang mereka untuk mendekatinya. Apalagi memakan buahnya. Maka, benarlah, ketika mereka berdua memakan buah itu, tiba-tiba secara ajaib pakaian yang mereka kenakan menghilang. Adam & Hawa berada dalam keadaan telanjang. Terlihat auratnya. Maka mereka berlarian ke balik semak-semak. Memetiki daun-daunnya untuk menutupi tubuh mereka. Adam dan Hawa pun mengenakan pakaian daun-daun surga.

Tuhan marah. Dan mengutuk mereka, kenapa melanggar larangan yang telah ditetapkan. Maka suami istri itu diusir Tuhan dari surga. Mereka diturunkan dari langit menuju ke Bumi secara terpisah. Adam diturunkan di sekitar India, sedangkan Hawa diturunkan di Timur Tengah. Sekian ratus tahun kemudian mereka bertemu di sebuah bukit tandus, di dekat Mekkah, di Jabal Rahmah.

Di dalam agama Nasrani, dosa-dosa Adam itu diturunkan kepada anak cucunya. Kita semua sebagai keturunannya ikut menanggung beban dosanya. Dan karena itu, harus ditebus selama hidup kita.

Sedangkan di kalangan Islam tidak dikenal dosa turunan. Namun tak sedikit yang meyakini bahwa kita sengsara hidup di dunia ini juga disebabkan oleh kesalahan Adam memakan buah larangan. Sehingga dikeluarkan dari surga yang penuh kenikmatan.

Dengan kata lain, seandainya Adam dan Hawa tidak termakan bujukan iblis memakan buah larangan, Adam & Hawa beserta kita semua tidak akan pernah hidup di Bumi. Kita semua bakal tetap hidup di dalam surga di langit sana.

Cerita legenda ini sudah saya dengar sejak kecil. Dan sekarang pun masih diceritakan seperti itu, dengan segala variasinya. Sumbernya beragam. Sebagian dari kitab-kitab suci. Sebagian lagi dari hadits. Sebagian yang lain dari mulut ke mulut, sehingga sulit dipertanggung-jawabkan.

Tidak sedikit yang ingin melakukan klarifikasi terhadap cerita-cerita itu. Akan tetapi selalu terbentur dinding yang sulit ditembus. Cerita legenda itu seperti tertutup kabut tebal yang sulit terkuak kebenarannya.

Selama ribuan tahun legenda tetap saja legenda. Tak ada yang berhasil menguak secara memuaskan. Sumber-sumber cerita yang selama ini dipakai, ya tetap dari itu ke itu. Kita berputar-putar tak pernah bisa keluar dari kegelapan misteri yang meliputinya.

Ada beberapa pertanyaan yang selama ini menjadi perdebatan atas legenda Adam & Hawa. Terutama di kalangan Islam.
Sebenarnya, dimanakah Adam dan Hawa diciptakan? Di surga ataukah di Bumi?
Kalau di surga, surga yang mana? Apa bedanya dengan surga akhirat kelak?
Ataukah surga yang dimaksudkan dengan surga nabi Adam itu adalah sebuah taman yang indah di muka Bumi? Sehingga, bahan dasar penciptaannya pun dari tanah Bumi
Lantas, bagaimanakah proses penciptaan Adam dari tanah itu? Benarkah dibentuk seperti boneka, ditiupkan ruh, kun fayakun, kemudian menjadi manusia dewasa?
Benar jugakah Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam? Diucapkan kun lantas menjadi manusia dewasa seperti Adam?
Bagaimana pula setan atau iblis bisa masuk ke dalam surga untuk mengganggu Adam? Ya, bagaimana mungkin setan bisa masuk ke surga, bukankah surga mestinya tidak bisa dimasuki setan? Benarkah karena mereka menyamar sebagai ular, sehingga tidak ketahuan Tuhan?
Benarkah Adam & Hawa terusir dari surga karena perbuatan dosa memakan buah itu? Sehingga, seandainya mereka tidak memakan buah itu, kita semua - keturunan Adam - mestinya masih hidup di surga selamanya. Kalau begitu, apakah Tuhan tidak berniat untuk menjadikan Adam sebagai penduduk Bumi sejak awal? Hanya kebetulan?
Dan, benarkah Adam adalah manusia pertama yang menurunkan kita semua? Apakah sebelum Adam tak ada kehidupan manusia?

Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang memerlukan jawaban tuntas. Sayangnya, karena dianggap sudah melegenda, seringkali kita tidak merasa perlu untuk mencari jawaban lebih lanjut. Kita lantas menerimanya begitu saja.

Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya kekritisan umat dalam beragama, banyak yang kemudian merasa perlu untuk menanyakan kejelasan cerita seputar penciptaan Adam & Hawa itu. Apalagi, ternyata Allah sangat sering menyinggungnya di dalam Al Qur’an, kitab Suci yang menjadi sumber rujukan utama umat Islam.
Dan rasanya memang tidak berlebihan, serta cukup pantas bagi kita untuk mengetahui asal-usul sejarah kita sendiri...
(firliana Putri)

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua