Selasa, 13 November 2007
DIBENTUK DI DALAM RAHIM
Proses penciptaan manusia yang juga dipaparkan oleh Allah di dalam Al Qur’an al Karim adalah dengan cara membentuknya di dalam rahim seorang wanita.
Bagi yang belum memahami secara holistik, memang akan terasa ada sejumlah kontradiksi. Di berbagai ayat, Allah bercerita bahwa penciptaan manusia berasal dari tanah, dari air, dan dengan cara ditumbuhkan. Tapi, kini ada cara lain lagi yang diceritakan sebagai proses penciptaan manusia., yaitu lewat rahim seorang wanita. Manakah yang benar?
QS. Ali lmran (3): 6
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Allah menciptakan rahim pada seorang ibu untuk tujuan khusus, yaitu membentuk tubuh manusia pada saat penciptaan. Dimulai dari makhluk satu sel - gabungan sel sperma dan sel telur - kemudian membelah menjadi bermiliar-miliar sel. Semua itu terjadi di dalam rahim hanya dalam waktu sekitar 9 bulan.
QS. Al Mursalat (77): 20-22
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.
Allah menciptakan manusia secara bertahap dan bertingkat-tingkat di dalam rahim seorang ibu. Dimulai dari sperma yang bercampur dengan sel telur, kemudian diubah menjadi segumpal darah, segumpal daging, diberi tulang, saraf-saraf dan lain sebagainya, maka jadilah seorang manusia sempurna di dalam rahim.
QS. Al insaan (76): 2
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (insaan) dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
QS. Al Mu'minuun (23): 12-14
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Ada hal menarik yang selama ini kurang kita cermati dalam ayat-ayat yang bercerita tentang penciptaan manusia. Yaitu, tentang penggunaan istilah yang dipakai untuk menyebut manusia. Ada dua istilah yang berbeda, yang pertama adalah al basyar. Sedangkan yang kedua ialah al insaan.
Kedua-duanya memiliki arti yang sama: manusia. Bedanya adalah pada penekanan maknanya. al basyar lebih kepada ‘fisik’ manusia, sedangkan al insaan lebih kepada potensi di dalam diri manusia itu.
Kata al insaan diulang-ulang oleh Allah dalam jumlah yang sangat banyak. Tak kurang dari 321 kali, dengan berbagai bentukan katanya. Yaitu, al insaan sebanyak 62 kali, al insu sebanyak 17 kali, unas sebanyak 7 kali, anas sebanyak 234 kali, dan anasa 1 kali.
Sedangkan kata al basyar, secara tunggal disebut 30 kali. Dan yang bermakna jamak disebut 1 kali.
Yang menarik, ayat-ayat yang berkait dengan ponciptaan manusia memberikan pemahaman yang berbeda antara al basyar dengan al insaan. Al basyar menunjuk kepada penciptaan dari tanah secara langsung. Sedangkan al insaan menunjuk kepada penciptaan manusia dari sperma dan ovum, diproses di dalam rahim.
Sebagian ayat, memang menceritakan bahwa asal mula al insaan adalah tanah, tapi tanah itu disempurnakan terlebih dahulu: dengan cara disaripatikan menjadi sperma dan ovum, dibentuk di dalam rahim, dan kemudian barulah menjadi manusia.
Dari sekian banyak ayat tentang al insaan itu 10 diantaranya bercerita tentang proses penciptaan, berikut ini.
1. QS. Al Hijr (15): 26
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (insaan) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (dijelaskan lebih jauh oleh QS. 15: 27-29)
2. QS. An Nahl (16): 4
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
3. QS. Al Mu'minuun (23): 12
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati tanah. (dijelaskan pada ayat-ayat berikutnya)
4. QS. Sajdah (32): 7
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
(dijelaskan pada ayat-ayat berikutnya)
5. QS. Yaa siin (36): 77
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
6. QS. Ar Rahman (55): 14
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.
(dijelaskan oleh QS. 15: 26 dan QS. 32:7)
7. QS. Al Insaan (76): 2
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
8. QS. Ath Thaariq (86): 5-7
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
9. QS. At Tiin (95): 4
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
10.QS. Al ’Alaq (96): 2
Dia ciptakan manusia dari segumpal darah.
Sedangkan sekian ratus ayat lainnya, lebih banyak bercerita tentang al insaan terkait dengan sifat-sifat kemanusiaan. Misalnya, manusia diciptakan dengan sifat tergesa-gesa, berkeluh kesah, suka membantah, durhaka, kikir, bersusah payah, suka melampaui bahas, cinta harta, bakhil, dan lain sebagainya. Nah, manusia dengan segala sifat kemanusiaannya itulah yang kemudian menjadi obyek tuntunan Al Qur’an. Karena itu, disebut ratusan kali dan menjadi subyek agama.
Manusia dengan segala sifat kemanusiaannya itu pulalah yang diciptakan Allah di dalam rahim ibunya. Dari saripati tanah, diubah menjadi nuthfah, menjadi segumpal darah, segumpal daging, diberi tulang, sistem saraf, dan sebagainya, sehingga terlahir sebagai seorang bayi. Allah menciptakannya secara bertahap di dalam rahim.
Sedangkan al Basyar, dibentuk oleh Allah dengan menciptakannya dari tanah secara langsung. Ditumbuhkan dari Bumi. Sebagaimana telah kita bahas di bagian sebelumnya.
Al insaan diciptakan dari saripati air yang hina - sulaalatin min maa-in mahiin. Sedangkan al Basyar, diciptakan dari saripati tanah - sulaalatin min thiin.
Al insaan diciptakan dari air mani, dan tiba-tiba menjadi pembantah yang nyata - QS. 16:4. Sedangkan al Basyar diciptakan dari tanah, dan tiba-tiba berkembang biak - QS. 30:20
Dan yang paling ‘misterius’ adalah ketika Allah menjelaskan penciptaan manusia kaitannya dengan penghormatan malaikat. Allah mengatakan bahwa Dia menciptakan al basyar dari tanah. Kemudian, disempurnakanlah al basyar itu. Lantas ditiupkan ruh-Nya. Setelah selesai proses penyempurnaan dan peniupan ruh, malaikat diperintahkan untuk bersujud. Mereka pun bersujud kepada makhluk baru yang lebih mulia dari al Basyar itu...
QS. Shaad (38): 71-73
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguh-nya Aku akan menciptakan manusia (al basyar) dari tanah".
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruhKu; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".
Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya.
Sungguh luar biasa makhluk baru yang lebih sempurna dari al basyar itu. Siapakah makhluk yang demikian mulia tersebut? Yang sangat dihormati oleh para malaikat, sampai-sampai mereka bersujud kepadanya...?
Dan siapa pula al basyar yang diciptakan Allah dari tanah secara langsung, serta lebih dulu ada dibandingkan al insaan itu...? (Firliana Putri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar