(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Senin, 05 November 2007

Logika Biomolekuler



Logika 'pengulangan' ini sebenarnya bisa dijelaskan dengan pemahaman biomolekuler. Bahwa setiap makhluk hidup, termasuk manusia, memiliki untaian genetika, yang membawa seluruh sifat sifatnya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam sel manusia ada bagian yang disebut chromosome. Bentuknya bisa diumpamakan sebagai pilinan pita atau untaian rantai, yang berjumlah 23 pasang. Laki laki maupun perempuan.

Chromosome ini berperanan penting untuk menentukan sifat sifat bayi hasil perkawinan antara seorang laki-laki dan perempuan. Setiap bayi membawa separo chromosome bapaknya (23 untai) dan separo dari ibunya (23 untai). Sehingga di dalam setiap bayi tetap terdapat 23 pasang (46 untai) chromosome lagi, perpaduan dari bapak dan ibunya.

Nah, di dalam chromosome itulah terdapat mata rantai pembawa sifat yang disebut gen. Setiap mata rantai membawa satu sifat. Misalnya, bayi itu memiliki hidung yang mancung, mata bulat, rambut hitam, kulit kuning langsat, dan seterusnya. Masing-masing sifat itu diwakili oleh 1 gen.

Sehingga, jika kita bisa mengambil sifat-sifat dominan yang kita sukai dari rangkaian genetika seseorang dan membuang yang lemah maka kita bisa menciptakan bayi dengan kualitas dan karakteristik yang istimewa, sesuai dengan kemauan kita. Ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut disebut sebagai Ilmu Rekayasa Genetika atau Biomolekuler.

Ilmu ini, kini berkembang sangat pesat. Salah satu keberhasilan-nya adalah menciptakan cloning ('bayi' hasil mengcopy' bapaknya atau ibunya) pada hewan domba. Dan konon, kabarnya, sudah mulai diujicobakan pada manusia. Meskipun, sampai kini belum ada laporan yang bisa dipertanggungjawabkan tentang keberhasilan cloning pada manusia.

Sebenarnya, dalam konteks ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa tubuh makhluk hidup termasuk manusia bisa 'dicetak ulang', karena di dalamnya selalu ada gen pembawa sifatnya. Seluruh sifat makhluk hidup itu bisa direplika, berdasarkan genetika yang dirumuskan secara biokimiawi oleh genome-genome.

Di dalam tubuh manusia, misalnya, terdapat sekitar 4-5 miliar genome dalam bentuk komposisi biokimiawi. Setiap komposisi itu berpengaruh dan bertanggungjawab terhadap salah satu sifat yang kita miliki.

Logika yang Ketiga. Dalam logika ini Allah mengatakan bahwa Dialah yang menciptakan langit dan Bumi. Kalau menciptakan Langit dan Bumi yang demikian dahsyat saja Dia bisa, apalagi untuk menciptakan manusia.
QS. Al Ahqaaf : 33
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan Bumi, dan Dia yang tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya, sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

QS. Al Israa (17) : 99
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan langit dan Bumi itu kuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya ? Dan orang zalim itu (memang) tidak menghendaki kecuali kekafiran."

Seperti kita tahu, bahwa planet Bumi yang kita tempati ini adalah benda langit yang sangat kecil dibandingkan dengan besarnya alam semesta. Perbandingannya adalah bagaikan debu di padang pasir 'semesta'. Maka, manusia yang hidup di atas Bumi itu pun adalah makhluk yang sangat kecil di 'hadapan' alam semesta ini.

Karena itu, Allah memberikan perbandingan tersebut untuk menyadarkan kita akan kekuasaan Allah. Kalau menciptakan alam semesta yang demikian besar dan dahsyat saja Allah bisa, tentu sangatlah mudah bagiNya untuk menciptakan manusia. Apalagi cuma membangkitkan saja dari dalam kuburnya. Tidak ada kesulitan sedikit pun bagi Allah.

Sebagaimana difirmankan Allah, jin juga seperti manusia. Dia dikenai kewajiban untuk beribadah. Karena itu, juga bakal dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya, pada Hari Kiamat.

QS. Adz Dzariyat (51) : 56
"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah (menyembah) kepadaKu."

Maka, di kalangan mereka ada juga jin yang baik, jahat atau pun kafir. Bagi yang kafir, sama saja, mereka juga tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan sesudah matinya.

QS. Jin (72) : 7
"Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Makkah) bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang pun"

Pada hari kiamat itu, segala yang hidup, temasuk jin dan manusia akan mengalami kematian. Kecuali para malaikat. Sebagaimana manusia, jin memang bisa mengalami kematian dalam hidupnya. Hanya saja, karena badannya yang terbuat dari gelombang panas (api), maka dia memiliki relativitas waktu yang ukurannya lebih panjang dibandingkan manusia.

Secara umum, dikatakan bahwa usia jin adalah sepuluh kali lipat usia manusia. Jadi kalau jin menyebutkan dirinya berusia 70 tahun, misalnya, sebenarnya dalam dunia manusia itu berarti dia sudah berumur 700 tahun.

Namun demikian, dari golongan jin itu ada yang tidak mati hingga saat berbangkit. Dia adalah Iblis. Dia telah diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup terus sampai hari kiamat, sesuai permintaannya sendiri, dengan maksud untuk menyesatkan manusia dari pertunjuk Allah.
QS. Al Hijr (15) : 37 - 38
"Allah berfirman: (Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan"

Karena itu, Neraka akan dihuni secara bersama-sama oleh manusia dan jin yang kafir dan banyak dosanya. Allah mengistilah-kannya sebagai kayu bakar api Neraka.

QS. Jin (72) : 15
"Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api Neraka Jahannam." (Bahrul Ulum)

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua