Selasa, 27 November 2007
Teka-teki Kehidupan Sang Maharaja
Di zaman yang tak bisa disebutkan kapannya, ada Maharaja Yang Sangat Kaya Raya. Saking kaya rayanya, si Maharaja menjadi gundah gulana dengan semua kekayaannya. Baginya, semua kekayaan itu nampak menjadi tidak berharga. Kadang-kadang, ia malah mencium bau tak enak dari semua bentuk kekayaannya itu. Mulai dari bau ee, bau amis ikan, bau minyak si nyong-nyong, sampai bau-bauan yang nggak jelas juntrungannya.
Iapun akhirnya menjadi nampak bete sekali. Dalam kebeteannya itulah ia tiba-tiba mempunyai gagasan yang nyleneh untuk membuat suatu teka teki (TKTQ) Tentang kehidupan. TKTQ itu ia buat sedemikian rupa sehingga bagi yang akan mampu memecahkannya akan menemukan Nama Keseratus dari Nama Yang Maha Tinggi yang hanya bisa diucapkan dengan kesucimurnian dari akal pikiran dan hati dari yang memecahkan teka teki itu.
Dengan Nama Yang Maha Tinggi itu maka siapapun yang menyebutkan NamaNya dengan benar akan memperoleh baroqah yang nilainya setara dengan Harta Kekayaan Sang Maharaja.
Selain itu, bagi siapapun yang mampu memecahkan TKTQ itu maka ia secara otomatis akan melompat ke alam yang tak terbayangkan, alam dimensi 11 yang sampai hari inipun masih dicari-cari oleh orang-orang pandai di seluruh penjuru jagat raya dengan harapan bisa masuk kesana. Tanpa pikir panjang, dengan Pena Ajaibnya yang diberi gelar “Light Sabre”, Sang Maharaja pun menuliskan TKTQ nya yang diberinya Judul “Teka Teki Kehidupan”. Begini teka tekinya:
Sebuah rumah mempunyai empat buah kamar dengan sepuluh pintu. Empat pintu menghubungkan bagian dalam ruang di dalam rumah, enam pintu menghubungkan bagian luar rumah dengan bagian dalamnya.
Bagaimanakah cara membuat denah rumah itu dengan jumlah kamar ada empat dan jumlah pintu ada sepuluh buah?
Bagaimanakah caranya seseorang dapat melalui kesepuluh pintu itu dengan hanya melalui satu kali untuk setiap pintu yang ada dalam sekali jalan, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar?
Berapa sebenarnya jalan yang bisa dilalui oleh seseorang untuk melewati ke sepuluh pintu itu dengan hanya sekali jalan saja untuk setiap pintu?
Sebutkan urutan nomor pintu yang harus dilalui mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar?
Berapa banyak jalan yang mungkin dilalui selain jalan yang disebutkan dari pertanyaan kedua?
Sebenarnya berapakah jumlah pintunya?
Dimanakah sebenarnya lokasi rumah itu?
Apa nama rumah itu?
Lantas, siapakah pemilik rumah itu?
Dan terakhir, siapakah penghuninya?
Selama beribu-ribu tahun, TKTQ Sang Maharaja mendapatkan berbagai tanggapan dari berbagai makhluk yang ada di kerajaan Si Maharaja. Peserta TKTQ pun bermacam-macam mulai dari makhluk berjenis cahaya, api, air, tanah, udara, gas berbau maupun yang tidak berbau, maupun makhluk campuran yang asal muasalnya dari tanah liat yang digarang oleh api. Dari yang mulai dinamai sebagai malaikat, iblis, setan, wewe gombel, kolong wewe, merkayangan, kadal, naga, komodo, ular, laba-laba, lebah, laler ijo, babi, anjing, kecoa, kutu busuk, kutu buku, dan berbagai binatang lainnya sampai manusia dengan berbagai rupa warna kulit dan bentuk tubuh mulai dari phytecanthrpus erectus, manusia neanderthal, hominid, manusia flores, manusia mdoern, baik yang kaya, miskin, lelaki, wanita, anak-anak, dewasa, kakek kakek, nenek-nenek, bencong, homoseks, lesbian, filsuf, kaum arifin, ilmuwan, sastrawan, prajurit, pahlawan, dukun, tukang sihir, tukang tenung, tukang tipu, pendongeng, koruptor, maling, copet, bajak laut, petani, nelayan, pedagang, ahli bangunan, nakoda kapal, budak, tuan, majikan, pembantu, yang biasa saja, yang indigo, yang cerdas, yang jenius, dan berbagai rupa manusia lainnya dari berbagai latar belakang karakter, profesi maupun bangsa. Bahkan, tidak jarang hanya karena ngotot mencari jawaban teka teki itu, berbagai makhluk telah melakukan perdamaian, percintaan, peperangan, penipuan, penyalahgunaan wewenang, dan tingkah polah terpuji maupun tercela lainnya, yang korbannya kalau dikalkulasikan di masa kini benar-benar sangat buanyakk sekali. Meskipun dampaknya nampak mengerikan bagi manusia, bagi Si Maharaja semua itu tidak ada harganya. Lha, wong yang jadi peserta adalah para penghuni kerajaannya sendiri, yang berhutang semua kepadanya. Baginya, semuanya hanya test case untuk melihat Kemahaagungan dan Kemahaindahannya Sendiri. Sifat dan karakter Si Maharaja memang misterius. Sama misteriusnya dengan semua penghuni kerajaannya yang luasnya tak terhitung itu.
Namun, sepanjang sejarah yang telah dikenal oleh penghuni kerajaan Si Maharaja, baru dua makhluk saja yang dapat menjawab TKTQ Maharaja dengan mendekati kebenaran.
Makhluk pertama berasal dari kalangan manusia. Namanya pun sangat aneh yaitu TABIBA JUHA (TABIB IDIOT), seseorang yang sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang muncul di kalangan kaumnya. Namun, lama kelamaan, karena karakter si Tabib yang rada aneh, namanya pun seringkali membuat orang keliru menilai dirinya karena dikiranya ia Tabib yang Idiot, padahal ia Tabib yang mengobati orang-orang idiot. Begitulah, namanya juga nama-nama dan kata-kata yang suka diucapkan dengan lidah tak bertulang, orang pun seringkali salah menyebutkan namanya maupun salah mengartikan dirinya, apalagi memahami karakternya yang eksentrik.
Makhluk kedua berasal dari kelompok binatang yang mempunyai ketangguhan untuk menempuh perjalanan panjang di kawasan yang panas terik dan berpasir, namanya UNTA. Akan tetapi, kedua tokoh yang pernah mendekati kebenaran menjawab TKTQ Maharaja ini malah tidak mau ketika ditawarkan kepadanya untuk menyebutkan Nama Yang Maha Tinggi yang bisa membuat si Tabib dan Si Unta ini Kayaraya, bahkan dibolehkan untuk memiliki Kerajaan Si Maharaja sebagai hadiah.
Entah kenapa, si Tabib lebih memilih cara hidupnya sendiri dan si Unta juga demikian. Walhasil, karena Kemahapemurahan Sang Maharaja, maka kedua tokoh inipun akhirnya dipindahkan ke wilayah dalam. Selain itu, kedua tokoh itu bebas keluar masuk seluruh wilayah kerajaan tanpa perlu pemeriksaan lagi, termasuk memasuki Wilayah Terlarang yaitu alam dimensi 11 yang misterius.
Nah, tugas Anda, para pembaca yang tertarik dengan TKTQ diatas adalah menjawab pertanyaan TKTQ Kehidupan dari Si Maharaja yang masih menggantung sampai hari ini. Hadiah dari Si maharaja sampai hari ini masih berlaku. Siapapun yang bisa menjawab sepuluh pertanyaan diatas dengan mendekati kebenaran, baik teknis maupun maknanya, logika maupun ungkapannya akan bisa menyebutkan Nama Yang Maha Tinggi, yang sejauh ini masih terlarang untuk diucapkan oleh orang yang bukan penjawab Teka-teki Kehidupan diatas.
Siapapun yang bisa menyebutkan Nama Yang Maha Tinggi itu dengan benar sebenar-benarnya maka secara otomatis si penyebut akan mewarisi Harta Kekayaan Si Maharaja, ia akan mampu menguasai seluruh mahluk dan mengetahui semua rahasianya, selain itu otomatis si pemenang akan dipindahkan langsung ke alam dimensi 11 dan diberi keistimewaan untuk keluar masuk ke dalam Kerajaan Maharaja sesuka hatinya. Dan siapapun yang maksa menyebutkan Nama Yang Maha Tinggi itu dengan sembarangan dan tanpa bukti serta fakta akan dikutuk Sang Maharaja menjadi penghuni penjara neraka selamanya.
Teka Teki ini berlaku untuk semua makhluk, semua umur, semua jender, dari kaum apa saja, dari ras apa saja, dari negara apa saja, baik beragama maupun tidak, baik yang meyakini adanya Tuhan maupun Tidak, dan berlaku selama masih merasa hidup. Peserta tidak dipungut pembayaran apapun karena tidak ada pendaftaran resmi, jawab saja langsung kalau berminat, kalau ngak ya cuekin aja.
PERINGATAN : Penulis Teka-teki Kehidupan Maharaja tidak bertanggung jawab atas segala risiko yang mungkin muncul akibat berusaha menjawab teka teki di atas. Untuk mengurangi kecurangan, tidak ada surat menyurat antara penulis dan para peserta teka-teki, tapi para peserta teka teki dibolehkan untuk saling berdiskusi dengan media apa saja baik yang natural, spiritual, yang fisik maupun yang non fisik, yang logis maupun yang tidak logis. (Adelia Ramadhani)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Mumet.. :P
wah nggak usah mumet2 deh, kan tinggal jawab aja he he masalah bener or nggak tuh masalah yang laen :-)
Posting Komentar