(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Kamis, 06 Maret 2008

Ditolak, Pendirian Pabrik Semen

PATI- Rencana pendirian pabrik semen di Pati ditolak sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL). Aksi itu dilakukan di sela-sela mengikuti dialog tentang rencana pembangunan pabrik semen yang digelar oleh sebuah radio swasta di Pati, Senin (3/3) malam.

Sekitar 20 warga Desa Sukolilo, Gadudero, Kedumulyo, dan Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, membawa poster bernada protes atas rencana pembangunan pabrik tersebut.
Kedatangan puluhan warga ke studio radio itu, bukan untuk berorasi dan menggagalkan dialog. Mereka berkumpul dan mengikuti uraian dari para narasumber.

Mereka duduk di lobi dan teras radio di Jalan P Sudirman itu. Namun sebagian dari mereka mengalungi dirinya dengan poster. "Yen ora kepingin banjir soyo gedhe lan alas gundul ojo nambahi kerusakan alam," begitu ungkapan salah satu poster yang dibawa warga.

Ketua FMPL Sapari mengemukakan, kedatangan mereka tanpa diundang, hanya ingin mengetahui sejauh mana perkembangan rencana pendirian pabrik semen di wilayahnya. Sekaligus memahamkan kepada semua pihak terkait, bahwa tidak semua masyarakat Sukolilo menerima rencana tersebut.

"Kami merasa terancam dengan rencana pembangunan pabrik semen. Karena bukan hanya penghasilan dari pertanian yang akan hilang, tapi kerusakan lingkungan seperti hilangnya sumber air bersih juga mengancam," ujar dia.
Wakil Ketua FMPL, Sugianto, menambahkan, eksploitasi alam yang dilakukan sejauh ini cenderung merusak. "Kita semua harusnya melek dengan banjir yang terjadi saat ini, di mana salah satu penyebabnya adalah gundulnya hutan di kawasan pegunungan."

Selain itu, dia mengatakan, tidak gentar dengan adanya teror dari calo tanah yang secara sepihak mematok tanah milik warga. "Banyak tanah warga yang dipatok tanpa persetujuan pemiliknya. Ini jelas ada upaya pemaksaan," tandasnya.
FMPL juga mengancam akan melakukan aksi yang melibatkan lebih banyak warga dalam waktu dekat.
Dalam dialog itu, narasumber yang dihadirkan antara lain Ketua PWI Wilayah Jateng I, Alwi Alaydrus, tokoh masyarakat Sukolilo, Ali Hadi Broto, dan aktivis LSM Husaini.

Saat ditanya mengenai aksi FMPL itu, Ali Hadi menyatakan, itu karena kurangnya komunikasi. "Wajar kalau ada pro dan kontra, dan masih butuh waktu untuk penyamaan pandangan."(Agus Purwanto )

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua