REMBANG- Hujan deras selama tiga jam membuat tebing jalan di jalur Rembang-Blora, tepatnya di Dukuh Sadang, Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Rembang longsor di enam titik kemarin sekitar pukul 15.00.
Longsor juga membuat sejumlah pohon milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Mantingan tumbang serta menutupi jalan. Longsoran disertai tumbangnya sejumlah pohon ini membuat arus kendaraan yang melintasi jalur Rembang-Blora terputus selama beberapa waktu.
Samirah (42), warga Dukuh Sadang, menuturkan longsoran kecil sudah mulai terjadi pada awal hujan deras pukul 01.30. ''Karena hujan tak kunjung reda mengakibatkan longsoran menjadi bertambah banyak dan luas. Beruntung tidak ada kendaraan yang lewat saat terjadi longsoran disertai tumbangnya pohon-pohon itu,'' katanya.
Mujiono (36), warga lainnya, menuturkan penduduk sekitar langsung bergotong royong menyingkirkan gundukan longsoran dan pohon yang tumbang. ''Kalau tidak segera disingkirkan, bisa-bisa jalur Rembang-Blora terputus total. Namun karena dikerjakan dengan alat manual, jalan Rembang-Blora ini tidak bisa bersih total. Kendaraan harus hati-hati karena longsoran tanah membuat jalan licin,'' ujarnya.
Dari pengamatan Suara Merdeka hingga pukul 17.00, masih terjadi longsoran-longsoran kecil di sekitar daerah itu. Warga khawatir apabila hujan deras datang lagi pada malam hari akan mengakibatkan longsoran yang lebih besar.
Jalan Ambles
Sementara itu hujan deras juga membuat jalan Rembang-Blora di Dukuh Cakar, Desa Ngampel, Kecamatan Kota, Blora ambles sepanjang 2 meter dengan lebar 1,5 meter dan kedalaman 1,5 meter. Menurut sejumlah warga Ngampel, amblesnya jalan itu terjadi sekitar pukul 13.30 atau satu jam setelah hujan deras.
‘’Sebelum ambles, talud disebelah timur jalan itu ambrol karena tergerus arus Sungai Ngampel,’’ terang Muhajir, seorang warga. Pelaksana Teknis Bina Marga Blora Purwadi mengukur amblesnya jalan tersebut. Dia mengatakan akan segera melaporkan ke Bina Marga Provinsi agar jalan yang ambles itu segera diperbaiki.
‘’Amblesnya jalan ini masuk dalam kategori kerusakan sedang. Namun untuk perbaikan, tanah di bawah jalan yang ambles ini perlu untuk dipadatkan dahulu. Selain itu, talud di pinggir jalan yang ambles ini juga harus lebih dikuatkan,’’ terangnya.
Agar jalan Rembang-Blora di Dukuh Cakaran Desa Ngampel itu tidak semakin ambles, aparat Satlantas Polres Blora melarang kendaraan bermuatan berat seperti truk dan bus besar untuk tidak lewat. Aparat juga menjaga dan memasang tanda peringatan agar pengendara berhati-hati saat melintasi jalan itu. (H19-60)
Suaramerdeka
Akibat tanah longsor
Jalur Blora-Rembang dialihkan
BLORA - Jalur Blora-Rembang, yang terputus total karena tanah longsor di Desa Ngampel, Kecamatan Kota, Blora sepanjang 40 meteran, mengakibatkan semua kendaraan roda empat, Sabtu (22/3) pagi tadi, dialihkan lewat jalur memutar melalui Purwodadi. Pengalihan tersebut khususnya untuk kendaraan berat jenis truk dan bus. Kapolsekta Blora, AKP Slamet Iriyanto menyatakan, untuk mobil pribadi, kendaraan kecil, truk kecil/ringan dan engkel dialihkan jalurnya melingkar melalui jalan tembus dari Jepon lewat Sale.
Selain melalui Purwodadi dan Sale, menurut Kapolsekta Blora, kendaraan kecil juga bisa melalui jalur alternatif Kota Kecamatan Ngawen/Kunduran- Todanan-Puncakwa ngi, dengan kondisi jalan sempit berliku-liku dan tanjakan tajam di perbatasan Blora-Pati.
”Kami sudah terjunkan anggota secara bergantian untuk mengamankan lokasi longsor Ngampel, memasang rambu-rambu dan papan pengumuman di sejumlah titik,” tandasnya.
Pantauan Wawasan di lokasi longsor, kendaraan umum angkutan pedesaan (mikrobus), Sabtu pagi tadi, masih menjalankan aktivitasnya. Hanya saja bus tersebut terhenti di utara dan selatan jalan longsor, untuk mengangkut penumpang limpahan.
Longsor Bulu
Meski jalan dalam kondisi ambles berat, masih terdapat satu-dua kendaraan nekat melintasinya. ”Sudah kami peringatkan, tetapi masih tetap ada yang nekat lewat,” tambah Slamet Iriyanto.
Diperoleh keterangan jalan longsor itu mulai terlihat Jumat sore, kendaraan roda empat masih bisa melintas di separuh badan jalan secara bergantian dan perlahan. Jumat malam sekitar pukul 19.20 longsoran melebar dan jalan terputus.
Sementara itu di kawasan hutan jati wilayah Kecamatan Bulu, Rembang, juga muncul longsoran baru. ”Jika tidak segera diantisipasi, dikhawatirkan akan terus melebar dan memakan badan jalan Rembang-Blora, " jelas Suripan, penduduk Desa Bulu.
Semalam, Satlantas Polres Rembang sudah menutup jalan ke arah Blora dan mengalihkan kendaraan yang hendak ke Blora melalui Juwana, Pati atau Kudus serta Kecamatan Sale.
Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo sudah mengkoordinasikan longsornya jalan Blora-Rembang dengan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) AKBP Umar Farouq. Dia mengaku prihatin dengan kondisi jalan di wilayah kerjanya, yang rusak mencapai 65 persen akibat limpahan banjir pantura. K9/K14-yan
Wawasandigital (Toni Kuswaji)
Browse » Home »
Kabupaten Rembang
» Longsor, Kabupaten Rembang-Blora Putus
Sabtu, 22 Maret 2008
Longsor, Kabupaten Rembang-Blora Putus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar