(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Minggu, 16 Maret 2008

Rahasia Wudlu

1. Penyebab Penyakit
Kalau kita mau berpikir dan belajar dari pengalaman tentang penyebab sakit di tubuh kita, mungkin dapat dirinci sebagai berikut.

1. Ada urat saraf yang putus, kaku, kering, kedinginan, infeksi, membusuk, terjepit pengapuran.
Pengapuran terjadi akibat reaksi kimia antara kolesterol dan asam urat/purin, zat tanduk yang berlebihan dalam tubuh kita karena sistem keringat tidak normal.

Kaku, diakibatkan kurangnya pelenturan pada interval waktu tertentu. Kedinginan, karena tersalut lemak jenuh dan sistem keringat terganggu, aliran darah tersumbat karena terjepit gelang, jam tangan, cincin, kaos kaki, sepatu, tali BH, ikat pinggang, tali ransel, atau pakaian. Putus, karena tabrakan keras, tergunting pisau operasi karena banyak saraf yang tidak terlihat dan sangat halus. Dari pengamatan, yang banyak terjepit sarafnya, ternyata, banyak dialami oleh saudara kita yang berprofesi tentara. Hal ini mungkin terjadi karena pakaian yang sempit, kaos kaki yang diikat karet, dan latihan beban yang sangat berat. Banyak keluhan, diantaranya sakit pinggang, punggung, sulit ereksi, emosi tinggi, depresi, cepat pikun, tremor, mati rasa, badan loyo/kurang semangat, atau sering pusing kepala.

2. Ada pipa darah yang aliran darahnya tidak lancar, mandek, kecil, putus, tidak lentur, karena terjepit pengapuran atau lemak jenuh.
Di tubuh kita ada 2 jenis pembuluh darah. Pertama, pembuluh nadi yang bertugas menyalurkan darah baru yang telah dicampur dengan oksigen murni yang dipompakan keluar dari dan oleh Jantung. Kedua, pembuluh darah balik yang berfungsi mengalirkan kembali darah kita ke jantung. Sebelum diserap oleh jantung, darah tersebut di cuci dahulu oleh hati kita, ditambah darah baru yang diproduksi oleh limpa, dicampur kembali dengan oksigen murni dari paru-paru. Gambaran global ini dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa orang terkena tekanan darah yang tidak stabil. Karakteristik pipa darah kita adalah sangat lentur, yang tujuannya untuk mengatur tekanan jantung/klep jantung supaya irama jantungnya stabil. Bisa dibayangkan, apabila pembuluh nadi sekunder yang terjepit sepanjang misalnya 100 cm cubic, pasti tekanan darah di jantung akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika pembuluh darah balik yang terjepit, berarti darah yang ada di pipa darah tersebut tidak kembali lagi ke jantung dan tidak dicuci oleh liver, tidak ditambah oksigen dan otomatis HB nya menjadi sangat rendah bahkan membeku dan mati, bisa pula membusuk jika infeksi bagian tubuh kita akan kedinginan sehingga dapat mengganggu sistem saraf.

3. Ada saluran lendir, cairan tubuh yang tersumbat.
Saluran lendir ini terdapat di antara permukaan tulang dengan daging, di antara lipatan otot atau serat daging, antara daging dengan kulit. Jika saluran lendir, cairan yang tersumbat akan menyebabkan terjadi benjolan berupa kista. Cairan tersebut lama-lama bisa membusuk jika infeksi dan tentu virus atau bakteri akan mudah berkembangbiak dan dapat menyebar lewat sistem saraf dan aliran darah, hingga bisa sampai ke otak. Bisa dibayang-kan, pasti akan ada organ tubuh lainnya yang terganggu fungsi-nya. Otak kita ini berfungsi sebagai saraf sentral ibaratkan Central Processing Unit pada komputer dan tentu sangat canggih sekali.

4. Pikiran, Qalbu, dan Nafsu yang tidak seimbang.
Pikiran yang tersimpan di otak kita jika terganggu karena overload, akan mengacaukan sistem di tubuh kita. Bisa sistem perut yang terganggu sehingga terkadang sering mual, muntah, buang-buang air, susah buang angin. Qalbu yang terganggu misalnya dendam yang membara, rasa iri dan dengki akan mengganggu pikiran yang selanjutnya menggangu sistem saraf terutama saraf liver. Kalau saraf liver sudah terganggu bisa menyebabkan sakit perut atau mengganggu sistem pencernaan, bahkan menyebabkan liver tersebut bengkak atau mengerut. Pengertian Qalbu kebanyakan menuju kepada hati/liver. Padahal, dalam bahasa Inggris disebut Heart atau Jantung. Mungkin yang tepat adalah jantung hati, yang merupakan satu kesatuan yang disebut qalbu. Nafsu yang tidak terkendali juga menyebabkan penyakit yang mengacaukan sistem saraf karena dapat mengalah-kan pertimbangan rasional. Menyalurkan nafsu syahwat sembarangan dapat mendatangkan penyakit. Perasaan berdosa pun akan mengacaukan sistem saraf. Makin besar dosa, diyakini akan menyebabkan kerusakan saraf yang makin hebat. Jadi, dosa akan menyebabkan kerusakan organ tubuh kita walau secara tidak langsung. Dosa yang tidak terampuni mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Oleh Allah dikategorikan khalidiina fiihaa abada (kekal selamanya). Mungkin, itulah sebabnya dosa musyrik (menyekutukan Allah) sulit/tidak diampuni jika telah merusak saraf di tubuh kita, dan celakanya akan menurun ke keturunan/anak kita, yang berarti kita telah menyebabkan kerusakan pada generasi penerus kita. Pantas, anak yang shaleh diminta untuk berdoa supaya orangtuanya diampuni, dan pantaslah jika pengaruh pendidikan orangtua kepada anaknya sangat menentukan masa depan anak/ generasi penerus. Telah dibahas mengenai contoh manusia yang seimbang antara pikiran, qalbu, dan nafsu, yaitu Rasulullah Muhammad.

5. Bawaan atau Turunan.
Struktur saraf, dan organ tubuh diyakini dapat menurun kepada anak kita. Jika kedua orangtua mengalami talasemia minor dapat menghasilkan anak yang mengidap talasemia mayor. Pantas, Allah melarang kita untuk menikah dengan yang ada hubungan keluarga, bahkan dengan anak ibu yang menyusuinya, walau bukan ibu kandung. Karena anak merupakan belahan jiwa kita maka sudah jelas bahwa struktur saraf dan organ tubuh akan meng-copy orangtuanya. Dari sini mungkin anak akan mewarisi model saraf atau organ tubuh yang kurang fungsional yang dapat menyebabkan sakit asma akibat saraf pada sistem paru-paru kurang fungsional, begitu juga dengan sakit diabetes.
Kalau ditelusuri makin dalam, ujung-ujungnya, semua penyakit mulanya diakibatkan oleh dosa, karena kita salah jalan dari yang diluruskan, sebagaimana yang kita ikrarkan ketika shalat sebanyak 17 kali sehari dan minimal 5 kali sehari dalam menyata-kan misi hidup yang hanya Lillahi ta'ala yakni hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah (QS. Al An'am: 162,163).

2. Hal Fundamental dalam Terapi dan Pengobatan
Bagaimana jika terlanjur sakit dan bagaimana cara yang fundamental untuk mengobatinya?
Menurut pemikiran saya, hal yang fundamental dalam pengobatan adalah Memperbaiki Sistem Saraf & sistem aliran darah dengan cara membongkar pengapuran + Memperbaiki kelenturan tubuh, + Mengisi/ menyirkulasi darah ke bagian kepala setiap 4 s/d 5 Jam per hari, Menyeimbangkan Pikiran, Qalbu, dan Nafsu + Berhenti total dari perbuatan yang menyebabkan dosa besar.
Hal yang fundamental inilah yang menjadi dasar pemikir-an bahwa teknik dasar gerakan shalat menjadi cara yang efektif dalam pencegahan dan pengobatan penyakit.
Teknik pijatan membongkar pengapuran, mengarahkan lemak jenuh ke telapak tangan dan kaki, menyalurkan protein tubuh yang membusuk ke saluran ginjal, membuka sistem saraf yang kurang/tidak aktif. Sedangkan gerakan shalat yang dikembangkan akan menarik ujung-ujung urat saraf, mengembali-kan posisi saraf, memberi tekanan lebih ke pembuluh darah halus di kepala, mengisi/menyirkulasikan oksigen lewat aliran darah ke otak, mengaktifkan kelenjar keringat, sistem pemanas tubuh dan sistem saraf lainnya.

3. Pembagian Sistem Saraf
Dalam ilmu kedokteran, sistem saraf dibagi dua, yaitu:
1. Saraf sentral yang terdiri dari tulang punggung (ruas tulang + sumsum tulang) dan Otak (CPU, pengontrol semua aktivitas/ subsistem/ organ di tubuh kita).
2. Saraf Spinal Tepi yang menyebar dari setiap ruas tulang sumsum kita. Saraf ini menyebar dan nyambung ke setiap organ tubuh kita, yang memungkinkan otak melakukan aktivitas pengendalian.
Urat saraf berfungsi sebagai cabling/transmission system yang mengantarkan sinyal infra merah dari sel otak kita ke ujung-ujung/titik saraf yang memungkinkan otak mengontrol, menggerakkan subsistem di tubuh kita. Kalau kita pikirkan, urat saraf sangat canggih sekali dibandingkan fiber optic cable pada electronic system. Coba bayangkan, sel otak yang sangat kecil dan nyaris cair dapat menggerakkan tubuh kita. Berarti, setiap satu satuan gerakan yang diperintah oleh otak tidak mungkin dilakukan oleh hanya satu sel otak, berjuta-juta sel otak, dan pasti akan terdiri dari berjuta-juta serat kabel. Dan coba pikirkan, bagaimana sistem panas di tubuh kita dapat dihasilkan yang merata di seluruh tubuh? Bagaimana pori-pori keringat yang jumlahnya tidak terhitung dapat membuka dan mengeluarkan air keringat? Mahasuci Allah yang telah menciptakan manusia yang sangat sempurna.

4. Sistem Aliran Darah
Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa pipa darah kita ini terdiri dari pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik. Supaya sistem ini bekerja ortimal, harus dirawat kelenturannya dan jangan sampai ada yang putus, mandek, tersalut lemak jenuh, atau terjepit pakaian. Pembuluh darah di tubuh kita ada yang sangat halus sekali seperti pada sistem pembuluh darah di kulit, di mata. Coba bayangkan, kalau pembuluh darah di kulit menjadi tidak berfungsi karena kulit kering atau membusuk, pasti akan mempengaruhi sistem yang lain, misalnya sistem keringat tidak berfungsi.
Jika pembuluh nadi primer yang terjepit akan mengakibat-kan aliran keluar menjadi mandeg, akibatnya tekanan darah akan naik. Ibarat pompa air yang dijepit aliran keluarnya, akan meng-akibatkan tekanan di pompa menjadi tinggi. Jika pembuluh balik yang terjepit, akan mengakibatkan aliran masuk ke pompa jantung cairannya berkurang, seperti pompa air yang kekurangan air yang disedotnya, akibatnya aliran keluar pun akan menjadi kecil atau rendah tekanannya.

5. Cara tubuh Menghasilkan Listrik
Dalam tubuh ada komponen yang dapat menghasil listrik, yaitu:
1. Sumsum Tulang = Inti Magnet
2. Tulang = Batang Magnet
3. Urat saraf yang melingkar dan berlapis-lapis dise-keliling tulang = Kumparan Magnet/Kabel Tembaga.
4. Aliran darah yang melingkari, bercabang-cabang, sangat lentur = Generator/Air terjun=Sungai-sungai yang mengalir di dalam tubuh kita.
Ini hanya merupakan pemikiran, silakan jika ada pendapat yang lain, tetapi semua pasti setuju bahwa setiap organ di tubuh kita memerlukan power supply, dan sistem elektrik, elektronik, sensorik, motorik yang sangat sempurna ada di tubuh kita. Apa kita bisa membuat sistem tersebut? Disuruh merawat saja terkadang suka lalai. Yang perlu disadari, cara perawatan terbaik adalah shalat dengan gerakan yang bermanfaat menarik, melentur-kan, memosisikan urat saraf sambil mendorong oksigen ke otak, mengaktifkan sistem keringat untuk membakar kolesterol dan asam urat.
Urat saraf kalau kering, tersalut pengapuran, bengkak karena penuh oleh endapan listrik negatif, atau kedinginan maka tubuh kita akan bereaksi, mengaktifkan sistem panas untuk rnembakar pengapuran, linu jika digerakkan, sakit jika dipijat, mati rasa, bahkan saraf/titik getar terasa linu, bengkak di pangkal saraf leher/kepala.
Berpikir, tertawa, sedih, bernapas, melihat, menangis, berdiri, marah, dendam, benci, khianat, berbuat jahat merupakan aktivitas organ tubuh yang menghasilkan denyutan listrik yang kalau dikumpulkan bisa ratusan ribu volt. Kalau overload dapat merusak saraf itu sendiri, melemahkan sistem sensorik dan motorik. Lebih parah, dapat merusak sel otak/CPU, merusak organ tubuh yang lain seperti hati, limpa, prostat, perut, jantung bengkak atau mengerut.

6. Rahasia Berwudhu
Penyakit lebih banyak disebabkan oleh kekacauan bio-listrik sehingga mengganggu aktivitas organ tubuh manusia. Kekacauan bio-listrik tersebut karena problem di urat saraf. Urat saraf, terutama berupa cable power dan cable sensoric, tidak terlihat dan rumit sekali, tapi bukan berarti tidak dapat disederhanakan. Di sinilah rahasia berwudhu mulai terungkap. Dari hasil pengamatan, ternyata, di telapak tangan luar kita yang mengarah ke setiap ujung jari, terdapat ujung saraf yang keras seperti kawat baja, halus sebesar rambut yang berfungsi untuk membuang kelebihan listrik negatif dari setiap organ tubuh kita. Kalau ujung saraf ini tersalut oleh pengapuran, dia akan menyebabkan endapan listrik yang makin lama makin tinggi, yang mengacaukan sensorik dan motorik bahkan menyebabkan sel otak mendidih atau CPU-nya terbakar karena kabel listriknya konslet. Makanya, berwudhu yang benar jangan hanya dibalur air, tapi alangkah baiknya sembari dipijat di ujung-ujung saraf. Tandanya sebenarnya gampang, coba perhatikan di pangkal jari, biasanya bagi laki-laki, dimana ada tumpukan bulu, di situ terdapat ujung saraf. Tombol pembuangan panas tubuh yang mengendap sebenarnya terdapat di sela saraf motorik di antara kelingking dengan jari manis, antara jari manis dan jari tengah, kemudian mengarah ke pangkal telunjuk. Kalau tombol ini aktif, pada saat empat jari dilipat kecuali jari telunjuk sebagaimana tahiyat akhir aliran listrik yang sangat tinggi panasnya (sinar infra merah) akan memancar dari titik api di ujung telunjuk kita. Kebanyakan tombol ini tidak jalan karena pengapuran dan mungkin selama ini rahasianya memang belum terkuak. Kenapa? Karena kita tidak mau berpikir dan menganggap remeh prihal berwudhu. Padahal, berwudhu sangat canggih walau kelihatannya sederhana. Dari hasil pengamatan, ternyata orang tua yang lalai dalam wudhunya dan waktu sujud engkel tangannya tidak ditekuk maksimal sehingga terjadi pengapuran di engkel tangan dan telapak tangan luar, pengapuran tersebut menurun ke anak-anaknya yang mengakibatkan generasi berikutnya tambah berkurang daya tahan tubuhnya (banyak yang konslet di ujung-ujung sarafnya) sehingga banyak saraf di pangkal leher yang membengkak yang dapat menyebabkan sakit asma, bronchitis, gampang flu/pilek/batuk. Sebenarnya, Allah telah menyederhana-kan cara perawatan/pengobatan, dan dapat dilakukan oleh semua orang asal betul, khusuk wudhu dan shalatnya.
Manusia, sebenarnya, bisa hidup dengan air dan udara disertai karbohidrat dan glukosa jika sistem saraf di tubuhnya sempurna, bersih, atau fitri.
Untuk menjaga sistem saraf atau bio-listrik di tubuh kita, cara yang terbaik yaitu: Shalat, Syaum, Sabar, Sedekah, Silaturahmi yang dilakukan dengan Ikhlas.
Gerakan Shalat dapat melenturkan urat saraf, mengembali-kan posisi saraf, mengaktifkan sistem keringat, mengaktifkan sistem pemanas tubuh, membuka intu oksig ke otak, mengeluar-kan listrik negatif dari tubuh kita lewat tombol getar, membiasa-kan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, membuka pembuluh darah dibagian dalam tubuh (arteri jantung).
Bacaan Shalat berfungsi memasukkan program ke otak, dimengerti dan diaplikasikan setelah melakukan shalat.

7. Keadilan Allah Terkait Perilaku
Coba kita cermati, bagaimana keadilan Allah itu terkait prilaku? Orang yang tidak punya WC duduk, dia selalu jongkok, sehingga dengkul, pinggang, dan betisnya menjadi kuat, tapi sebaliknya, orang yang terbiasa dengan WC duduk, dengkul dan pinggangnya menjadi statis dan bahkan melemah dalam jangka lama.
Orang yang terbiasa tidur di kasur empuk, akan lebih mudah kena pengapuran pada punggung dan belikatnya serta urat tidurnya tidak tertekan, lama-lama mudah terkena imsomnia. Tapi, orang yang tidur di lantai yang keras, beralaskan pelepah kurma seperti Rasul, tulang belakangnya yang merupakan saraf sentral akan menjadi kuat, tidak melengkung, dan tidak gampang pengapuran.
Orang yang tidur di kamar ber-AC atau mobil ber-AC, sistem keringat di tubuhnya lama-lama kurang berfungsi, sehingga lemak jenuh di tubuhnya akan membeku, menyumbat pori-pori keringat bahkan pengapuran akan gampang terkena sakit, dibandingkan dengan orang yang tidur dan berkendaraan tanpa AC, karena tubuhnya akan sering keringatan dan otaknya akan ringan kerjanya untuk mengontrol suhu tubuh yang nyaris sama dengan suhu udara luar.
Orang yang tidur menggunakan bantal, dalam jangka lama akan menyebabkan klep jantungnya miring, tapi orang yang tidur tanpa bantal dengan tangan seperti orang takbir sehingga dada mengembang maksimal, akan mendapatkan keuntungan berupa saraf paru-paru, saraf jantungnya kuat karena oksigen maksimal serta tulang belakangnya tidak gampang bongkok.
Orang yang tidak mengikuti mode pakaian ketat hingga menghimpit urat dan menggoda syahwat, sistem saraf dan aliran darahnya akan terawat apalagi kalau rajin shalat.
Dari beberapa contoh di atas, memberikan makna bahwa Allah itu Maha adil dan bijaksana, dan memaksa keadilan itu tegak dengan sendirinya tergantung dari prilaku kita serta sesuai dengan yang kita usahakan. Jadi, membiasakan diri berbuat atau berprilaku yang positif saja, sabar, konsisten, waspada, takwa, tetap shalat, dan zakat, akan menyebabkan kita mendapatkan kemenangan besar berupa kesehatan jiwa dan raga serta rejeki yang halal dan baik. Inilah yang disebut mendapatkan surga di dunia, bukan surga dunia.

8. Musyrik Merusak Sistem Saraf
Bagaimana perbuatan musyrik dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf? Ini hanya suatu pemikiran, karena belum ada yang meneliti kenapa dosa musyrik tidak diampuni Allah. Sebenarnya, di Al Qur'an ada firman Allah yang secara implisit menjelaskan dampak perbuatan musyrik jika tidak segera tobat, yaitu di surat Al Bayinah, Jika kamu melakukan perbuatan kufur, memeintir ayat/ahlul kitab, perbuatan musyrik, kamu akan hidup di neraka jahanam dalam jangka lama dan kamu akan menjadi makhluk yang buruk.
Nara sumber berpikir bahwa mungkin, maksud menjadi makhluk yang buruk adalah makhluk yang rusak sarafnya. Dan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalau saraf kita yang rusak di-copy oleh anak kita, tentu kita akan menghasilkan keturunan yang cacat. Jadi, musyrik dapat merusak diri kita dan generasi penerus. Pantas saja banyak bangsa yang dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan banjir, ditimpa lahar gunung api yang meletus, akibat perbuatan kufur dan musyrik.
Kenapa alam semesta menjadi tidak ramah kepada kita? Coba kita koreksi diri! Alam semesta beserta makhluk selain manusia diminta tunduk patuh kepada aturan Allah, apalagi manusia ciptaan Allah yang sangat sempurna. Jadi, Allah sebenarnya telah menciptakan aturan hidup yang terbaik untuk manusia sehingga layak menjadi khalifah di muka bumi ini, tinggal kita yang memilih mau ikut yang mana dan pasti ada konsekuensinya. Kita jangan terlalu berpegang kepada pendapat bahwa musibah dan kecelakaan tidak akan menimpa kita kalau tidak diizinkan Allah. Kenapa kita tidak berpikir sebaliknya bahwa musibah dan celaka terjadi diakibatkan balasan atas perbuatan kita yang sudah keterlaluan melanggar aturan Allah.
Pengalaman dalam mengobati pasien, banyak yang akhirnya mengaku bahwa mereka pernah mengamalkan ilmu gaib, ilmu kebal, upacara manggil arwah, menyuci keris. Dampaknya adalah saraf mereka ada yang rusak yang mengakibatkan leher sering seperti tercekik, dada sesak, gula tinggi, ‘perabot utama’ jadi loyo. Pada saat melakukan pijatan tangan nara sumber seperti marah dan bergetar kencang, serta loncatan listrik dari tubuh yang dipijat sangat tinggi voltasenya, tubuhnya terasa merinding, yang dipijat merasa panas yang luar biasa.
Dari sinilah dapat dimengerti mengapa perbuatan musyrik merupakan dosa yang sangat besar dan tidak diampuni, karena akan merusak saraf kita, baik langsung maupun tidak langsung, dan merusak diri sendiri, generasi, serta sulit diperbaiki. Mau diampuni bagaimana kalau kerusakan sudah terjadi dan tidak dapat diperbaiki? (Firliana Putri)

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua