(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Kamis, 06 Maret 2008

Tanda Kekuasaan Allah Pada Matahari Dan Bulan

> Perhatikan keadaan matahari dan bulan saat terbit
> dan tenggelam. Keduanya penentu siang dan malam.
> Kalau keduanya tidak terbit, tentu dunia akan kacau.
> Bagaimana manusia bekerja mencari nafkah dan
> mengatur urusan mereka jika dunia gelap gulita?
> Bagaimana mereka menikmati kehidupan ini kalau tidak
> ada cahaya?

> Perhatikanlah hikmah tenggelamnya. Sekiranya bukan
> karena tenggelamnya matahari dan bulan, tentu
> manusia tidak merasakan ketenangan dan kedamaian.
> Padahal, manusia sangat butuh tidur guna
> membangkitkan kekuatan batin dan membantu
> mencernakan makanan serta mengirimkan energi ke
> organ‑organ tubuh. Kalau matahari tidak
> tenggelam, tentu bumi akan panas karena
> terus‑menerus menerima sinarnya dan akhirnya
> terbakarlah semua yang ada di bumi baik hewan maupun
> tanaman. Itulah hikmahnya matahari terbit dan
> bersinar selama rentang waktu tertentu. Ini seperti
> fungsi lampu yang dinyalakan oleh penghuni rumah
> agar dapat menyelesaikan hajatnya lalu dipadamkan
> agar dapat istirahat dengan tenang.
>
>
>
> Terangnya siang dan gelapnya malam, panasnya siang
> dan dinginnya malam, meski berlawanan sifatnya,
> saling mendukung terpenuhinya maslahat alam. Allah
> SWT mengisyaratkan hal ini dan mengarahkan pikiran
> hamba‑hamba‑Nya ke sana dengan
> firman‑Nya,
>
>
>
> "Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku, jika Allah
> menjadikan untukmu malam itu terus‑menerus
> sampai hari kiamat, siapakah Ilah selain Allah yang
> akan mendatangkan sinar terang kepadamu Maka apakah
> kamu tidak mendengar?'
>
> Katakanlah, 'Terangkanlah kepadaku, jika Allah
> menjadikan untukmu siang itu terus‑menerus
> sampai hari kiamat, siapakah Ilah selain Allah yang
> akan­mendatangkan malam kepadamu yang kamu
> beristirahat padanya? Maka apakah
>
> kamu tidak melihat (memperhatikan)?"'
> (al‑Qashash: 71‑72)
>
>
>
> Allah SWT menyebutkan bashar secara khusus untuk
> siang karena siang adalah waktu orang dapat melihat.
> Pada siang hari itulah orang‑orang dapat
> beraktivitas. Sedang malam, Allah SWT
> mengkhususkannya dengan menyebutkan sama' karena
> fungsi pendengaran utamanya pada malam hari. Pada
> malam hari, hewan‑hewan mendengar suara yang
> tidak dapat didengarnya pada siang hari. Karena, di
> malam hari tak ada suara bising, gerak makhluk hidup
> pun tidak seberapa. Maka, fungsi pendengaran kuat
> dan fungsi penglihatan lemah. Sedangkan, siang hari
> adalah kebalikannya. Pada siang hari penglihatan
> kuat, tapi pendengaran lemah.
>
>
>
>
>
> Allah SWT berfirman pula,
>
>
>
> "Maha Suci Allah yang menjadikan di langit
> gugusan‑gugusan bintang dan Dia menjadikan
> juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. Dan
> Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang berganti
> bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang
> yang ingin bersyukur.' (al‑Furqaan:
> 61‑62)
>
>
> Dalam ayat di atas, Allah SWT menyebutkan penciptaan
> malam dan siang. Keduanya saling khilfah (silih
> berganti). Masing‑masing mengganti yang lain.
> Tidak berkumpul bersama. Seandainya berkumpul, tentu
> lenyaplah maslahat yang diinginkan dari
> pergantiannya. Inilah yang dimaksud dengan
> ikhtilaful lail wan nahar Yakni, siang dan malam itu
> silih berganti muncul, tidak berkumpul
> bersama‑sama secara berdampingan. Antara satu
> dengan lainnya saling menutupi dan mengikuti dengan
> cepat hingga mengusir dari kekuasannya. Setelah itu,
> yang lain datang lagi, menutupi dan mengikuti
> satunya schingga terusir dan kekuasaannya.
> Demikianlah, keduanya saling menggeser satu sama
> lain, tidak pernah bertemu.

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua