DILIHAT dari kain pembungkusnya dengan aneka ragam warna mencolok dan bercita halus, sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pembeli. Tak heran jika beberapa tahun terakhir sejak produk Kasur Karaban dilempar ke pasaran sudah banyak peminatnya.
Barang yang semula hasil perajin kasur, bantal, dan guling (kastaling) warga Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Pati, sekarang juga diproduksi perajin desa tetanga, Sundoluhur, Kecamatan Kayen. Keistimewaannya, kasus ini praktis karena bisa digelar atau dilipat. Selain tidak memakan banyak ruangan juga tidak terlalu berat, sebagaimana produk kasur model lama.
Sebab, kasur produk yang sebenarnya sudah tertinggal itu rata-rata mempunyai ketebalan sampai 12 cm. Sehingga isi di dalamnya, tidak semua melulu kapuk (kapas), tapi juga campuran dari potongan sisa produk industri tekstil yang dikenal dengan patal.
Dengan demikian, kata pedagang dan penampung produk kasur dari Desa Sundoluhur, H Sunarto, untuk kasur tipis produk terakhir yang selalu laku terjual, adalah menjadi andalan perajin kasur di Karaban maupun di desanya. Apalagi, kini barang yang dihasilkan para perajin, cukup digemari di luar Jawa, terutama Sumtra, Kalimantan, dan Batam.
Kali terakhir, kasur dengan ketebalan hanya 1,5 cm itu bahkan sudah diekspor ke nagara tetangga, Malaysia. "Karena itu, kami pun harus menampung kasur praktis itu yang dihasilkan para perajin,"ujarnya.
Sepekan
Standar ukuran kasur yang sudah menjadi komoditi ekspor tersebut, katanya lagi, rata-rata adalah 160 X 190 cm. Dengan demikian, kini kebanyakan produk yang dihasilkan para perajin berukuran sebesar itu, sehingga jika pembeli di luar Jawa nanti ada permintaan mengubah ukuran, pihaknya akan menyesuaikan.
Mengenai harga per lembar, dia menerima setoran dari perajin Rp 98.000. Akan tetapi, yang bersangkutan sedikit keberatan untuk menyebutkan berapa harga jual kasur itu di luar Jawa, karena sifatnya dia hanya mengirim barang itu sampai di lokasi pengapalan, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Dengan kata lain, untuk membawa dan menjual barang itu ke luar Jawa atau ekspor ke Malaysia sudah ada pihak lain yang menjadi agennya. Sehingga, dia cukup menampung dari para perajin, ditambah produk sama hasil buatannya.
Berkaitan hal itu, rata-rata tiap satu pekan dia berhasil menampung sedikitnya 1.400 lembar kasur praktis tersebut. Untuk mengangkut barang sebanyak itu hingga sampai pelabuhan, dua buah kontainer datang mengambilnya.
Karena untuk parkir kendaraan besar itu di desanya tidak tersedia tempat, maka dia memanfaatkan lokasi pinggir jalan di depan sebuah tempat penggilingan padi di Desa Boloagung, Kecamatan Kayen. "Desa tersebut dari tempat tinggal para peraji yang berjarak 1,5 kilometer." (36)Oleh Alman Eko Darmo
Browse » Home »
Kabupaten Pati
» Kasur Karaban Terobos Pasar Luar Jawa
Jumat, 04 April 2008
Kasur Karaban Terobos Pasar Luar Jawa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar