KABUPATEN PATI - Sejumlah elemen masyarakat di Sukolilo, Selasa (1/3), menggelar aksi penolakan pembangunan pabrik semen di Kecamatan Sukolilo, Pati. Selain diikuti sekitar 75 warga, aksi itu juga diikuti 150 kerbau.
Hewan peliharaan warga itu ikut dibawa ke calon lokasi pabrik semen yang ada di Dukuh Curug, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo sebagai simbol kekhawatiran warga setempat dengan ancaman kerusakan alam yang bisa terjadi sebagai akibat dampak pembangunan pabrik.
Selain warga Sukolilo yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Perbukitan Kendeng (JMPPK), aksi itu juga diikuti sejumlah aktifis LSM yang bergerak di bidang lingkungan, Yayasan Sheep.
Selain itu advokat hukum lingkungan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Sukarman, juga ikut mendampingi warga yang turun melakukan aksi. Dalam aksi itu, sejumlah warga mencabut patok beton yang dipasang perangkat desa setempat sebagai tanda bahwa tanah itu akan menjadi calon lokasi pabrik semen.
Menurut salah seorang peserta aksi, Husaini yang dihubungi Wawasan, kemarin, warga mencabut patok beton karena sebagai pemilik sawah tidak pernah merasa menjual tanahnya ke pihak lain. "Seharusnya pemasangan patok seperti itu harus seizin pemilik tanah," katanya.
Ditambahkan, selain di Desa Gadudero, pemasangan patok sebagai tanda calon lokasi pabrik semen dan akses jalan milik pabrik juga ada di Desa Kedumulyo dan Desa Sukolilo.
Dikatakan, pemerintah seharusnya lebih terbuka dan bisa menerima aspirasi dari warga.
"Seharusnya kekhawatiran warga terhadap dampak lingkungan setelah dibagunnya pabrik semen dijawab dengan cara yang bijak," ujar Husain.
"Selama ini pemerintah justru menjawab aksi warga dengan cara-cara yang terkesan mengintimidasi warga. Termasuk dengan mencabut spanduk-spanduk yang dipasang oleh warga yang menolak pembangunan semen," katanya. Juk-
Browse » Home »
Kabupaten Pati
» 150 kerbau ikut demo tolak pabrik semen
Jumat, 04 April 2008
150 kerbau ikut demo tolak pabrik semen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar