(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Selasa, 22 April 2008

Kebebasan ala Harajuku

Buat kamu-kamu yang doyan ama manga (eit..bukan mangga lho ya..), anime, sushi, dan segala tetek bengek tentang negeri Sakura, kalo ga ngerti tentang harajuku, so pasti keki banget. Kenapa? Ya iyalah, soalnya kalo ngomong tentang negerinya Doraemon ini, pastinya ga akan lepas dari pola gaya model anime, khususon pada kaum muda-mudinya. Apa itu? Masa tetep aja ga ngerti..itu-tuh udah kepampang di judul kita.

Yup, jawabannya harajuku. Apa seh harajuku itu? Pasti kamu bakal bertanya-tanya. Selama ini pastinya kita nganggap kalo harajuku tuh gaya berbusana yang aneh, nyentrik dan serba ngejreng. Tapi sebenarnya Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dori), departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan ga dicantumin di buku alamat (http://id.wikipedia.org).

Nah, kenapa seh, islamuda edisi ini ngebahas harajuku? Tentunya ini ga lepas ama fenomena yang ada di sekeliling kita semua. Konon gaya serba boleh di harajuku ini udah banyak diadopsi ama remaja kita, sebagai bagian dari usaha jual tampang dan ngobral sensasi. Bener sobat. Sepertinya dengan ndompleng gaya dan pola hidup orang lain, seakan-akan kita ga merasa puas dan ga cukup percaya diri ama bentuk wajah, tubuh serta pribadi kita saat ini. Jadi sobat, ga usah kaget kalo ada rekan kita yang tiba-tiba rambutnya dicat kuning seperti emas batangan, moga aja ga kayak emas di sungai. Hehehe. Dan juga jangan shock, bila ada rekan cewek yang ujug-ujug suka pakaian serba hitam, asesoris warna hitam, lipstik hitam, padahal orangnya juga hitam. Nah, yang kayak gini kudu bener-bener diterapin saftey riding, apalagi buat malam hari. Hehe, just kiding. Ya, itulah negeri kita, apapun yang dianggap baru dan ngetren, pasti langsung laku abis diganyang ama muda-mudi kita. Apalagi model harajuku yang muncul dari negeri berkelas seperti Jepang, pasti aja remaja kita doyan. Wong gaya punk yang awalnya berasal dari narapidana gay di Alcatraz aja diembat. Malu atuh mas...

Nah, ga butuh lama supaya tradisi berpenampilan ala harajuku ini nyebar di negeri kita. Apalagi ga perlu orang Jepang asli yang nyebarin, cukup anak-anak Indonesia sendiri yang rela capek banting setir, eh salah banting tulang buat ngurusi budaya ini. Sebut saja mall kelapa gading dengan lomba harajukunya tahun 2007 lalu, dan salah satu SMA di Bandung yang tanggal 8 hingga 9 Maret lalu ngadain kontes Harajuku di sekolah mereka. Hayoo.. SMA mana tuh? Mbok ya ngadain olimpiade sains gitu, atau kontes dakwah. Ortu kita kan nyekolahin anaknya buat nimba ilmu, bukan nimba cat rambut. Eleh-eleh, capek deh Kang. Apalagi sekarang, ortu kita semua pada antri minyak tanah, eit...nggelambyar deh omongannya. By the way sobat, itu tadi prolog kita sebelum kita ngupas habis tentang harajuku. Gimana seh seluk-beluk harajuku itu? Dan gimana pendapat Islam tentang harajuku? Yuk kita bedah satu persatu…

Harajuku, simbol kebebasan perilaku

Sobat, wilayah harajuku ga ngetren dengan sendirinya. Perlu sesuatu yang bisa ngenalkan ke khalayak ramai. Siapa lagi kalo bukan media. Konon Harajuku menjadi popular setelah diliput media cetak seperti majalah Anan dan non-no pada saat pembukaan departement store besar-besaran di tahun 1970-an. Busana nyentrik ini diawali oleh gaya pakaian di kedua majalah tersebut. Banyak anak-anak muda Jepang yang doyan jalan-jalan di harajuku, njiplak pola pakaian di majalah itu. Mereka ga ngerasa risih memakai pola baju yang aneh di harajuku, walau mereka sekedar cuci mata di berbagai butik-butik fashion. Bukan untuk jadi model sabun colek, atau sol sepatu. Nah, disini kita bisa narik satu benang merah, kalo peran media gede banget dalam nyebarin opini, apapun itu. Tentunya kita semua sudah tahu hal ini. Contohnya, kita ga akan kenal siapa itu Mbah Maridjan, kalo media ga menjadikannya cover boy eh salah cover grandfather, waktu gunung Merapi batuk-batuk sesaat. Demikian pula dengan harajuku. Gaya pakaian, pola riasan, aksesoris rambut dan pernak-perniknya, menjadi trendsetter ketika media mengobralnya dalam tajuk dan liputan di dalamnya. Bener kan…Ditambah keberadaan para selebritis domestik, yang hari gini sudah bergaya Jepun macam Agnes Monica, She, Garasi, MAIA, dan J-Rocks. Klop deh dijiplaknya.

Gaya harajuku ga hanya sekedar motong rambut ga beraturan dan mengenakan pelindung tubuh yang gokil abis. Tapi ternyata ada beberapa aliran cara berpakaiannya. Sebut saja gothic lolita yang kebanyakan dipakai oleh kaum remaji, dengan pola busana elegan, gothic, feminin dan menjadikan si pemakai seperti boneka bermotif Victoria. Selain itu, ada gaya Japanese punks, yang terinspirasi dari gerakan punk di awal 70-an. Cosplay, membuat diri dan pakaian kita semirip mungkin ama tokoh anime atau karakter game, seperti Naruto atau Bakabon. Untung aja sampe sekarang ga ada yang berpakaian Hamtaro. Hehe. Decora, dengan ciri khas warna-warna cerah, flamboyan dan nyentrik. Kawaii, yang artinya lucu atau imut. Tentunya pakaian yang dikenakan juga kudu lucu dan imut. Mungkin berbusana kostum Pokemon kali ya... hehe. Dan wamono, yang merupakan gabungan antara busana Jepang dengan barat. Ya gampangannya kimono ama celana jeans gitu. Nah, masalahnya kalo di negeri kita, mungkin jarik (kain kebaya) ama koteka kali ya...Hii ga cucok blas.

Nah, gimana gaya harajuku menurut remaja kita? Pontianak post dalam edisi online-nya, sempat mewancarai beberapa remaja yang lagi gandrung ama harajuku style. “Tapi kalau aku, model rambut klasik nggak begitu suka, soalnya berkesan tua dan memerlukan penataan khusus. Makanya, aku potong rambut ala remaja Jepang. Kata teman-teman sih, model kayak gini namanya Harajuku. Konsep potongannya, cenderung berantakan, berani, dan unik. Di Jepang, potongan rambut kayak gini emang lagi mewabah,” terang Yulia, seorang mahasiswi.

”Memang, banyak remaja sini yang masih agak jaim alias jaga imej. Kalau aku sih, tampil aneh bukan berarti jadi berkonotasi negatif, tapi bisa jadi unik dan punya ciri tersendiri. Yang penting lagi, aku bisa mengekspresikan gaya,” kata Kristine, karyawati swasta.

Sementara itu, salon-salon yang nawarin potong model Jepang mulai bermunculan di Pontianak. Potongan rambut Harajuku dan skin-head memang benar-benar nggambarin karakter remaja kebanyakan. Diprediksi, tren kayak ini akan semakin digandrungi tahun ini. ”Model asimetris, geometrik, spike, dan ditambah dengan warna-warna rambut yang lebih berani memang mulai banyak terlihat di Yogya sekarang. Jika tahun lalu warna rambut kecoklatan dan hitam yang banyak diminati, tahun ini warna yang tren adalah warna rambut ash, golden blonde, merah, ungu, abu-abu, hijau, dan warna-warna ekstrem lainnya,” jelas Budi, seorang stylis. Hhhh, whatever they said-lah. Memang seh, tiap orang punya hak untuk berbicara dan berpendapat sesuai kemauan mereka. Tapi ingat bro, alangkah bijaknya kalo kita ga sekedar berkomentar tentang segala sesuatu. Lebih lagi untuk suatu gaya hidup, yang belum tentu sesuai ama Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Tentunya kedua hal tadi yang kudu kita jadikan pedoman. Bukan yang lain. Apalagi menjadikan gaya hidup orang non-muslim sebagai kiblat mulai dari pribadi hingga penampilan dan busana. Jangan sampe deh.

Mahal dan ga Syar’i

Sobat, setelah kita udah ngerti sekilas tentang harajuku style. Kita berharap kamu bakal mikir beribu-ribu kali buat meniru gaya harajuku. Situs harajukja.com, yang merupakan situs penggemar harajuku di Indonesia sendiri menyebutkan, kalo gaya harajuku ga sesuai dengan model remaja di Indonesia, khususnya yang lagi duduk di bangku SMA. Hal ini karena pola pakaian dan gaya harajuku tergolong mahal. Perlu ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk make up, cat rambut, pierching hingga patern baju yang tergolong khusus. Buat yang berkantung tebal, hal ini pasti bukan masalah, hanya saja perlu dipertanyakan pada diri remaja sendiri, apa kita ga ridho ama pemberian Allah SWT dalam diri kita sendiri? Dan buat yang ekonominya pas-pasan, ga usah maksa nyari kain kiloan, atau cari asesoris di percho alias emper tocho (baca: toko), demi muasin hasrat hak kebebasan berbusana harajuku. Oke deh kalo kamu tetep bilang ini hak kamu. Tapi masalahnya, hak kan bisa kamu dapat hanya setelah njalanin kewajiban. Nah, gimana dengan kewajibanmu ama Allah SWT untuk matuhi segala aturan-Nya? Dan, gimana dengan kewajiban ama ortu, yang disitu kamu kudu berjuang untuk keluarga? Sudahkah kamu lakuin itu semua? Jangan bilang hak deh, kalo kewajiban aja belum kamu lakukan. Titik.

Ehem, lagipula buat yang cewek, Islam udah ngasih tuntunan yang jelas tentang bagaimana seorang muslimah berpakaian. Tentunya aturan ini bukan isapan telunjuk semata (bosan ah jempol terus). Nah kalo kamu baca Qur’an surah Al Ahzab ayat 59, udah jelas kepampang disana, kalo muslimah itu wajib berbusana jilbab. ”Wahai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dan di Qur’an surah An Nuur ayat 31, Allah SWT juga menjelaskan kewajiban berkerudung. ”Katakanlah kepada wanita yang beriman: ”Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya....” Jadi ga penting banget kalo kamu memakai model cosplay, kawaii, ataupun gothic lolita. Berdosa dan ga syar’i lho mbak.

Dan buat yang cowok, sebelum ketularan ama gaya harajuku, sekaranglah saatnya kamu buka-buka lagi hadits Rasulullah SAW yang ngatur pola berpakaian seorang muslim. Sebagai contoh ya, Islam melarang cowok memotong sebagian rambut dan membiarkan sebagian yang lain (qoza), seperti gaya harajuku dan punk, dari Nafi' dari Ibnu Umar Radhiyallahu ’anhu, beliau berkata. ”Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang qoza.” Kemudian Nafi' ditanya, ”Apa yang dimaksud dengan qoza ?.” Dia menjawab, ”Mencukur sebagian rambut kepala dan membiarkan sebagian yang lain.”

Selain itu Rasulullah SAW melarang laki-laki berpakaian menyerupai wanita dan sebaliknya. ”Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasalam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Al-Bukhari). Dan terakhir Rasulullah melarang kita memakai pakaian hanya untuk popularitas semata, ”Barangsiapa mengenakan pakaian (untuk memperoleh) popularitas di dunia, niscaya Allah mengenakan kepadanya pakaian kehinaan pada hari Kiamat.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar).

Nah sobat, disini jelas sudah, pola berpakaian juga diatur dalam Islam. Ga sekedar nyontek gaya dan ndompleng popularitas, tanpa ngerti hukumnya. So, belajar Islam deh mulai sekarang, ga ada kata terlambat sebelum ajal meregang. Ok deh. (Islamuda.com)

1 komentar:

faza on 8 Maret 2010 pukul 16.26 mengatakan...

nice

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua