(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Sabtu, 12 April 2008

Warga Blora sulit beli kayu jati

KABUPATEN BLORA, Meski dikelilingi hutan jati, bahkan sudah mendunia
sebagai kabupaten penghasil jati dengan kualitas terbaik di dunia, warga Blora
masih kesulitan untuk membeli (mendapatkan) kayu jati.

"Dulu saya pernah mendengar warung jati di TPK, tujuannya untuk kemudahan
dan menyederhanakan birokrasi pembelian warga masyarakat, kenyataannya tidak
juga jalan," kata Subiyanto, warga Kelurahan Cepu, Kecamatan cepu, Blora,
kemarin.

Menurut Subiyanto, hingga saat ini pihaknya dan banyak warga Blora lainnya
kesulitan mencari/membeli kayu jati. Hanya untuk mengganti satu tiang penyangga
atap dan kusen pintu kamarnya yang lapuk, lanjutnya, kayu jati susah didapat,
kendati membeli di Perhutani. "Susah sekali membeli kayu Perhutani, saya ya
pesen kelilingan," katanya.

Sugiyanto, warga Kelurahan Ngawen, Blora, yang rumahnya tidak jauh dari
tempat penimbunan kayu (TPK) milik Perhutani, juga mengaku sulit membeli kayu
jati di TPK itu.

Selain berbelit-belit dan harus pergi ke Cepu hanya untuk membeli tiga
batang jati, dia cukup pesan seseorang, bahkan dianter ke rumah langsung. "Beli
milik Perhutani sulit, lebih gampang pesan di luar, sudah dianter sampai rumah
lagi," ujar Yanto.

Warung jati
Administratur (Adm) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani Blora
Urip Indera Norvana membenarkan sering menerima keluhan masyarakat soal
kesulitan dan bertele-telenya membeli kayu jati Perhutani.

Dia membenarkan adanya program warung jati yang tidak jalan. Untuk itu,
tambah Administratur KPH Blora, program positif itu perlu ditata, serta
disederhanakan proses pembelian di warung jati.

Menurut Urip Indera Norvana, memang berat jika seseorang atau pengusaha
lokal kecil yang membutuhkan kayu jati hanya satu-dua batang harus lari ke sana
ke mari.

Untuk itu, lanjutnya, dia sudah usulkan pada Kepala Perum Perhutani Unit I
agar cara sederhana membeli kayu di warung jati dan disetujui.

"Warga yang butuh satu-dua batang bisa langsung di TPK terdekat, memilih
serta membayar langsung di TPK setempat, tidak perlu ke Cepu atau lokasi jauh
lain," katanya. K.9-ip (Jumat, 11 April 2008)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Câmera Digital, I hope you enjoy. The address is http://camera-fotografica-digital.blogspot.com. A hug.

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua