(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Sabtu, 10 Mei 2008

Pelarangan Ngangsu Solar Hambat JLS

KABUPATEN PATI-Dampak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), kini dialami rekanan pelaksana yang tengah mengerjakan penggurukan dan pemadatan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati. Setelah dihadapkan pada cuaca jelek karena hujan yang sering turun, sekarang ganti kesulitan mendapatkan BBM jenis solar.

Pasalnya, kata pihak ketiga yang saat ini menyediakan material jenis tanah uruk, Kunarso, yang Jumat (9/5) kemarin akan memulai pekerjaan itu baru sadar harus menyediakan kebutuhan bahan bakar untuk sembilan unit alat berat yang dioperasikan.

Masing-masing tiga unit bolduser, dan dua unit beghu di lokasi JLS yang sudah masuk ke wilayah Desa Penambuhan, Kecamatan Margorejo, Pati.
Dari kelima alat berat itu, tiap hari rata-rata membutuhkan bahan bakar solar sebanyak 700 liter. Dengan demikian, pembeliannya harus dilakukan menggunakan jerigen/drum ke SPBU di Pati, atau lebih dikenal dengan sebutan ngangsu.

Akan tetapi, dengan rencana naiknya harga BBM tersebut, semua petugas SPBU tidak berani melayani pembelian solar melalui cara seperti itu. Sebab, mereka takut berurusan dengan petugas jika dikira menjual BBM tersebut kepada penimbun. Pihaknya mempersilakan pengecekan bila ngangsu BBM untuk proyek tersebut dicurigai. ''Selain itu, setiap saat petugas juga bisa memantau di lokasi JLS,'' ujarnya.

Pengambilan

Sehubungan hal tersebut, pihaknya benar-benar menghadapi kesulitan. Di satu sisi, dalam melaksanakan pekerjaan dituntut untuk bisa selesai tepat waktu, tapi di sisi lain kendala yang timbul sulit diatasi, kecuali ada kebijakan dari yang berkompeten.

Maksudnya, pembelian bahan bakar solar per hari dengan jumlah cukup banyak itu benar-benar untuk menyelesaikan proyek pemerintah, bukan ditimbun untuk dijual lagi pada saat harga sudah naik. Apalagi, selain lima alat berat di lokasi JLS juga masih ada empat beghu yang diperasikan di lokasi pengambilan tanah uruk.

Setiap beghu, per hari rata-rata membutuhkan bahan bakar 200 liter, sehingga khusus di lokasi itu harus tersedia 800 liter solar. Jika tidak, pengambilan tanah uruk di kawasan Lereng Patiayam itu tetap akan tersendat yang dampaknya pasti memengaruhi penyelesaian pengurukan dan pemadatan.

Karena itu, tanpa ada kebijakan dari yang berkompeten maka risiko keterlambatan akan dialami oleh semua rekanan yang saat ini tengah mengerjakan proyek-proyek pemerintah. ''Apalagi, jika proyek tersebut harus mengoperasikan banyak alat berat.''(ad- 79)

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua