(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Senin, 22 Oktober 2007

Nelayan


PATI-Pasca Lebaran, sejumlah kapal yang bersandar di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Bajomulyo Kecamatan Juwana tengah mempersiapkan untuk melaut. Pasalnya, setelah acara sedekah laut, para nelayan kembali mencari ikan di tengah laut.
Warno, salah satu nakoda kapal jenis pancing holler mengatakan akan kembali melaut pada Selasa (23/10) mendatang. “Setelah acara syukuran bersama, kami akan kembali melaut selama dua bulan,” terang Warno.
Saat ini, selama libur Lebaran dia bersama dengan anak buah kapal (ABK) sedang memperbaiki kapal. Lampu-lampu kapal, mesin, dan pancing dicek kembali kesiapannya sebelum berangkat ke tengah laut.
Selain itu, dia mengatakan sudah antri solar untuk perjalanan melaut. Sedangkan untuk bahan makanan dan es, dia belum mendapatkannya. “Kalau solar kita sudah antri sebelum lebaran,” terang Warno.
Untuk bahan melaut selama 40 hari, dia membawa sebanyak 41 dirigen besar yang berisikan solar. Setiap dirigennya, dia mengatakan terdapat sekitar 200 liter solar.

PATI-Menjelang Lebaran, sejumlah kapal sudah mulai bersandar di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Bajomulyo Kecamatan Juwana. Para nelayan melaut lebih pendek dibandingkan pada hari-hari biasa.
Hal itu diungkapkan salah seorang pemilik kapal motor rawit dasar di Juwana, Muhammadun. “Mendekati lebaran ini, sejumlah nelayan memperpendek waktu melaut agar bisa berlebaran bersama keluarga,” terang Muhammadun.
Saat ini dua kapalnya, yakni Kapal Sido Raharjo dan dan Sido Lestari, telah bersandar di PPI Bajomulyo Kecamatan Juwana. Kapal tersebut sudah berlabuh Sabtu (6/10) dan Minggu (7/10) lalu.
Jelas, Muhammadun, para nelayan untuk hari-hari bisa melaut untuk mencari ikan sampai 30 hingga 40 hari. Sedangkan untuk menghadapi Lebaran, para nelayan hanya melaut hingga 23 hari.
Memperpendek waktu melaut memang telah direncanakan nelayan. Hal ini untuk persiapan menghadapi Lebaran. Karena itu, bekal yang dibawa para nelayan lebih sedikit dibandingkan biasanya.
Dia mengatakan, para nelayannya saat kemarin berangkat untuk melaut, hanya membawa perbekalan senilai Rp 50 juta. Padahal biasanya bekal yang dibawa mencapai Rp 60 juta hingga Rp 70 juta.
Muhammadun mengungkapkan bersyukur karena waktu melaut yang lebih pendek, namun masih mendapatkan hasil tangkapan yang lumayan. Ikan hasil tangkapanya berupa ikan Mayung, Kakap Merah dan Memrong.
Selama 23 hari melaut, hasil tangkapan dijual dengan hrga mencapai Rp 90 juta. Pendapatan ini memang lebih kecil dibandingkan hari biasa. “Jika waktu melautnya seperti biasa, hasil tangkapan bisa mencapai Rp 130 juta. Bagi kami dan para nelayan, yang penting masih ada hasil,” ujar ketua Komisi B.
Selanjutnya, Muhammadun mengatakan para nelayan dapat menikmati liburan panjang, sampai sekitar sebulan. “Bisanya mereka istirahat sekitar 10 hari untuk memperbaiki peralatan, tetapi saat lebaran mereka libur sekitar satu bulan,” terangnya.

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua