(Persembahan Untuk Para Sahabat)
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu...Ikhwan and akhwat...moga hati kita dipertautkan karena-Nya
Terimakasih Telah Menjadi Sahabat Dalam Hidup kami

rss

Senin, 08 Oktober 2007

Sebuah Penyesalan


Assalamu a’laikum warahmatullahi wabarokatuh.
Mungkin kata-kata maaf dariku takkan mampu menghapus luka yang ada dalam hatimu,walau sedikitpun. Sebuah rasa benci pada hati seseorang yang sudah terpatri kuat takkan mungkin berubah menjadi rasa cinta dengan begitu saja.
Hanya dengan kata maaf pasti takkan mampu mengobati luka hatimu yang semakin mengingatku akan semakin dalam terasa. Dunia yang dulu dihiasi dengan penuh senyum, kini mendadak telah berubah dalam sekejap mata. Semua adalah salahku, ya semua adalah salahku. Aku yang cinta, aku yang damba, aku yang dengan kecongkaan dan keegoisanku telah mengacaukan semua sendi otot serta pikiranku, yang akhirnya perbuatan bodoh ini telah terjadi.
Apalah daya aku hanyalah manusia yang hanya mampu tuk berencana tanpa pikir dan angan-angan yang nyata. Semua telah terjadi, akankah bisa kembali. Aku yang disini selalu menanti akan kehadiranmu. Ku persilakan kau membenciku sekuat hatimu, tapi hanya satu yang aku pinta darimu adalah sebuah maafmu. Pasti hanya dengan kata maaf takkan mampu menyelesaikan masalah. Aku akui aku telah salah karena suka padamu, dan telah memaksakan kehendakku tuk dapat memilikimu. Aku sadar, aku bukanlah seorang pria yang patut untuk di jadikan sebagai pendamping dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan. Aku adalah seonggok sampah yang tak berguna hingga seorang pemulungpun takkan mau untuk memungutku untuk ditukar dengan uang sepeserpun, karena aku memang tak berharga. Sekali lagi aku minta maaf darimu duhai cintaku.
Robeklah jika kamu memang ingin merobeknya, bakarlah jika memang itu keinginanmu, atau bahkan jika memang kau ingin mengunyahnya dan menelannya, lakukanlah. Tapi satu yang ku pinta darimu adalah maafmu dan aku hingga saat ini masih mencintaimu. Dan segera ku kan mengkhitbahmu jika kau memang mau menerimaku apa adanya. Maafkanlah aku..
Wassalamu alaikum warah matullahi wabarakatuh
Bumi Allah, 21 November 2004
Aku yang disini untukmu.

0 komentar:

 
Terimakasih Atas kunjungan Anda, Semoga Semuanya Dapat Memberikan Manfaat Bagi Kita Semua